My Litte Nadya 08

2.2K 70 0
                                    

"Siapa dia?" Tanya Nicholas di depan pintu dengan mengintegrasinya.

*****

Ria menutup pintunya, dan Ria sontak kaget dengan suara Nicholas yang begitu dingin, Ria pun membalikkan tubuhnya dan tersenyum kepada Nicholas.

"Dia itu kakak kelas, kesini cuman kenalan sama Ria aja kok." Bohong Ria tersenyum lebar, agar Nicholas tidak begitu curiga padanya.

"Oh, kakak kira dia pacar kamu." Kata Nicholas dan Ria pun terkekeh pelan.

"Engga lah kak, kakak yang tenang aja Ria engga bakal pacaran dulu kok, Ria kan masih kecil." Ucap Ria tertawa.

"Syukurlah kak Nicho engga tau." Batin Ria bernapas dengan lega, Ria pikir Nicholas sudah menunggu lama di depan pintu jadi Nicholas bisa mendengar apa yang Ria bicarakan dengan Rafael.

"Yasudah, kakak mau ke kamar dulu ya." Kata Nicholas mengusap kepalanya dengan lembut, dan pergi meninggalkan Ria menuju ke kamarnya.

Ria pun kembali ke kamar ke kamar Alya, dan merebahkan tubuhnya di samping Alya yang sedang memainkan ponselnya.

"Kamu kok lama Ri, emangnya siapa yang dateng?" Tanya Alya fokus dengan ponselnya.

"Kakak kelas, kesini cuman nanyain kak Nicholas sih."

Nadya hari ini sangat bosan meskipun sekarang Nadya tinggal selama beberapa hari di rumah mewah ini, tapi Ria hanyalah butuh ibunya Diandra Nadya begitu kangen padanya, Nadya hari ini tidak sempat pulang kerumahnya karena Nadya begitu khawatir dengan Ria tidak pulang kerumah bersamanya dan Nicholas.

Nadya pun merasa bingung dengan sikap aneh Ria yang selalu cuek padanya, dan tidak seperti dulu lagi, awal Nadya bertemu Ria begitu baik cerewet tapi sekarang Ria telah berubah, mungkin saja ini adalah perasaan Nadya.

Nadya pun beranjak dari duduknya dan pergi ke kamar Nicholas, untuk ijin pergi ke rumahnya menemui Diandra.

Sampai di kamarnya Nicholas pintu kamarnya tidak di tutup, tapi Nadya mengurungkan niatnya untuk masuk dan Nadya menunggu begitu lama tidak ada suara dari kamarnya, dan Nadya akhirnya memutuskan untuk masuk karena Nadya ingin sekali menemui Diandra, Nadya tidak bisa jika Nadya tidak ijin dulu pada Nicholas bisa jadi Nicholas khawatir dengan dirinya yang tidak memberinya kabar apapun.

"Kak Nicho?" Panggil Nadya, tapi masih tidak ada jawaban apapun.

Nadya berjalan pelan-pelan dan melihat ke sekeliling, ternyata kamarnya Nicholas didominasi warna abu-abu dan hitam.

Merasa tidak ada Nicholas dikamarnya, Nadya pun ingin keluar untuk minta ijin saja pada Ria, tapi tangan Nadya di tarik oleh Nicholas dan Nadya pun jatuh ke ranjang bersama Nicholas diatasnya.

"Kak Nicho...." Panggil Nadya, Nadya merasa jika Nicholas tengah mabuk karena Nadya bisa mencium alkohol.

"Kamu mabuk kak?" Tanya Nadya panik dan merasa tubuhnya panas dingin sekarang. Sial seharusnya Nadya tidak perlu masuk ke kamarnya Nadya merutuki kebodohannya karena tidak berpikir 2 kali sebelum masuk.

Nicholas tidak menjawab, Nicholas malah menempelkan jari telunjuknya di bibir Nadya. Agar Nadya tidak melanjutkan kata-katanya.

"Jangan ngomong apapun, gue butuh lo." Bisik Nicholas di telinga Nadya dengan suaranya yang basah dan serak.

"Butuh apa kak? Nadya pergi dulu ya panggil Ria untuk bantu kak Nicho." Kata Nadya polos.

"Shit! Dia begitu polos rupanya." Batin Nicholas tersenyum ingin melabui Nadya.

"Nanti lo bakal tau."

Lagi-lagi Nadya hanya bisa berdoa dalam hati semoga Nadya hari ini hanya mimpi, atau ada keajaiban yang membuat Nicholas bisa sadar dari mabuknya.

"Lo mau pergi ke rumah ibu lo? Yaudah sana gue engga bisa antar." Ucap Nicholas dan berdiri, akhirnya Nadya bisa bernapas dengan tenang setelah apa yang terjadi.

Nadya pun lari dengan jantung yang masih belum juga berhenti berdetak kencang, Nadya tadi sudah berpikir yang macam-macam, tapi itu hanya pikirannya saja dan ternyata itu tidak sesuai apa yang dipikirkannya.

"Syukurlah, Tuhan masih sayang sama Nadya." Batin Nadya mengusap dadanya.

"Liat saja Nadya, karena gue engga mau lo jadi milik orang lain." Gumam Nicholas.

*****

Di pagi hari yang cerah, seperti biasa Nadya menyiapkan sarapan pagi. Dan Nicholas mengambil makanannya sendiri karena tidak ingin terus-menerus merepotkannya.

"Alya lo ambil sendiri, jangan manja Nadya udah buatin sarapan lo siapin untuk diri lo sendiri." Komen Nicholas dan melihat Alya tidak melakukan apapun.

"Udah engga apa-apa biar aku aja." Kata Nadya dan menyiapkannya untuk Alya.

"Kak Nicho pagi-pagi jangan ribut ih, kan Nadya sendiri yang mau nyiapin." Timpal Ria dan mengambil sarapannya sendiri.

"Maksud kakak itu mandiri nyiapin sendiri, jangan apa-apa Nadya aja." Ucap Nicholas mempertegas.

"Ya-ya."

Sampai disekolah, Ria pun ke kantin untuk membeli air mineral karena Ria lupa membawanya, tapi saat Ria ingin ke kantin Ria mendapati Rafael bercumbu dengan seorang gadis di dekat pohon, Ria mengenalnya gadis itu adalah gadis kelas 10 juga kelasnya berada disamping kelasnya. Ria pun cepat-cepat menutup matanya melihat tidak senonoh itu disekolah, tapi ya sekarang Ria harus memberitahunya jika tidak boleh melakukan hubungan seks disekolah, apalagi ini adalah sekolahnya, sampe saja Nicholas tahu hal ini bisa-bisa akan terjadinya pertengkaran.

"Mohon disekolah ini tidak boleh melakukan hal-hal yang tidak boleh dilakukan." Komen Ria dan gadis itu cepat-cepat mengusap bibirnya karena basah akibat ciuman Rafael yang begitu brutal dan gadis itu pun menunduk malu saat siapa yang memergokinya.

"Sayang jangan dengerin, ayo pergi kita lakukan saja di gudang." Ajak Rafael tidak mendengarkan komenan Ria.

Rafael pun menggenggam tangan gadis itu dan Ria geram Ria mengejarnya.

"Jangan lakukan itu, kalau kak Rafa mau ngelakuin di luar sekolah aja." Kata Ria menghalangi jalan Rafael dan gadis itu yang ingin menuju ke gudang.

"Lo bisa diem ga? Ini bukan urusan lo, lo tidak ada hak untuk mencampuri urusan orang, terserah gue mau ngelakuin dimana aja!" Geram Rafael, sialan sekarang nafsu Rafael sudah hilang gara-gara gadis yang ada di depannya sekarang!

"Tapi jangan ngelakuin disekolah ini! Ini sekolah milik dad, kalau mau ngelakuin di luar sekolah saja!" Tutur Ria keras, dan untung saja para siswa-siswa sudah masuk kelas jadi tidak ada yang mengerumuni.

"Lo jangan ganggu, gue mau pergi sekarang." Kata Rafael dan menggenggam tangan gadis itu kembali.

"Sayang kamu ke kelas dulu ya, nanti kita lanjutin lagi, jangan di dengerin yah." Ucap Rafael tersenyum dan meninggalkan Ria.

"Ihhh...kamu kenapa sih Ria ngurusin kak Rafael dia kan bukan siapa-siapa kamu." Gerutu Ria menghentakkan kakinya kasar.

*****

TO BE CONTINUED

Vote and Comment!

My Litte Nadya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang