13. Rumor

289 48 8
                                    

Mentari telah menyongsong di langit raya, membuat kelabu itu perlahan hilang dan tergantikan oleh warna jingga yang malu - malu menampakkan terangnya di ufuk timur. Pagi itu ditemani suara alarm yang berdering dibalik bantal, Nadien dengan susah payah membuka matanya. Jika saja ia tidak ada kelas pagi rasanya ia tidak ingin meninggalkan ranjangnya.

Kelasnya dimulai pukul 10.00 pagi tetapi ia sudah harus bangun di pukul 07.00 guna menyamakan jam berangkat dengan sahabatnya Ell. Semalam, ia meminta Ell untuk menjemputnya saat pergi ke kampus nanti. Ia terpaksa meminta pertolongan kepada sahabatnya itu meski tahu, bahwa ia harus pergi lebih awal dari jadwal kelasnya.

Ell memiliki jadwal kelas jam 09.00 pagi, berkali - kali meyakinkan Nadien agar ikut dengan Rey. Hal tersebut bukan tanpa alasan, melainkan karena Ell tahu Nadien bukan tipe orang yang sabar menunggu meski hanya hitungan menit sekalipun. Namun Nadien sudah memantapkan niatnya untuk berangkat lebih awal dengannya, daripada berangkat dengan Rey yang sering kali terlambat masuk kelas.

Waktu menunjukan pukul 08.05 ketika sebuah pesan masuk ke ponsel Nadien, yang di kirim dari seseorang yang sudah menunggunya di lobby. Detik berikutnya Nadien terkejut melihat isi pesan tersebut lalu segera keluar dari apartemennya dengan lari terbirit - birit.

       Gadis yang sudah terbalut pakaian kasual andalannya itu tidak habis pikir, bisa - bisanya sahabatnya itu tega mau meninggalkannya demi semangkuk bubur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis yang sudah terbalut pakaian kasual andalannya itu tidak habis pikir, bisa - bisanya sahabatnya itu tega mau meninggalkannya demi semangkuk bubur. Untungnya ia sudah rapih sedari tadi, jadi ia tidak butuh waktu lama untuk berangkat.

Tak berselang lama ia akhirnya sampai didepan pintu lift dengan nafas tersengal, tak lupa ia juga menyempatkan diri membalas pesan tersebut sebelum akhirnya masuk kedalam lift..

       Nadien mengedarkan pandangan sesampainya ia di lobby, dalam hitungan detik netranya sudah berhasil menemukan sahabatnya tengah berbincang dengan seorang laki laki yang berdiri dibalik meja resepsionis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nadien mengedarkan pandangan sesampainya ia di lobby, dalam hitungan detik netranya sudah berhasil menemukan sahabatnya tengah berbincang dengan seorang laki laki yang berdiri dibalik meja resepsionis. Nadien berdecak heran.

Ia sudah sering melihat situasi seperti ini, namun itu ternyata tidak membuat Nadien terbiasa dengan sikap Ell. Sahabatnya itu, kerap kali tidak segan bersikap genit dengan seorang pria yang baru ditemuinya. Tanpa menunggu lagi, Nadien langsung menghampiri dua sejoli yang sedang asik bercengkrama itu.

HAPPY SOON [JIHOON TREASURE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang