Part 3

130K 13.2K 262
                                    

Alur novel belum berjalan sebagaimana yang seharusnya terjadi. Menurut sistem, masih kurang tujuh bulan lagi. Lama banget ternyata. Maklumlah, si Asmita itu muncul ketika parah-parahnya sifat Kalila dalam menyiksa kedua putra Galen. Membuat kedua anak kembar itu trauma sampai takut jika di dwkati wanita, kecuali Bi Wati mungkin yang  selalu baik dan perhatian pada mereka.

Sudah seminggu ini Kalila 'si raga asli' menikah dengan Galen. Galen seperti yang di jelaskan dalam cerita, dia tentu bersikap dingin kepada Kalila karena menikahi Kalila atas paksaan mamanya. Kalau bukan karena mamanya, mana mau dia menikah dengan Kalila?

Sedang pada si kembar, Galen juga cukup acuh. Prinsipnya mungkin seperti ini, asal kebutuhan materi tercukup yang lain tidak perlu!

Itu kebanyakan motto orang kaya bukan? Yang mengakibatkan banyak anaknya broken home karena kurang dipedulikan serta kurang kaaih sayang.

Baik, saatnya mejalankan misi pertamamu, Lyla. Semangat!

Sebelum keluar dari kamarnya, Lyla terlebih dahulu mengatur bajunya menjadi baju santai serta mengatur tampilannya. Gadis itu bahkan tidak merias diri mengingat dirinya hanya di rumah bukan mau keluar.

Lyla mendapati Bi Wati yang menyiapkan makan siang. Oh, ternyata sudah siang!

"Halo, Bibi. Dimana anak-anak?" tanya Lyla celingak-celinguk mencari keberadaan anak kecil.

Kenapa tidak ada?

Bi Wati tampak terkejut mendengar petanyaan Lyla. Dia bertanya dalam hati apakah Nyonya barunya ini akan memarahi atau menyiksa kedua tuan mudanya? Selama seminggu ini meski Nyonya-nya sangatlah dingin dan selalu mengeluarkan kata-kata tajam jika berurusan dengan kedua putra tirinya. Walau belum menyiksa mereka untuk saat ini, semoga saja hal itu tidak akan pernah terjadi.

Bi Wati ini tidak tahu saja kalau itu benar-benar terjadi dalam novelnya. Yap, jika jiwa Kalila tidak diganti tentu saja hal itu tetap akan terjadi.

"Mereka ada di kamarnya, Nyonya."

"Baiklah, terima kasih." Setelah itu, Lyla berlalu dan berbalik naik tangga hendak menuju kamar kedua anak kembar yang ada di lantai dua tersebut.

Lagi-lagi, Bi Wati dibuat terkejut atas ucapan Nyonya yang selama seminggu ini terlihat sangat angkuh.

Tok! Tok!

"Macuk, Bi!" sahut cadel seorang anak dari dalam kamar.

Cklek!

Kalila membuka pintu. Dia melihat dua anak kembar yang berusia sekitar tiga tahunan asyik bermain sendiri-sendiri. Satu, bermain mobil-mobilan yang satu lagi bermain puzzle dari balok kotak-kotak.

"Ehm, boleh Mom masuk?"

Deg!

Jantung si kembar seakan berdetak cepat mendengar siapa yang bersuara. Tentu saja mereka tahu siapa pemilik suara itu. Suara yang seingkali digunakan untuk memaki dan memarahi mereka. Namun, entah mengapa nada suara itu kini berbeda dari bisanya.

"I-iya Nona. An-Anda bole macuk." Salah seorang anak yang bermata abu-abu mempersilakan dengan takut-takut. Tubuhnya saja agak bergetar takut akan dipukul nanti jika salah sedikit saja. Walau selama ini mereka belum pernah dipukul, tetapi siapa tahu nanti?

Anak lainnya yang bermata cokelat segera bersembunyi di balik tubuh saudaranya dengan mata menatap Lyla agak takut-takut.

"Siapa yang kau panggil Nona, hm?" tanya Lyla tanpa disadari nadanya agak tajam membuat kedua anak itu gemetar takut.

"Perhatikan nada bicara Anda, Tuan Rumah. Mereka ketakutan karenanya."

Ah, begitukah?

"Jangan takut, Sayang. Mommy berkata begitu karena mommy tak suka dipanggil Nona. Mulai sekarang panggil Mommy dengan sebutan Mommy, okay!"

Mereka terlihat terkejut. Mana tidak terkejut? Yang menyuruh memanggil Nona saja si Kalila, kini disuruh panggil lainnya. Apalagi kata 'Mommy' sangat asing bagi mereka yang tidak pernah mempunyai ibu.

"Ayo, kenapa diam saja. Maafkan mommy jika selama ini sikap mommy sangatlah buruk pada kalian. Mommy kini sudah sadar. Dan mommy akan lebih memperhatikan kalian kedepannya. Jadi apa kalian mau memaafkan mommy? Nah jika mommy dimaafkan ayo pegang tangan mommy kita bersalaman." Lyla sebagai aktris ternama kini mulai mengeluarkan akting melasnya dengan menampilkan puppy eyes-nya.

Sebenarnya dia juga merasa kasihan sih melihat kedua anak protagonis yang begitu terlantar. Hatinya seakan luluh melihat wajah menggemaskan mereka. Kini dia harus membujuk mereka agar memaafkan segala kesalahan yang pernah dibuat si raga kalila ini. Dia harus memperbaiki hubungan mereka!

Melihat wanita yang kini dipanggil mommy itu menyedihkan, Emilio sebagai kakak akhirnya memberanikan diri menerima uluran tangan Lyla.

Tap!

Segera setelah menerima uluran tangan si sulung, Lyla langsung memeluk Emilio membuat anak itu terpekik kaget. Tubuh kecilnya nampak menegang mendaoat pelukan hangat yang asing itu. Walau asing, Emilio kecil menyadari kalau pelukan tersebut sangatlah hangat.

Julian, si kembar yang bungsu agak iri melihay Emilio yang dipeluk. Dia ingin juga, tetapi dia takut mendekat pada wanita yang selama ini selalu murung itu.

"Mommy.... " gumam Emilio yang merasa kenyamanan di pelukan sang mommy.

Lyla tersenyum haru. Entah mengapa dirinya juga ikut senang melihat ini. Hatinya pun ikut menghangat rasanya.

"Apa Julian maaih marah sama mommy?" tanya Lyla pada anak kembar lainnya yang sedari tadi hanya menatapnya tanpa kedip.

Apa tidak lelah?

Julian yang dipanggil langsung ikut memeluk mommy dan kakaknya. "Mommy, hiks, hiks, Ian acilnya unya ommy..."

Jika Lyla lihat, sepetinya antara Emilio dan Julian, akan lebih manja si Julian. Emilio walau masih kecil namun sifatnya sudah dewasa sebelum waktunya. Dia lebih pemberani. Mungkin karena dia sadar harus melindungi adiknya juga. Sedangkan Julian, bicaranya bahkan lebih cadel dari Emilio dilihat dari wajah dan sifatnya saja dia lebih manja dan lebih penakut.

"Apa mommy janji tidak akan bercikap buluk pada Emilio dan Ian laji?"

"Iya, mommy janji. Pingky promise?" Lyla dengan sabar menawarkan janji manis pinky pada lelaki kecil itu dan membuatnya senang.

"Pingki plomis." Emilio membalas tautan jari kelingking mommy-nya.

"Ian ikut ingci omis ugha," sahut Julian kecil ikut menujukkan jari kelingkingnya. Dan Lyla pun membalasnya membuat lelaki itu mengikik senang.

Ding!

"Selamat, Tuan Rumah! Anda berhasil menyelesaikan misi pertama Anda. Hadiah 100 poin diterima."

Nama: Lyla Agatha
Nama tokoh : Kalila Maharani Exelo
Peran : Antagonis
Daya tarik: 10%
Kecantikan: 40%
Kesehatan: 50%
Keterampilan: Multitalent
Point: 1100

****

Tbc.

Our Precious Mom [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang