My Little Nadya 25

1.6K 50 3
                                    

Happy Reading!

Beberapa hari kemudian...

Setelah beberapa hari berdiam diri di rumah sakit, akhirnya Nadya bisa pulang dengan baik ya meskipun lukanya belum sepenuhnya pulih, tetapi dokter sudah memperbolehkannya pulang. Nadya juga sangat merindukan rumahnya, apalagi ranjangnya yang begitu empuk yang membuat Nadya tak pernah bosan.

"Aaaa akhirnya aku bisa tidur di sini lagi..." Ucap Nadya merebahkan tubuhnya seraya memeluk guling kesayangannya.

Tapi ada satu hal yang tidak pernah bisa Nadya lupakan, yaitu kejadian saat di hutan itu, sungguh itu adalah hal yang paling aneh dan ngeri yang pernah Nadya rasakan dalam seumur hidup jika di bayangkan saja membuat Nadya ingin lenyap dari dunia itu. Terlebih lagi yang melakukan itu adalah Alya orang yang pernah di kenal oleh dirinya.

Hingga tanpa sadar Nadya pun memejamkan matanya untuk menghilangkan pikiran-pikiran buruk itu.

Menjelang pagi, Nadya pun ke sekolah seperti biasa melakukan kegiatan pembelajaran dan di temani Ria di sampingnya.

"Nadya...jika kamu membutuhkan sesuatu, bilang sama aku ya, oke?"

Nadya mengangguk sembari menulis catatannya yang di jelaskan di papan tulis.

Nadya sekarang merasa lebih senang karena Ria selalu menemaninya, Ria tidak lagi meninggalkannya seperti dulu, dan itu membuat Nadya lebih bersemangat.

Nadya juga merasa dirinya adalah pembohong karena telah berbohong padanya siapa di balik penculikan pada waktu itu, Nadya hanya ragu mengatakannya terlebih lagi yang melakukan itu adalah Alya, pasti seratus persen Ria tidak mempercayai perkataannya.

Ah ini memang membuatnya pusing!

Di sisi lain, Alya dan Arkan seperti biasa diam di kamar mandi untuk menyusun rencana berikutnya, bahkan Alya malas untuk mengikuti pelajaran hari ini yaitu matematika!

"Bagaimana rencana kita selanjutnya?" Tanya Arkan seraya menghisap rokoknya.

Alya diam sebentar, kemudian menyeringai. "Rencana selanjutnya masih sama yaitu menculiknya kemudian kita beri dia obat tidur, lalu kamu menidurinya, dan jangan lupa untuk merekam video kegiatan panas mu dengannya."

Arkan pun tersenyum tak kalah liciknya. "Bagus juga ide mu, aku suka, bahkan aku tidak sabar untuk mengambil keperawanan jalang itu hingga dia kesakitan di bawah ku, hahaha."

"Kau tenang Arkan, dia hanyalah gadis bodoh dan penakut, jadi kita tidak ada salahnya kan memberi pelajarannya padanya hingga aku bisa mendapatkan kembali Nicholas ke tangan ku."

Dan tanpa di duga...

Rafael menguping semua pembicaraan Alya dan Arkan hingga akhir, Rafael bahkan tidak percaya dengan apa yang mereka lakukan pada Nadya, mereka ingin melakukan penculikan lagi? 

Jadi penculikan seminggu yang lalu itu di lakukan oleh mereka?

Tidak, Rafael tidak boleh gegabah, biarkan kali ini mereka berdua bebas dulu.

Rafael pun pergi ke kelasnya.

Saat pulang sekolah, Rafael dengan segera menggenggam tangan Ria cepat masuk ke dalam mobilnya.

"Ada apa sih kak? Kalau mau bicara langsung aja, jangan membuat ini bertele-tele." Omel Ria kesal.

"Gue mau ngomong sama lo, sesuatu yang penting bahkan lo engga akan percaya apa yang gue bilang." Kata Rafael.

Ria pun melipat tangannya di dada. "Sesuatu apa sih? Cepat katakan saja, Ria engga mau lama-lama di sini."

Geram melihat wajah kesal Ria, Rafael pun berucap. "Teman lo Alya, dia yang melakukan penculikan waktu itu."

My Litte Nadya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang