3

2K 195 11
                                    

Pagi ini aku kembali ke aktivitasku seperti biasa. Menjadi salahsatu mahasiswa di fakultas bisnis tentunya masih satu jurusan dengan Time dan juga Kinn.

Aku menemukan mereka sedang berbincang bincang di kantin fakultas dengan Porsche dan juga sahabatnya, Tem juga Jom.

Aku menghampiri Time, dan mencium pipinya sekilas.

"Kemarilah babe.." ucap Time menarik pinggang ku agar mendekat dan duduk disebelahnya.

Akupun menyapa kedua sahabat Porsche yg duduk didepanku.

"Jadi ada drama apa lagi pagi ini?" ucapku sambil memakan kentang goreng entah milik siapa yg ada di meja. Sambil melirik sekilas kearah Kinn dan Porsche yg daritadi terlihat berdebat entah apa. Mereka selalu seperti itu, tiada hari tanpa pertengkaran dan perdebatan.

"Sudahlah aku tidak mau mebahas ini lagi" ucap Porsche mengakhiri drama pagi ini. "Ayo Jom Tem kita kembali" ucapnya lagi sambil berdiri merapikan baju dan tasnya.

"Kami pergi dulu p'Time p'Kinn p'Tay" ucap Jom sambil tersenyum dan memberi wai pada kami.

Aku pun membalas senyumnya juga. Dan kulihat Tem juga tersenyum manis, sangat manis, dan hanya melihat pada Time. Begitupun Time, juga membalas senyum itu.

"Here we go again" batinku.

Setelah mereka pergi, Time secara tiba tiba mengeratkan tangannya kearah pinggangku, menarik mendekat dan mencium pipiku sekilas. Aku pun balas tersenyum dna menciumnya kembali.

"Ayolah teman teman, hentikan atau desahan kalian akan menggema dikantin pagi ini" ucap Kinn sambil terus mengetikkan sesuatu di laptopnya. Sepertinya sedang mengerjakan tugas.

"Jadi, kita akan pergi kemana malam nanti?" tanyaku lagi sambil menyandarkan kepalaku di tubuh Time dengan tangannya yg mengelus kepalaku.

"Tidak kemana mana. Aku pusing, dan Porsche sedang marah padaku" ucap Kinn tanpa mengalihkan perhatiannya padaku.

Aku mendengus kesal, selalu seperti itu. Jika Porsche dalam mood yg bagus Kinn akan memanjakannya dengan menuruti semua permintaannya. Begitupun sebaliknya.

"Babe aku ingin menonton malam ini, bisakah kita ke mall malam ini?" tanyaku sambil menatap ke arah Time yg juga menatapku.

Dia mencium bibirku sekilas dan berkata, "Maafkan aku sayang, sepertinya malam ini tidak bisa. Next time oke, aku akan menjemputmu" sambil tersenyum menenangkan.

"Biasanya kau tidak akan menolakku seperti ini" aku mengerucutkan bibir dan duduk dengan benar di kursiku, tidak lagi bersandar di tubuhnya.

"Aku benar benar tidak bisa untuk malam ini sayang, ayahku memintaku untuk menemaninya bertemu salah satu koleganya" ucap Time "mengertilah okeyy??"

"Ya" balasku singkat dan berdiri. "Ayo segera masuk ruangan, sepertinya Mr Sam sudah datang" ucapku karena melihat beberapa mahasiswa kelasku berlarian menuju ruangan.

Karena Time ada urusan dengan ayahnya, dia langsung pulang setelah kelas berkhir. Memintaku untuk langsung pulang kerumah juga dan tidak berkeliaran dimana mana.

Aku hanya mengatakan ya, setelahnya aku memberhentikan mobilku dirumah Kinn. Ingin menemui Khun untuk mengajaknya shopping dan menonton bersama.

Saat memasuki rumah Kinn aku melihat p'Vegas disana. Ohh aku sudah lama tidak bertemu dengannya.

"Haloo p'Vegas apakabar?" sapa ku dan mendekat kearahnya yg sedang berbicara dengan Khun di samping kolam ikan kesayangannya.

P'Vegas terlihat terkejut melihatku, namun tetap tersenyum dan merentangakan tangannya untuk memelukku. Akupun membalas pelukan hangatnya.

"Halo juga cantikk, aku baik baik saja. Bagaimana denganmu?" balasnya.

"Aku baik p'Vegas. Omong omong semenjak kapan kau pulang dari London. Kenapa tidak memberitahuku?" Ucapku merenggut dan mendongak menatapnya yg terus tersenyum kearahku.

"Baru beberapa hari ini karena paman memintaku pulang untuk mengurus beberapa masalah dikantor" ucapnya lagi.

"Hei kenapa kalian mengabaikan ku" sela Khun merasa tidak diperhatikan.

"Hehe.. awalnya aku ingin mengajakmu menonton hari ini Khun dan sedikit berbelanja. Jadi kau mau atau tidak?" tanyaku pada Khun tanpa melepaskan pelukan p'Vegas.

"Tidak" ucapnya singkat. "Aku lelah dan sedang tidak ingin kemana mana hari ini" lanjutnya sambil memberi makan ikan ikan koi kesayangan itu.

"Jadi kau menolak ajakan ku?" aku bersendekap tangan dan melepas pelukan p'Vegas.

"Ya. Apakah itu kurang jelas?"

Aku akan marah tapi p'Vegas segera menarik lengan ku dan berkata "Aku akan menemanimu menonton, dan menjadi sugardaddymu untuk seharian ini"

"Ohh my p'Vegas, aku tidak membutuhkan uangmu. Aku hanya ingin seorang teman untuk pergi menonton" ucapku. "Jadi bisakah kita pergi sekarang? Kau yakin tidak sedang sibuk kan?" tanyaku lagi.

"Yups, aku akan mematikan ponsel ku sehingga tidak akan ada yg berani mengganggu kencan kita" ucapnya segera menarikku ke mobilnya. Aku tersipu malu dan tidak berhenti tersenyum.

Aku memang pernah dekat dengan p'Vegas sebelum aku bertemu dengan Time. Saat dia melanjutkan pendidikannya ke London kami masih sering bertukar kabar. Setelah aku dan Time mengumumkan hubungan kami, aku dan p'Vegas menjadi sedikit jauh dan hampir tidak pernah bertukar kabar lagi.

Setelah sampai mall aku segera menariknya untuk ke bioskop menonton film baru yg sedang trend kali ini. Ku terus menggandeng tangannya.

P'Vegas bersikap gentle dengan dia yg mengantri untuk memesan tiket popcorn dan minuman, untuknya dan untukku. Aku memainkan ponselku sambil menunggunya selesai.

Ketika aku mendongakkan kepalaku samar aku seperti melihat siluet punggung Time yg juga ikut mengantri tiket antrian yg sama dengan film yg aku tonton.
Aku tidak dapat melihat wajahnya.

"Ayo masuk, filmnya akan segera dimulai" ucap p'Vegas sambil membawa 1popcorn jumbo dan 2minuman juga tiketnya.

Aku mengalihkan perhatianku dan membantu p'Vegas dengan membawa minumannya berjalan menemukan kursi kami.

Sambil terus memikirkan apa mungkin itu Time atau seseorang yg lain. Akupun mencoba meyakinkan bahwa Time tidak akan membohongi ku.

Saat film akan segera dimulai, ada 2orang pria saling bergandengan melewati kursiku kearah kursi di pojok belakang. Aku melihatnya dengan jelas meskipun lampu sudah mati.

Itu Time-ku, yg menolak ajakanku menonton dengan alasan akan menemani ayahnya menemui salah satu koleganya. Dan justru malah menajak seseorang yg aku tau adalah sahabat Porsche, itu Tem.

Aku terdiam dan mencoba menikmati alur film yg aku tonton. Namun, kepalaku mengajak untuk menoleh kebelakang.

Salah besar, aku menemukan mereka duduk di kursi pojok dan saling berciuman.

Tanpa sadar air mataku menetes. Aku langsung mengarahkan kepalaku ke depan lagi.

P'Vegas menyadari itu dan bertanya padaku "Kenapa kamu menangis cantik?" sambil mengusap airmata yg mengalir di pipiku.

"Tidak" aku menjawab singkat.
"Ingin keluar dari sini?" ucapnya lagi.
"Ya" balasku dan segera berdiri keluar dari ruangan itu diikuti oleh p'Vegas.

Kenapa Time? Kenapa kau membohongiku? batinku.

I'm sorry, I Love You the MostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang