3. five years ago

500 44 0
                                    

Autor's pov

            Ujian akhir semester tinggal beberapa bulan lagi, jam tidur Nadien semakin berantakan. Selepas sekolah ia langsung menuju rumah guru privat yang sudah tiga bulan ini membantunya mempersiapkan ujian akhir semester.

            Langkah kakinya terhenti tepat di depan pintu kayu berwarna coklat pekat milik guru privatnya. ia menekan bel yang ada di samping pintu, memberitahu si tuan rumah tentang kedatangannya. Bukannya muncul dari balik pintu si tuan rumah ternyata muncul dari balik pohon rindang dihalaman rumahnya.

"Disini nadien!" Serunya sambil menyeka keringat di dahinya.

"Saya kira kamu gak dateng." Kini terlihat jelas kaos berwana coklat susu yang dipakai pemuda bernama Dafa itu berubah menjadi lebih gelap karena terkena keringatnya yang bercucuran.

"Hehe maaf kak aku kelamaan ya?, soalnya tadi ada pengumuman buat study tour, jadi telat deh."

Nadien mendekati pemuda tampan yang kini sedang mencuci tangannya.

"Kita belajar disitu aja ya? Rumahku lagi berantakan" Ucapnya menunjuk saung kecil di samping kolam ikan.

"oke!!"

          Beberapa jam berkutat dengan buku dan pensil, pemuda yang sedari tadi dengan serius menjelaskan dan mencontohkan itu masuk kedalam rumahnya dan kembali membawa dua gelas es teh di kedua tangannya.

"Nih, diminum." Ucap Dafa bersamaan dengan tangannya yang terulur memberikan es teh itu untuk Nadien.

"Makasih kak."

"Nadien." Panggil Dafa membuat Nadien yang sedang menenggak es tehnya kontan menengok ke arah Dafa.

"Ya?" Sahut Nadien sembari meletakkan gelas yang sudah surut airnya dan menyisakan beberapa potong es batu.

         Pemuda yang terpaut usia enam tahun dengannya itu mengulurkan buku bersampul merah dengan tulisan 'RANGKUMAN' diatasnya. Sebelum Nadien bertanya lebih lanjut, pemuda itu lebih dulu berucap.
"Mulai besok kakak ga bisa ngajar kamu lagi Dien. Kak Dafa udah rangkum semua materi yang sekiranya harus kamu pelajarin, jadi kamu gak perlu khawatir." Ucap Dafa  

"Loh kenapa kak? Kok tiba tiba gini?" Tanya Nadien yang kini sepenuhnya menatap pemuda di depannya dengan penuh rasa penasaran.

"Ada yang harus kakak urus di sana. Sampain salam juga sama mami kamu ya, maaf kak dafa berhenti secara mendadak dan gak bisa bilang secara langsung soalnya ini bener bener mendadak." Jelasnya panjang lebar.
Nadien yang enggan bertanya lebih lanjut akhirnya mengangguk. Bukan karena Nadien tidak peduli, tapi dafa tidak memberitahunya secara rinci dia hanya bilang ada keperluan. Itu artinya cukup sampai disitu saja Nadien berhak tahu.

          Setelah itu Nadien pulang membawa kabar buruk untuk maminya agar segera mencarikan guru privat baru. Sore itu maminya menelfon dafa, membujuknya agar kepergiannya ditunda karena ujiannya tinggal beberapa hari lagi. maminya juga sempat mengeluh dan sedih karena beliau tahu Nadien sudah nyaman belajar bersama dafa. tetapi apa boleh buat, tekad dafa sudah bulat untuk segera pulang ke tempat kelahirannya.

HAPPY SOON [JIHOON TREASURE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang