My Little Nadya 20

1.7K 49 0
                                    

Happy Reading!

Di sore hari Alya dan Ria jalan-jalan sore di lapangan yang cukup luas.

"Kak Alya, kenapa sekarang jarang sekali main kerumah?" Tanya Ria, biasanya Alya sering kerumahnya, dan ini sudah lebih dari seminggu Alya tidak kerumahnya.

"Hemm...kak Alya akhir-akhir ini selalu sibuk, dan engga ada waktu untuk kerumah kamu Ria."

Ria mengangguk mengerti.

Hari pun telah malam, seorang lelaki pun datang dan menghampiri Alya dan Ria. Sepertinya dia adalah teman Alya, karena Ria tidak pernah melihat sebelumnya.

"Hai." Sapa lelaki itu.

Ria balik menyapanya dengan tersenyum ramah. "Hallo, kamu temannya kak Alya ya?" Tanya Ria menoleh pada dua manusia itu secara bergantian.

Lelaki itu mengangguk. "Iya, aku mengenalmu pasti kamu adalah adik Nicholas?"

Ria mengangguk cepat. "Darimana kamu tahu?"

"Itu gampang, siapa yang tidak mengenalmu dan Nicholas? Bahkan papa kamu pemilik sekolahnya."

Ria merasa aneh dengan lelaki di hadapannya, tapi yasudahlah.

"Nama kamu siapa?"

"Arkan."

"Ria, sorry aku engga bisa mengantarmu pulang, karena aku dan Arkan ada urusan penting." Ucap Alya.

"Sudahlah tidak apa-apa, aku bisa pulang sendiri." Jawab Ria mengerti.

"Yasudah kami berdua perginya, bye Ria."

Setelah Alya dan Arkan pergi, tinggallah Ria sendirian di tengah malam yang dingin, asli Ria benar-benar takut sekarang. Bahkan sebentar lagi sepertinya akan hujan. Ria sudah menebaknya karena langit begitu mendung.

Sial, Ria tidak membawa ponsel, dia lupa!

Hujan pun turun cepat-cepat Ria meneduh di salah satu bangunan rumah kecil, rumah ini cukup seram.

Ria menggigil dingin, karena Ria tidak memakai jaket ataupun baju lengan panjang, Ria hanya mengenakan baju lengan pendek. "Bagaimana sekarang? Bahkan aku tidak membawa ponsel." Batin Ria.

Bahkan Taxi pun tidak ada yang lewat.

Beberapa menit kemudian, berhentilah mobil tepat tak jauh dari Ria. Ria melihatnya lagi dengan jelas. Sial Ria mengenal mobil itu, itu adalah mobil milik Rafael.

Rafael keluar dari mobil, dan dia membawa payung ditangannya. "Sini gue antar lo pulang." Rafael menggenggam tangan Ria, lalu membawanya mendekat.

Tidak ada pilihan lain, Ria pun hanya menurutinya.

Di dalam mobil, Ria mengusap-usap kedua tangannya kedinginan. Kemudian Rafael melepas jaketnya yang melekat pada tubuhnya lalu memakaikannya pada Ria.

Ria menerimanya, tidak ada satu kalimat pun keluar dari bibirnya. Rafael pun mulai mengendarai mobilnya.

"Kak Rafa...kenapa kamu menolongku?" Entahlah kenapa tiba-tiba Ria menanyakan hal yang menurutnya tidak penting.

"Gue manusia." Jawab Rafael singkat jelas dan padat.

Ria memilih untuk diam sekarang.

"Oh ya kenapa lo malam-malam gini keluyuran?"

Ria tidak suka di bilang jika dirinya keluyuran. "Ria engga keluyuran, aku tadi sore tuh jalan santai sama kak Alya, lalu teman Alya datang dan mereka berdua juga ada urusan penting jadi tidak bisa mengantarku pulang, baru saja aku ingin pulang aku lupa ternyata aku tidak membawa ponsel, eh tiba-tiba hujan jadi Ria meneduh di rumah itu." Jelas Ria.

My Litte Nadya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang