Kebun binatang tampak sangat ramai di weekend begini. Maklumlah, hari libur banyak pekerja sehingga mereka menggunakan waktunya untuk refreshing atau menemani keluarga berjalan-jalan. Menikmati kebersamaan serta menghabiskan waktu bersama mereka.
"Mom, liat itu binatangnya becal cekali! Ada anduk nya ugha!" seru Julian menunjuk-nunjuk hewan bercula satu di dari luar pagar.
"Itu badak, Sayang."
"Adak?" beo Julian.
"Iya."
Mereka terus berjalan ditemani celoteh Julian yang paling sering. Sesekali Emilio yang pendiam juga menimpali. Galen mah sedari tadi jangan ditanya, dia hanya diam sembari menggendong Julian. Yap, sebenarnya tadi Lyla yang hendak menggendongnya tapi diambil alih Julian. Lalu, ketika Lyla menawarkan akan menggendong Emilio juga, si sulung itu menolak. Takut mommy nya lelah. Ah, sungguh pengertiannya...
"Itu macan ya, Mom?" tanya Emilio melihat hewan dalam kandang.
"Iya, Sayang."
"Kalo cinga dimana, Mom?" tanyanya lagi.
"Singa ada di sel berikutnya," timpal Galen datar.
Tumben nih orang mau bicara!
Sedari tadi lelaki itu tampak seperti bodyguard mereka. Haha.
Lalu akhirnya mereka tiba di depan kandang singa. Julian berceloteh sembari menunjuk-nunjuk rambut singa diwajahnya. Sedang Emilio hanya mengamati. Lalu si sulung itu berkata, "Cinga itu laja hutan kan, Mom?"
"Benar sekali."
"Kalo gitu Lio mau juga jadi laja nanti. " ucap Lio memutuskan.
"Raja apa, Lio?" tanya Lyla penasaran dengan pemikiran anaknya.
"Laja bisnis kayak daddy! Biar Lio punya kekuacaan untuk melindungi mommy, Ian, dan daddy."
Lyla terkejut mendengar pemikiran dewasa Emilio. "Wah, hebat itu!"
Galen pun juga tertegun sejenak lalu dia mengusap kepala Lio dengan bangga. "Pintarnya pikiran anak daddy ini, siapa sih yang ngajari?"
"Mommy cama daddy dong tentunya." jawab Emilio semangat.
Julian yang awalnya hanya plonga-plongo, mendengar kata mommy dan daddy dari kakaknya ikutan menyahut tanpa mengerti apayng dibicarakan mereka. "Ian ugha, Ian ugha!"
"Iya, Ian ugha!" Galen ikut mengusap kepala putra dalam gendongannya.
Mereka terus berkeliling sampai akhirnya tiba di tempat Jerapah. Julian bertepuk tangan ria dan berceloteh senang melihat Jerapah asli yang sangat tinggi. Kemudian beralih pada gajah membuat lelaki kecil cukup ketakutan melihat raksasa sebesar dan setinggi itu. Sedang Emilio tidak selebay Julian. Tapi terlihat jelas dari raut wajahnya kalau dia sedang bahagia.
Mereka akhirnya beristirahat setelah berkeliling seharian. Lyla yang melihat banyak penjual memutuskan menawari si kembar apakah ingin membeli.
"Ian, Lio, apakah kalian ingin membeli sesuatu?"
Ian kemudian menatap deretan penjual yang agak jauh di depan. "Ian ingin es klim!"
"Lio juga."
"Tidak boleh, itu tidak sehat!" larang Galen membuat Lyla memutar bola matanya malas.
"Sesekali tidak apa-apa kok!" bantah Lyla sembari menatap Galen, lalu gadis itu melangkah pergi sembari berucap, "Mommy belikan dulu ya!"
"Iya, mom!" kata si kembar serentak.
Galen menghela nafas dan termenung di tempatnya. Dia melihat kedua putranya yang masih memancarkan raut senang karena berjalan-jalan bersama hari ini. Sungguh, ini pertama kalinya dia melihat ekspresi mereka yang sesenang ini. Hati Galen juga ikut berbunga karenanya.
Pria itu kemudian menatap punggung Kalila yang masih membeli es krim untuk putranya. Wanita itu, apakah dia benar-benar berubah?
Jika benar, dia entah mengapa juga merasa turut bahagia karenanya.
Disisi lain, sistem yang sedari tadi diam tiba-tiba berbunyi kembali. Entah mengapa benda itu diam, mungkin karena tak ingin mengganggu quality time berharga keluarga ini.
Ding!
"Selamat, Tuan Rumah! Anda berhasil menyelesaikan misi kelima Anda. Hadiah poin sebesar 100 ditambahkan."
Nama: Lyla Agatha
Nama tokoh : Kalila Maharani Exelo
Peran : Antagonis
Daya tarik: 20%
Kecantikan: 40%
Kesehatan: 50%
Keterampilan: Multitalent
Point: 1200
Hadiah: Tiket pembuka mall sistemSetelah selesai satu pemberitahuan, tak disangka ada pemberitahuan lagi.
Ding!
"Selamat, Tuan Rumah! Anda berhasil menyelesaikan misi ketiga Anda. Hadiah 2000 point diterima. Hadiah tambahan tersembunyi,10% peningkatan daya tarik diterima."
Nama: Lyla Agatha
Nama tokoh : Kalila Maharani Exelo
Peran : Antagonis
Daya tarik: 30%
Kecantikan: 40%
Kesehatan: 50%
Keterampilan: Multitalent
Point: 3200
Hadiah: Tiket pembuka mall sistemHah?
Dia berhasil menyelesaikan misi ketiga?!?!
Berarti ketertatikan Galen padanya sudah 10% ya?!
Tapi, kenapa dia mendapat dua ribu poin, bukannya seribu ya...? Lyla bertanya-tanya dalam hati.
Lalu, dia juga mendapat hadiah tambahan 10% peningkatan daya tarik. Ah, senangnya!!!
'Sistem sangat baik hati kali ini'. Batin Lyla memuji.
"Dasar, Anda ini Tuan rumah. Memuji kalau hanya dapat keuntungan," gumam sistem datar. Membuat Lyla cengengesan mendengarnya.
"Baiklah, untuk penjelasannya karena ketertarikan protagonis pria pada Anda adalah 20%, Tuan Rumah. Jadi, Anda mendapatkan poin 2000, karena sebelumnya pada misi tertera jika ketertarikan protagonis pria ada Anda 10% maka Anda akan mendapat poin 1000++, tanda ++ ini merupakan tanda kenaikan poin tersebut."
"Sedangkan untuk hadiah tersembunyi, karena Amda berhasil meningkatkan ketertarikan protagonis pria dari -10% menjadi 20% sebanyak 30 persen loncatan, maka Anda diberi hadiah tersembunyi yakni peningkatan daya tarik sebesar 10%."
Ah, jadi begitu.
Lyla kembali ke tempat sebelumnya dimana ada Galen dan si kembar yang menunggunya. Wanita itu memengang empat buah es krim. Dia memberikan si kembar masing-masing satu. Lalu menawarkan satunya kepada Galen.
"Kamu mau?" tawarnya pada Galen.
Galen hanya menatap benda yang dipegang Lyla dengan entah tatapan seperti apa. Dan Julian yang melihat daddy-nya diam saja tak mengambil es krim itu, menganggap daddy-nya mungkin tidak mau, lalu si kecil menyahut. "Ian aja, Ian aja lagi, Ian mau lagi!"
Galen memelototkan mata melihat tangan putranya yang hendak meraih es krimnya. Segera dia mengambil es krim dari tangan Lyla. Dia ingin juga merasakan rasa es krim yang dimakan putra serta istrinya itu...
Istri ya, apakah dia sudah mulai menerima Kalila sebagai istrinya? Bukan lagi sebutan istri baru.
*****
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Precious Mom [END]
FantasyLyla Agatha terbangun dalam tubuh seorang wanita berusia dua puluh lima setelah dikhianati temannya. Eits, tapi mengapa ada yang aneh? Ternyata dia terbangun di tubuh seorang tokoh antagonis dalam novel yang sering menyiksa kedua anak tirinya sendi...