Sepulang kerja, Galen yang biasanya mendapati rumah selalu sepi kini entah kenapa terasa ceria. Ada canda tawa di ruang tengah. Lelaki itu mendekat perlahan sampai tahu siapa yang menjadi tersangka atas tawa yang hadir sebelumnya.
Kedua anaknya serta istri barunya. Mereka bercanda tawa sembari menonton tv bersama. Terlihat jelas raut kebahagiaan yang terpancar dari mereka. Galen tak tahu mengapa istrinya yang sebelumnya terlihat terlalu angkuh kini tampak penuh kelembutan. Apalagi ditambah wajah bersih tanpa make up itu.
'Cantik!' Batinnya.
Disisi lain, ketiga manusia yang dimaksud asyik bercanda tawa tanpa tahu kehadiran Galen.
"Jelapahnya inggi, Ian ugha mau umbuh inggi aya jelapah," oceh Julian melihat gambar jerapah yang berjalan perlahan di televisi.
"Nanti lumah kita kulang becal kalo Ian setinggi jelapah!" sahut Emilio.
"Sudah, sudah, Ian memang tida bisa tumbuh setinggi jerapah, tapi Ian bisa tumbuh setinggi Daddy."
"Daddy?" beo Julian
"Iya, daddy Ian kan tinggi." Lyla mengingat tinggi badan protagonis pria dalak novel, 190 cm an sepertinya.
"Iya, alo itu Ian mau aya daddy." ujar Julian dengan senang hati.
"Kalo Lio pasti juga tinggi nanti,"
ujar Emilio santai."Iya, iya, kalian semua nanti akan tumbuh tinggi."
Kembali pada Galen yang berjalan mendekati mereka tanpa mereka sadari. "Wah, seru sekali sepertinya anak-anak daddy ini!"
Mereka bertiga membulatkan mata terkejut. Bukannya marah, namun Galen menganggap itu semua tampak lucu. Yap, lucu sajalah ketiga orang di depannya memelototkan mata bersamaan seakan kethuan melakukan sesuatu yang salah.
"D-dad!" seru Julian pada akhirnya masih dengan wajah cerianya.
"Ian akan umbuh inggi daddy anti ya."
Gelen yang melihat Julian turun dari sifa dan mendekat ke arahnya ingin minta di gendong sontak mengulurkan tangan mengangkat Julian ke dalam gendongannya. Dan meski kurang mengerti maksud ucapan anaknya tadi, lelaki itu tetap mengiyakan. Membuat Julian senang dengan jawaban ayahnya.
Di sisi lain, Lyla memperhatikan si protagonis pria yang tiba-tiba nongol. Wajahnya sih emang oke banget. Deskripsi pahatan sempurna memang. Tubuhnya tinggi dan lumayan kekar. Mungkin perutnya juga six pack kalau tidak eight pack. Ah, apaaan juga yang dipikir malah itu!
Stop, Lyla!
Berhenti memuji si pencabut nyawanya ini.
Galen pun yang biasanya sepulang kerja selalu digelayuti manja oleh istri barunya, kini kok malah mendapati istri batunya itu hanya menatapnya. Entah itu kagum atau apa. Tapi yang jadi masalah disini, mengapa sikap istrinya itu tiba-tiba berubah?
Selain tidak mencari perhatian lagi padanya, istrinya itu malah beralih menyanyangi kedua anaknya. Sebenarnya apa yang direncanakan?
Jika itu buruk, dia takkan membiarkannya terjadi!
Ding!
"Halo, Tuan Rumah. Bagaimana perasaan Anda setelah bertemu sang protagonis pria, Galen Atalaric Agler?"
Lyla hanya menjawab B aja dalam hati. Walau si Galen ini akan menjadi pencabut nyawa si Kalila. Tapi dia kan Lyla—mantan mafia ace plus jenius mana dia takut hal sekecil itu?
Memang sih diawal dia agak oon karena baru mendapati dirinya masuk dalam situasi yang fantasi jadi dia merasakan bingung da sedikit takut. Ingat, hanya sedikit ya!
Namun, sekarang dia sudah cukup terbiasa dengan tubuh ini walau hanya sehari. Lalu, dia juga punya kartu As terbesarnya, siapa lagi kalau bukan sistem. Sistem menurut novel-novel itu bukannya serbaguna?
"Wah, Anda benar Tuan Rumah! Saya memang serbaguna."
'Ah, ada mal-mal gitu tidak di sistem?' tanya Lyla dalam pikirannya.
"Jelas ada, Tuan Rumah."
"Baiklah, lain kali saja penjelasan mengenai mall sistem. Kali ini, misi ketiga keluar, Tuan Rumah! Buat protagonis pria tertarik pada Anda 10% ketertarikan. Jika berhasil, Anda akan mendapatkan poin 1000++."
'Wuih, besar juga poin hadiahnya! Tapi apa maksud plus-plus itu?' tanya Lyla dalam pikirannya.
"Itu rahasia, Tuan Rumah!"
'Yah, gak asik lu tem main rahasia-rahasian segala.' bati Lyla kesal.
'Oh iya, lalu berapa persen ketertarikan Galen pada Lyla sekarang?"
"-20% Tuan Rumah!"
Mak deg!
Apa?!
Minus?!
Tanpa sadar Lyla sampai terjungkal dari sofa. Membuat Galen dan yang lain menoleh ke arahnya. Lyla hanya bisa meringis malu.
"Aduh, kesandung apa tadi... " ujar Lyla pura-pura tak memperhatikan pandangan mereka. Emilio di sampingnya menatap sang mommy bingung. Sepertinya tak ada barang yang menyandung mommy?
Galen yang melihat tingkah ceroboh nan malu-malu istrinya entah mengapa tiba-tiba merasa lucu. Hatinya sedikit berdesir. Ah, kenapa dirinya?!
'Astaganaganaga! Kenapa bisa minus, sistem?' lanjut Lyla bertanya.
"Bisa, Tuan Rumah. Bahkan, sebelumnya ketertarikan protagonis pada raga Kalila -30% karena memganggap Kalila sangat mengganggunya. Sejak memasuki ruang tadi, melihat Anda dan anak-anak yang akrab, ketertarikannya menjadi -20%. Saat ini, melihat tingkah memalukan Anda ketertarikannya menjadi -10%. Semangat Tuan Rumah! Anda pasti bisa!"
Ah, sekarang jadi -10%? Apalagi gara-gara melihat tingkah memalukannya? Kok bisa?!
'Apa ada waktu untuk misi ini sistem?'
"Tentu, Tuan Rumah! waktunya hanya 1 bulan."
Cukup banyak, asal bukan jam saja dia pasti bisa. Semagat Lyla:)!
*****Tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Precious Mom [END]
FantasyLyla Agatha terbangun dalam tubuh seorang wanita berusia dua puluh lima setelah dikhianati temannya. Eits, tapi mengapa ada yang aneh? Ternyata dia terbangun di tubuh seorang tokoh antagonis dalam novel yang sering menyiksa kedua anak tirinya sendi...