6

2K 207 7
                                    

Seminggu setelahnya masih tidak ada kabar dari Time. Akupun tidak repot repot untuk mencarinya lagi.

"Hai Tay, sedang apa disini sendirian? Ingin aku temani?" Ucap salah satu senior kampus ku. Itu p'Bass.

"Emm, boleh. P'Bass bisa duduk disebelahku" balas ku sambil tersenyum.

P'Bass terlihat lihat sedikit kaget lalu segera duduk disampingku.
Menoleh kearahku dan terus menatapku menghabiskan sarapanku pagi ini.

"Ada apa p'Bass? Kenapa menatap Tay seperti itu?" ucapku sedikit risih.

"Ohh maafkan aku Tay, membuatmu risih. Tadi aku hanya sekedar basa basi saja. Kupikir seperti biasa Tay akan mengusirku atau kekasih playbiy mu itu akan menghajarku disini. Hahah" canda p'Bass.

Aku hanya tersenyum lirih. Benar. Aku memang tidak mengakhiri hubunganku dengan Time. Setidaknya belum. Tapi kali ini aku akan merespon setiap pria yg ingin dekat denganku.

Seperti p'Bass ini, bukannya aku terlalu kePDan tapi aku tau dia menaruh rasa padaku. Dia selalu menatap kagum padaku setiap aku melintas di depannya.

"Jadi aku boleh mendekatimu kali ini?" tanya p'Bass lagi

"Ya, tentu saja. Kenapa tidak?" jawabku sambil mengedipkan sebelah mataku sambil tertawa pelan.

Kami banyak tertawa, p'Bass bercerita banyak hal. Dan menurutku itu sangat menarik. Hingga tanpa sadar seseorang datang menarik kerah baju p'Bass dan memukul rahang p'Bass.

Aku terkejut dan segera menghentikan pertengkaran itu. Melerai meraka atau ini akan berlanjut menjadi pertandingan tinju. Karena ku tahu. Time dan p'Bass sama sama berada di clup Tinju di kampus.

"P'Bass are you okay??" tanyaku khawatir.

"Menyingkir Tay aku akan menghajar Bass hingga ia mati" ucap Time murka.

Aku menatap Time tidak suka,
"Apa masalahmu Time? Kenapa kau tiba tiba datang dan memukul p'Bass seperti ini"

"Dia masalahku" ucap Time menunjuk kearah p'Bass.
"Aku tidak suka siapapun menyentuh milikku?" lanjut Time.

Aku hanya menghela nafas dan membantu p'Bass berdiri.

Tapi Time segera menarik lengan ku untuk menjauh.
"Awwhh, sakit Time. Lenganku sakit" rintih ku.

"Dengar Bass jangan mendekati Tay atau aku benar benar akan membunuhmu dengan kedua tangan ku ini" ancam Time.

Dengan segera ia menarikku menjauh tanpa menghirukan rintihan sakitku.

Ia menarikku ke taman dan menghempaskan ku di kursi.

"Apa ini Tay? Kau mencoba untuk berselingkuh?" tanya Time marah.

"Apa maksudmu? Aku hanya sedang duduk dan berbicara santai pada p'Bass" jawabku tidak terima.

"Kau membiarkan ia duduk di sebelahmu. Ditempatku. Dan kau membiarkan dia mengelus kepalamu Tay!!" marahnya lagi.

"Lalu kau apa? Kemana kau seminggu ini? Menghilang dan tidak ada kabar sama sekali" aku menatapnya sedih dan mataku hampir berkaca kaca.

Emosi Time mereda, dan duduk disebelahku. Ia segera menarikku kedekapannya.

"Maafkan aku Tay, aku sangat sibuk. Perusahaan ayah sedang bermasalah dan ayah menyuruhku menghandle nya. Maafkan aku tidak mengabarimu" ucapnya dambil memelukku juga dan mencium pelipis ku.

Kau berbohong lagi Time, batinku.

"Maafkan aku oke" Time menjauhkan ku dan menatapku sendu. Mengusap airmataku. Dan tersenyum menenangkan.

Bagaimana aku bisa membencimu Time, batinku lirih.

"Aku lelah Time, aku tau kau sesang berbohong padaku" ucapku.
"Paman menelfonku 3hari kau menghilang, mencarimu" lanjutku lagi

Time tersentak dan ingin mengatakan sesuatu, tapi aku segera melanjutkan perkataanku.

"Aku membebaskan mu, Time. Setelah ini kau bebas melakukan apa saja" ucapku lagi. Aku melepaskan cincin pemberian Time dijari manisku dan meletakkan di kursi.

Segera bangkit namun Time menahan tangan ku.

"Tidak Tay. Tidak. Ini hanya salah paham. Oke aku akan mengatakan sejujurnya padamu. Dengarkan aku," ucap Time memohon.

"Seminggu ini aku berada di pulau, kebetulan teman baikku mengajakku berlibur dan tidak ingin di ganggu siapapun. Jadi aku merahasiakan ini oke?" jelas Time.

"Aku tidak bermaksud membohongimu sayang, maafkan aku" ucap Time sambil memelukku erat.

Kau membohongiku lagi Time, sampai kapan kau akan seperti ini, batinku.

"Jangan minta putus. Aku tau aku salah. Tapi tidak harus sampai kita putus kan Tay? Kumohon, aku sangat mencintaimu" ucap Time lagi mencoba meyakinkanku.

Airmataku mengalir, aku tidak tahu kebohongan apa lagi yg akan Time katakan padaku. Padahal semua sudah sangat terlihat jelas untukku.

"Oh Tay jangan menangis sayang. Maafkan aku hmm" ucap Time manghapus airmataku.

"Aku tetap ingin putus." ucapku final.

Aku sudah memikirkan ini selama berhari hari. Bukankah sudah cukup aku mentolerir semua perselingkuhan Time selama ini.

"Tidak. Kau tidak bisa memutuskan ku seperti ini Tay. Kemana Tay yg selalu memaafkanku. Ini hanya masalah sepele, kau tidak bisa melakukan ini padaku" ucap Time tidak terima.

"Sepele katamu?" Aku mengotak atik ponselku. Mengiriminya video cctv condonya dan video saat aku berada didalam condonya.

"Lihat itu, perhatikan baik baik dan beri aku alasan untuk tidak mengakhiri hubungan ini?" ucapku lagi.

Aku meninggalkan Time yg terpaku melihat video yg kukirim padanya.

Aku melangkah pergi dengan hati yg hancur. Aku melepaskan Time, kekasih yg sangat aku sayangi.

Aku melepaskan mu kali ini. Aku harap kau akan menemukan bahagiamu.

I'm sorry, I Love You the MostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang