12

1.5K 134 11
                                    

Setelah acara pesta dirumah Kinn kemarin. Sebisa mungkin aku menghindar dari Time.

Time masih sering mengirimiku makanan. Tapi aku tidak menyentuhnya. Lebih memilih untuk turun ke bawah ke cafetaria perusahaan dan makan makanan disana.

Aku juga tidak menjawab semua pesan dan panggilan dari Time. Bersukurlah aku tidak memblokir kontaknya dengan semua spam chat dan panggilannya itu.

Time juga sering datang kekantor. Menungguku di lobby hingga ketiduran. Lalu aku akan memutar keluar dari pintu samping.

Kadang Time juga datang kerumah. Tapi aku memberitahu security untuk mengatakan bahwa aku sedang tidak dirumah.

Hampir malam hariku lihat mobilnya selalu terparkir rapi didepan rumah. Ia akan keluar dari mobilnya dan menatap kamarku lama sekitar pukul 9an malam. Lalu masuk dan bermalam didepan rumahku. Dan akan pulang pukul 4subuh.

Aku tidak mengerti apa yg ia inginkan. Sudah hampir seminggu ia melakukan ini semua.

Ketika aku mulai jengah dengan sikapnya yg seperti ini. Kemudian sudah 2hari ini Time menghilang.

Tidak ada lagi panggilan atau pesan. Tidak ada lagi makanan yg aku terima. Tidak ada lagi mobil yg terparkir setiap malam didepan rumahku.

Hari ini akan diadakan rapat di perusahaan ayah Time. Saat aku masuk, langsung disapa hangat oleh sekertarisnya dan diarahkan menuju ruang rapat.

Aku bertemu ayah Time disana dan menyapanya sebentar. Ayah Time yg memimpin rapat kali ini. Aku tidak melihat kehadiran Time sama sekali di ruang rapat.

Setelah kami selesai. Kami memutuskan untuk mulai project pembangunan resort di Pattaya lusa depan. Lalu kami pamit undur diri.

"Nak Tay, sebentar" panggil ayah Time.

Aku mendekat dan tersenyum sopan.

"Paman ingin minta maaf atas nama Time. Anak bodoh itu benar benar menyebalkan ya?" camda ayah Time.

Aku diam, mendengarkan.
"Paman tau apa yg dulu pernah ia lakukan di belakang nak Tay. Jadi wajar nak Tay seperti sekarang ini. Itu juga hak nak Tay untuk marha pada paman karena paman tidak bisa mendidik Time dengan benar" ucap ayah Time panjang.

"Paman meminta maaf untuk itu" lanjut ayah Time.

"Tidak paman. Ini bukan salah paman. Mungkin ini memang takdir kami untuk tidak bersama" ucapku.

"Bisakah nak Tay memeluk paman?" tanya ayah Time.

Aku langsung menghampur kedalam pelukan ayah Time itu.

"Ohh malangnya nak Tay bertemu dengan Time. Time dan segala kebodohannya itu" ucap ayah Time sambil mengelus punggungku.

"Katakan pada paman saat Time mengganggumu lagi. Paman akan menghukumnya untukmu" ucap ayah Time ketika sudah melepaskan pelukannya dariku dan memegang bahuku erat.

"Baik paman. Time juga tidak menggangguku" ucapku menenangkan ayah Time.

"Sekarang memang tidak. Tapi saat ia sudah sehat lagi nanti siapa yg tau" canda ayah Time.

"Time sakit?" tanyaku.

"Hm, ia mengalami kecelakaan 2hari yg lalu didekat perempatan jalan menuju rumah nak Tay. Entah apa yg ia lakukan disana malam malam" ucap ayah Time sedikit tersenyum lirih.

"Apa ia baik baik saja sekarang?" tanyaku lagi

"Hmm tidak ada luka serius. Hanya  tangan kanannya yg perlu di gips dan beberapa luka lecet ditubuhnya" ucap ayah Time.

I'm sorry, I Love You the MostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang