Sepulang dari kedai bibi Pong. Time mengajakku kerumah Kinn bersama karena undangan Kinn untuk merayakan hari ulang tahun Porsche.
Setibanya disana, Time membukakan pintu untukku. Kami pun segera masuk ke dalam rumah Kinn.
"Tayyy. Tay ku yg manis apakabar" teriak Khun yg sedang menuruni tangga.
Segera Khun memelukku dan aku balas memeluknya erat.
"Cukup baik, bagaimana denganmu?" tanyaku sambil tersenyum melepaskan pelukan Khun.
"Selalu baik. Ayo kita ke belakang dan menikmati pestanya. Kau datang terlambat" ucap Khun lagi menarik tanganku kebelakang tanpa menghiraukan kehadiran Time.
"Kenapa kau bisa datang bersamanya?" bisik Khun.
"Emm. Tidak sengaja bertemu" balasku singkat.
"Bagus. Jangan terlalu dekat dengannya. Ingat apa yg sudah ia lakukan padamu" ucap Khun lagi
Aku menghiraukan ucapanya dan sedikit melirik kebelakang ke arah Time yg mengikuti kami dibelakang.
Taman belakang rumah Kinn berubah menjadi bar untuk hari ini. Kolam renang yg penuh dengan bola warna warni dan pelampung bebek besar. Lalu ada meja bar disebelahnya. Dan sepertinya Kinn menyewa seorang Dj untuk pesta kali ini.
Aku menyapa mereka yg sepertinya sudah sedikit mabuk karena mungkin sudah terlalu banyak minum.
"Selamat ulang tahun Porsche" ucapku memeluk Porsche sekilas.
"Katakan padaku kau menginginkan apa? Aku akan membelikannya untukmu" lanjutku.
"Hahaha. Tidak perlu Tay. Aku sudah mendapatkan apa yg ku mau" ucap Porsche sambil memperlihatkan cincin di jari manisnya.
"Wow. Sekali lagi selamat ya Porsche. Sepertinya aku datang sangat terlambat" canda ku.
Kami berbincang bincang dan Porsche mulai mencekoki ku dengan minuman buatannya.
Minum segelas dan aku langsung merasakan efek alkohol didalamnya. Astaga apa Porsche ingin membuatku mabuk atau apa.
Kulihat semua orang bersenang senng disini. Time juga sedang meminum wine dengan Kinn disebelahnya. Mungkin membicarakan masalah bisnis karena mereka terlihat serius.
Tidak lama kulihat Tem masuk dan bergabung dengan Pete Arm Pol dan Jom yg sedang duduk di kursi melingkar disana.
Aku dan Tem saling berpandangan sekilas.
"Apakah masalahmu, Time dan Tem sudah selesai?" tanya Porsche tanpa memandangku.
Aku hanya terdiam.
"Kau tidak perlu mencampuri urusan mereka Porsche" ucap Khun yg sedang berada disamping kami.
"Tidak. Aku tau disini Tem salah. Dia sahabatku dan aku minta maaf untuk itu" ucap Porsche lirih.
"Tidak perlu meminta maaf Porsche. Itu bukan salahmu. Yang lalu sudah berlalu. Mungkin memang aku dan Time tidak berjodoh kala itu. Sekarang aku sudah memiliki p'Vegas yg mencintaiku" ucapku sambil meminum minumanku.
Kau sedikit pusing. Kulihat Time berjalan menghampiriku.
"Jangan terlalu banyak minum Tay. Kau akan pusing nanti" ucap Time. Menjauhkan gelas dari jangkauan ku.
"Huh, siapa dirimu berani mengatur Tay. Kau bukan siapa siapanya" lirik Khun tidak suka.
Kulihat Time mengeraskan rahang dan mengepalkan tangannya.
"Berhenti memperkeruh suasana Khun. Ayo kuajak kau kesana" ucap Porsche menarik tangan Khun menjauh.
"Kenapa? Aku mengatakan yg sebenernya bukan. Time bukan lagi kekasih Tay ku. Jadi dia tidak berhak mengatur atur semaunya" masih kudengar suara Khun yg sedikit berteriak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sorry, I Love You the Most
Fanfic"Tidakkah kalian mengingat wajahku, ketika melakukannya?" Tay. "I'm sorry, babe. Aku akan mengakhiri ini semua. I love you the most" Time.