Aku menepati janjiku. Saat Time tengah tertidur. Aku berjaga disebelahnya. Menatapnya lama dengan tangan yg masih dalam genggaman eratnya meskipun sedang tertidur.
Kulihat lagi wajah yg beberapa tahun lalu membuatku terpesona. Duniaku. Dulu aku selalu mengejar Time. Aku selalu memaafkan apapun kesalahannya.
Termasuk perselingkuhanya dulu.
Lalu kali ini apa? Aku akan kembali pada Time yg entah akan berselingkuh lagi atau tidak dimasa depan?
Aku menggelengkan kepala.
Ponselku berbunyi, dan nama p'Vegaslah yg muncul. Aku tersenyum dan segera mengangkat panggilannya.
*Ya, p'Vegas. Ada apa menghubungi Tay?* tanyaku.
*Aku merindukan Tay. Sangat rindu. Aku benar benar ingin memeluk Tay sekarang* ucap p'Vegas membuatku tertawa.
*Lalu cepat selesaikan pekerjaanmu dan kembali ke Bangkok. Tay juga merindukan p'Vegas* ucapku lagi.
Kami berbicara banyak hal. Dan p'Vegas mengatakan bahwa lusa ia akan pulang dan kembali menetap di Bangkok bersama ku.
Setelah mengakhiri panggilanku. Aku kembali menatap Time. Aku terkejut melihatnya sudah membuka mata. Namun tetap tidak melepas genggamannya pada tanganku.
Aku melihatnya tersenyum lirih.
"Time listen to me" ucapku perlahan.
Aku menunggunya hingga ia menatapku. Tapi enggan ia lakukan. Karenanya aku melepas genggaman tangan Time. Lalu duduk di kasurnya.
Menyentuh wajah yg disukai semua orang. Time memejamkan matan menikmati sentuhan lembut tanganku.
"Aku memaafkanmu" ucapku tersenyum menatap Time.
Time pun membuka mata. Dan memegang tanganku masih berada diwajahnya. Menunggu kelanjutan ucapanku.
"Aku menepati janjiku untuk berada disini saat kau membuka mata" aku masih berbicara dengan Time yg terus diam tanpa membalas satupun perkataanku.
"Aku melepasmu. Tepat seperti yg pernah kukatakan dulu dan aku benar benar melepasmu Time. Berbahagialah. Bukan denganku" ucapku.
Kurasakan air mata Time perlahan turun. Aku masih tersenyum menenangkan.
"Kini biarkan aku menepati janjiku untuk selalu ada dan setia pada p'Vegas. Kami sudah bertunangan dan akan menikah dalam beberapa bulan kedepan" lanjutku lagi.
"Kumohon. Aku benar benar memohon padamu untuk menghargai keputusanku ini" ucapku dengan mata berkaca kaca.
Time masih menangis namun ia juga menganggukan kepalanya perlahan.
"Aku tau aku sangat egois Tay. Aku adalah pria brengsek yg selalu menyakitimu. Aku selalu membuatmu menangis. Aku benar benar membenci diriku sendiri Tay " ucapnya masih menangis dan menatapku dalam.
"Aku tidak bisa hidup tanpamu Tay. Aku mencintaimu. I love you. I love you the most. Aku benar benar akan mengakhiri semua kegilaaanku kali ini Tay. Tidak bisakah kau memberiku 1 kesempatan lagi. Aku benar benar akan menukar semuanya demi kebahagian mu Tay " ucap Time lagi.
Aku tidak tahan lagi. Aku mengecup pelan bibir Time yg bergetar.
Lalu Time membalas menciumku. Tidak ada nafsu sama sekali kali ini. Kami mencium satu sama lain, saling merindu.
Hingga aku sedikit menjauh, menghapus air mataku.
"Berjanjilah Time. Berbahagialah untukku" ucapku dan segera bangkit.
"Aku akan pulang sekarang. Lekas sembuh Time. Aku akan menjengukmu lagi kapan kapan" pamitku.
Time masih diam enggan membalas perkataanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sorry, I Love You the Most
Fanfiction"Tidakkah kalian mengingat wajahku, ketika melakukannya?" Tay. "I'm sorry, babe. Aku akan mengakhiri ini semua. I love you the most" Time.