4. New home?

360 46 0
                                    

Autor's pov

           Nadien menelaah lingkungan disekitarnya. Ia mengenal gedung ini, gedung tinggi ini merupakan apartemen yang baru - baru ini sangat digandrungi oleh kaula muda baik yang lajang maupun yang baru saja berumah tangga, dewasa hingga lansia. Tempat ini berada di jantung kota lokasi yang strategis juga mempunyai fasilitas lengkap. Beberapa minggu lalu Ell sempat membicarakan apartemen ini, Ell bilang apartemen ini adalah apartemen impiannya dan mungkin impian semua orang.

          Terlalu banyak orang disini dan Nadien benci itu. Bagi Nadien rumahnya lebih nyaman tidak ada banyak orang, sepi. Nadien lebih suka rumahnya, Nadien ingin kembali ke rumahnya.

Beberapa menit berlalu Nadien langsung mengambil ponselnya dan melakukan panggilan kepada bundanya, setelah beberapa detik terdengar suara bundanya.

"Ya kenapa Dien?"

"Mami bercanda kan? Ini ngga bener kan mi?"

"Apanya yang gak bener?"

"Mami kenapa nempatin aku di sini? Disini banyak banget orang aku ga suka, aku mau pulang."

"Loh kan memang itu tujuan mami memang biar kamu membaur dengan banyak orang."

"Tapi ngga gini juga mi"

"Udah gak usah banyak protes sekarang masuk ke unit kamu oh iya bunda lupa bilang unit kamu no 518 di lantai lima"

"Lantai lima??. Wah ini sih mami kelewatan"

"Kenapa lagi?"

"Aku ngga cuma bawa satu koper ya bun dan mami nyuruh pak imron langsung pulang gitu aja itu artinya aku harus bolak balik kelantai lima dengan barang bawaan segini banyaknya sendirian, mami yang bener aja?"

"Yakan ada lift, mami ga suruh kamu bolak balik naik tangga Nadien, ngga terlalu capek dong seharusnya kalau pakai lift, kalau kamu ngga mau capek ya tinggal minta bantuan orang "

"Ya tapi mi... "

"Ga ada tapi tapian lagi Nadien, sekarang liat sekitar kamu dan kalau ada orang disekitar kamu tinggal minta tolong aja gampang, oh iya barang barang kamu yang lainnya nyusul ya paling lambat besok pagi bunda kirim. Bunda tutup ya, bye.. "

"MI... mam.. Ditutup beneran? MAMIII?'

       Obrolan ibu dan anak itu berakhir begitu saja. Nadien yang sudah habis kesabarannya menendang koper didepannya, membuat koper tersebut jatuh dan dan tergelincir kebawah. Mengingat jalan dibelakang Nadien adalah jalanan turunan koper itu meluncur tanpa hambatan apapun.

Nadien berdecak "Ck, nyusahin orang aja sih" Ia berjalan mengikuti kopernya yang meluncur jauh dan belum berhenti juga. Sekarang keadaan koper Nadien persis seperti anak kecil yang tengah asik main perosotan, Si pemilik mengeluh dalam hati seberapa parah nanti goresan yang ada di kopernya setelah insiden ini.


         Setelah beberapa detik akhirnya koper itu berhenti. Tapi bukan karena jalanan yang datar atau kepentok batu, namun karena menabrak kaki seorang pria. Si tidak sadar kalau ada sebuah koper yang siap meluncur kearahnya, karena ia berjalan sambil sibuk membaca berkas ditangannya. Dengan ragu Nadien menghampirinya pria yang sedang melihat sekeliling mencari si pemilik koper dengan menahan sakit itu. 'Please tuhan mudah mudahan ni orang bukan orang dendam.' Tutur Nadien dalam hati, karena ia takut tidak asik menurutnya kalau hari pertamanya pindah sudah mempunyai musuh.

HAPPY SOON [JIHOON TREASURE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang