My Little Nadya 11

2K 69 0
                                    

Happy Reading!

Fania yang sedang mencuci piring, menghampiri Ria.

"Ya, kenapa sayang?" Tanya Fania.

"Ria ingin kak Nicho sama kak Alya segera pacaran." Kata Ria mutlak.

Nicholas dan Alya sama-sama terkejut mendengar ucapan Ria, tetapi Alya merasa jauh lebih senang.

"Mama tidak setuju." Tolak Fania.

"Kenapa ma bukankah kak Alya baik, lagipula kak Alya udah aku anggap sebagai kakak aku sendiri ma, Ria seneng kok punya kak Alya yang selalu ada buat Ria." Ucap Ria sedikit meninggikan suaranya.

"Ria kamu jangan selalu egois, jika kamu ingin menjodohkan kakak kamu dengan Alya, katakanlah dengan kakak kamu apakah Nicholas setuju atau tidak." Terang Fania dan melirik ke Nicholas yang terlihat tidak menyukai usul Ria.

"Kak Nicho tidak setuju." Sahut Nicholas sekenanya.

"Karena gue suka lo Nadya." Batin Nicholas.

Ria yang merasa Fania dan Nicholas tidak menyetujui pendapatnya Ria pun keluar rumah dan menghentakkan kakinya kasar.

"Kenapa sih selalu aja kak Alya ditolak? Lagipula kak Alya baik cantik." Gerutu Ria dan memesan Taxi untuk menuju ke sekolah.

Hari ini mood Ria buruk, belum juga Ria baikan dengan Nicholas, Ria sudah membuatnya marah.

Sampai disekolah lagi-lagi Ria melihat Rafael dan gadis lain gadis itu bukanlah gadis yang Ria pergoki 2 hari yang lalu, tetapi gadis barunya dan sekarang Ria melihatnya lagi bahkan mereka terlihat romantis dan gadisnya duduk dipangkuan Rafael. Hati Ria panas melihatnya dan tangannya tiba-tiba mengepal kuat apakah Ria sedang cemburu? Tidak!

Ria yang panas melihatnya pun menghampiri Rafael dan gadis itu yang asik dan suka duduk dipangkuan Rafael.

"Kalian lihat engga ini disekolah? Kalian engga malu?" Serang Ria emosinya menarik ke ubun-ubun.

Gadis itu menatap Ria dengan senyum sinis diwajahnya. Berbeda dengan gadis polos yang waktu ini Ria pergoki.

"Lo siapanya Rafael hah?" Tanya Yuni gadis baru Rafael.

Ria hanya diam tidak menjawab.

"Lo dateng-dateng ngerusuh engga jelas, terserah gue dong mau ngapain disini bukan hak lo kan? Mending lo sekarang pergi!" Murka Yuni dan mendorong tubuh Ria ke tanah.

"Yuni lo engga usah kasar sama dia!" Bentak Rafael dan menolong Ria.

"Rafael kok kamu membela dia sih? Kan dia salah sayang." Ucap Yuni lembut.

"Mending lo sekarang ke kelas, gue engga mau lihat wajah lo lagi!" Tekan Rafael keras.

"Iya-iya aku pergi."

Tinggallah Rafael dan Ria yang berdua, dan Rafael membantu Ria untuk duduk.

"Lo engga apa-apa kan?" Tanya Rafael dan mengecek lutut dan siku Ria.

"Ria engga apa-apa, udah kak Rafa mending samperin dia dulu mungkin sekarang dia lagi marah." Pinta Ria menyuruh Rafael untuk mengejar Yuni yang menuju ke kelas.

"Lo engga usah mikirin dia, mending sekarang gue bantu lo ke kelas." Sela Rafael dan membantu Ria menuju ke kelas.

Ria mengangguk dan Rafael menggendong Ria ala bridal dan menuju ke kelas. Sampai di kelas Rafael meninggalkan Ria dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Ria masuk kelas, dan melihat Nadya yang sedang belajar.

"Ria kamu kenapa kok rok kamu kotor gitu?" Tanya Nadya dan melihat rok Ria kotor seperti jatuh ke tanah.

"Habis jatuh tadi." Ucap Ria sekenanya.

Nadya yang melihat wajah Ria terlihat datar, Nadya mengurungkan niatnya untuk bicara. Nadya melanjutkan belajarnya yang tertunda.

*****

Nicholas dan Alya berada dalam mobil untuk menuju ke sekolah tetapi tidak ada yang membuka obrolan.

"Nicholas coba buka hati kamu buat aku." Kata Alya basa-basi agar suasana mobil tidak hening.

"Gue engga bisa, karena udah ada orang lain yang memasuki hati gue." Ucap Nicholas mempertegas bahwa dirinya menolak Alya.

"Siapa dia?" Tanya Alya.

"Nadya."

Alya mendengar itu hanya biasa saja, karena Alya sudah menebaknya dari awal Nadya datang, Alya jadi muak dengan adanya Nadya di kehidupannya dan suatu saat Alya akan menyingkirkan Nadya secepatnya.

"Lo tunggu Nadya, gue bakal buat lo hancur hahaha." Batin Alya kemudian tersenyum miring.

Sampai di sekolah Nicholas memarkirkan mobilnya dan menuju ke kelas bersama Alya.

Dikelas Nadya dan Ria masih diam-diaman tidak ada yang memulai obrolan, dan Ria asik mengobrol dengan teman baru yang dibelakangnya. Dan hari ini kebetulan dikelas tidak ada guru mungkin bisa dikatakan hari ini adalah jam kosong. Semua siswa pada asik mengobrol ada yang keluar kelas ada juga yang pacaran.

Nadya keluar kelas dan menuju ke toilet, dan Nadya melihat ada Nicholas di ujung toilet bersama teman-temannya.

"Eh itu temen adik lo!" Seru Bian dan Nicholas melihat Nadya.

"Gue cabut mending lo lanjutin mabuk lo!"

"Cewe cantik cepet lo, temen ditinggalin." Sorak Axel dan Nicholas menghiraukannya.

"Nadya!" Panggil Nicholas dan Nadya menoleh.

"Ada apa kak?" Tanya Nadya.

"Lo ikut gue sekarang!" Desak Nicholas menggenggam tangan Nadya.

Nadya mengikutinya dan Nicholas mengajaknya ke taman sekolah.

"Nanti temuin gue di Cafe room jam 7 malam, gue tunggu lo pake dress ini." Ucap Nicholas dan memberinya dress.

"Tapi untuk apa kak? Bukannya engga ada acara apa-apa?" Tanya Nadya heran pasalnya hari ini tidak ada acara apapun.

"Udah mending lo nanti temuin gue aja di Cafe gue tunggu dan lo mekup yang cantik." Titah Nicholas tidak ingin dibantah.

Nadya yang melihat Nicholas tidak ingin dibantah akhirnya Nadya menyetujuinya.

"Iya-iya nanti Nadya dateng kok, apa nanti di Cafe itu ada Ria?"

"Engga, karena acara ini hanya khusus kita berdua!"

"Udah gue mau pergi dulu." Lanjut Nicholas dan seperti biasa mengusap kepala Nadya dengan lembut.

Nadya heran dibuatnya tidak ada cara apapun tetapi Nadya datang dengan dress semewah ini? Nadya yakin harga dress ini mahal, Nadya jadi takut jika dirinya datang sendirian tetapi tidak ada satu orang pun menemaninya, bahkan Ria pun tidak ada disana.

Semoga nanti malam tidak ada yang aneh-aneh tetapi terlihat dari wajah Nicholas sepertinya tidak ada rencana apapun.

Nadya pergi ke kelas tidak jadi untuk ke toilet, dan Nadya membawa dress-nya ke kelas dan menaruhnya di tas.

Pulang sekolah, Nadya memasak mie goreng saja karena hari ini Diandra tidak memasak makan siang.

"Bu...nanti Nadya jam 7 pergi ya Nadya engga lama-lama kok mungkin jam 9 udah pulang." Ijin Nadya.

"Boleh, tapi inget jangan pulang sampai tengah malam ibu tidak mau kamu keluyuran nanti orang-orang disini kamu dianggap gadis tidak bener lagi." Pesan Diandra.

"Iya bu, Nadya janji pulangnya engga kemaleman."

*****

TO BE CONTINUED

Vote and Comment!

My Litte Nadya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang