Keesokan paginya aku menemukan diriku terbangun disebuah kamar nuansa hitam tanpa sehelai bajupun, hanya berbalut selimut tebal dan sendirian.
Sedikit memijat kepalaku untuk mengingat kejadian semalam. Ahh kepalaku pusing sekali. Aku ingat semalam dipaksa Kinn dan berpesta disebuah bar kecil dipinggir kota. Kami minum banyak dan menari di lantai dansa.
Lalu, sahabat Porsche datang. Dan kami berpesta hingga aku tidak sadarkan diri. Ahhh, kepalaku pusing, aku lupa beberapa bagian.
Cklek~
"Sudah bangun babe?" itu Time yg keluar kamar mandi dengan tubuh basah dan hanya dibalut selembar handuk putih untuk menutupi bagian bawahnya.Ia mendekatiku dan memberiku satu kecupan selamat pagi. Aku tersenyum dan langsung memeluk tubuh dinginnya.
"Ingin makan atau mandi dulu?" tanyanya lagi.
Aku hanya mendusalkan kepalaku di ceruk lehernya. Menikmati harum tubuhnya yg bercampur dengan wangi sabun. Aku menghirupnya dalam dalam
Aku mengalungkan lenganku di lehernya, dengan badan yg berpindah ke pangkuanya. Menggerakkan sedikit bokongku pada pangkuannya.
"Ahh Tay, jangan bergerak diatas kemaluanku" lirih Time sambil memejamkan mata.
Aku yg melihatnya menjadi tidak tahan lalu melumat bibirnyayg membuatku candu. Time pun membalas tidak kalah kuat, dan meloloskan lidahnya kemulutku, mengabsen satu persatu gigiku, dan menyedot lidahku. Tidak ada yg ingin mengalah dipertarungan lidah kali ini.
Tangan Time bergerak melepaskan handuknya dan memposisikan penis nya yg sudah mulai tegang ke lubangku.
"Ahhh~ Timee" desahku melepaskan lumatannya pada bibirku.
"Akhh, its so big Time" ucapku sambil menengadahkan kepalaku ketika penisnya masuk seluruhnya ke lubangku.
"Yahh kau sangat sempit babe. Selalu sempit seperti biasanya. Kau ingin mengendarai penisku, huh?? Bergeraklahhh sayangku.. " ucap Time sambil menggerakkan badanku naik turun diatas penisnya itu.
" Ahh, Ahhh, angkhhh timee.." aku terus menerus mendesahkan namanya dan semakin mempercepat menaik turunkan tubuhku.
Kurasakan mulut Time mulai melingkupi puting kiriku. Menghisapnya kuat dan memainkan lidahnya.
"Ahhhh jangan digigit Timee" ucapku sedikit menjambak rambutnya dengan tubuhku yg tetap terlonjak lonjak dipangkuannya.
Time tidak menghiraukan perintahku, tetap menghisap kuat dan sesekali menggigit kecil ujung puting ku.
"Ahhh aku akan sampai Time.. ouhhh ouhhhhh ahhhh Timeeee" teriakku saat pelepasan itu semakin dekat dan putihku datang.
Aku terkulai lemas, ceruk leher time yg kini terkekeh pelan.
"Seharusnya kau tidak menggodaku dipagi hari seperti ini sayang" ucap Time sambil mengecup kepalaku sekilas dan mulai mengangkat tubuhku, menggendongku meninggalkan kasur.
Sensasi saat ia berjalan dengan penisnya yg masih berada didalam lubangku, membangkitkan lagi milikku yg baru saja mengeluarkan putih.
"Ahhh ahh Timeee~" aku merengek karena ia berjalan kearah balkon kamarnya denganku yg berada digendongannya, jangan lupakan penisnya yg masih tertanam di lubangku.
Time menurunkan ku dan melepaskan penisnya. Menyuruhku untuk berdiri dan menghadap arah balkon. Memelukku dari belakang dan langsung memasukkan penisnya lagi.
"Ahhhhh.." desahku bersamaan dengn Time yg terus menggenjot lubangku tanpa ampun.
Aku berpegangan pada pagar balkon dan sedikit menunggingkan pantatku agar penis Time masuk lebih dalam lagi.
Setelah beberapa lama putih ku datang lagi, disusul dengan Time yg juga keluar di dalam diriku.
"Nghhhh Tae, aku datang..." geraman Time di telingaku. Time menghentakkan diriku beberapa kali. Lalu gangat dan penuh kurasakan, saat Time melepaskan putihnya didalamku.
"Hahh hahhh, ini sangat hebat Tae, kau luar biasa sempit dan sangat menggodaku" ucap Time sambil melepaskan penisnya. Membiarkan putihnya perlahan mengalir di kaki ku dan menetes di lantai.
Time memelukku dan mengecup bibirku. Tersenyum dan menempelkan dahinya ke dahiku. Aku yg awalnya memejamkan mata, menatap kearah matanya yg juga menatapku dan tersenyum sangat tampan.
Aku pun melingkarkan tanganku kelehernya dan melumat bibirnya. Bibir yg membuatku candu.
"Ingin melanjutkan sesi panas kita ini dikamar mandi?" Time membisik ditelingaku. Menjauhkan wajahnya dan menampilkan wajah menggoda sambil mengedipkan sebelah matanya.
Oh tuhan bagaimana untuk menolak pesona seorang Time, batin ku.
Aku bersemu, dan tersenyum malu. Time menganggap itu sebagai 'ya' dan segera menggendongku kearah kamar mandi untuk meneruskan percintaan panas kami.
Menggoda Time adalah kesalahan fatal. Harusnya aku tau itu, karena kami terus melakukannya hingga aku putih banyak kali. Setelah di balkon tadi, di depan kaca kamar mandi, didalam bath up, dan berakhir dibawah shower.
Ohhh bagaimana mungkin aku akan menggoda Time pagi ini. Tidak lagi. Tidak akan lagi.
Aku tidak akan membangunkan singa lapar ini lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sorry, I Love You the Most
Fiksi Penggemar"Tidakkah kalian mengingat wajahku, ketika melakukannya?" Tay. "I'm sorry, babe. Aku akan mengakhiri ini semua. I love you the most" Time.