8

1.9K 155 2
                                    

Bagus. Kali ini ayah benar benar tidak akan melepaskan aku untuk kembali ke London.

Keesokan hari setelah acara ulangtahun ayah sekaligus pertunanganku. Ayah membawaku ke perusahaan dan mengenalkanku sebagai wakil direktur.

Sekali lagi ini benar benar membuatku terkejut. Hidupku benar benar tidak terduga. Kenapa orang orang selalu memutuskan semua hal yg berkaitan denganku justru tanpa sepengetahuanku.

"Ayah sudah ku katakan aku tidak ingin tinggal di Bangkok lagi" ucapku kesal ketika aku membuka ruang kerja ayah.

"Lalu kau akan meninggalkan ayah sendirian? Ayah sudah tua Tay, umur ayah tidak akan lama lagi. Apakah kau tega meninggalkan ayah sendirian disini. Kalo ayah sakit" ucap ayah mencoba bernegosiasi dengan ku.

"Stop ayah. Ayah masih sehat. Ayah juga akan berumur panjang dan melihatku saat aku menikah nanti. Jangan katakan hal hal aneh lagi" ucapku sedikit melunak.

"Jadi kau akan tinggal disini untuk menggantikan ayah. Dan ayah akan mengambil waktu beristirahat lebih banyak" ucap ayah tersenyum senang.

"Aku belum mengatakan iya" balasku

"Lalu besok kau akan menghadiri rapat bersama sekertaris ayah untuk masalah resort baru yg akan kita bangun di Pattaya" ucap ayah.

Tak lama sekertaris ayah datang dna mengantarku ke ruangan yg akan ku tempati sebagai wakil direktur perusahaan ayah ini.

"Baiklah Tay, kau bisa. Kau pasti bisa melakukan ini" ucapku menyemangati diriku sendiri sambil menatap keluar jendela. Menatap padatnya lalu lintas siang ini di kota Bangkok.

Hari pertama ku di kantor ku lalui dengan baik. Selanjutnya aku akan pulang dan menyiapkan beberapa hal untuk rapat besok.

P'Vegas memberiku kabar bahwa ia akan kembali ke London untuk mengurus beberapa hal dan akan memindahkan beberapa pekerjaannya kesini.

Keesokan harinya aku datang ke ruang rapat agak terlambat karena aku bangun kesiangan dan terjebak macet.

Bagus sekali Tay hari kedua dan kau mengacaukan segalanya, runtukku.

"Maafkan aku, sedikit terlambat untuk rapat ini" ucapku masih terenggah enggah dan sedikit menunduk akibat berlari ke ruang rapat di lantai 3 karena menunggu lift sangat lama sekali.

"Tidak apa apa, pak wakil direktur. Silahkan duduk dan kita akan memulai rapat ini" ucap suara yg aku kenal.

Deg. Itu Time, menatapku dengan senyumnya.

Rapat berjalan lancar dan kami memutuskan untuk melanjutkan kerjasama ini.

Selanjutanya kami akan mengirimkan 2orang perwakilan dari masing masing perusahaan untuk meninjau lokasi ressort sebelum pembangunan dilakukan.

Itu aku dan Time yg akan berangkat ke Pattaya untuk melakukan survei.

Kepalaku seperti akan pecah. Baru kemarin aku bertemu Time di acara ulangtahun ayah. Dan hari ini aku harus melakukan rapat di satu ruangan bersama Time. Lalu besok aku harus melakukan perjalanan bersama Time untuk meninjau lokasi.

Great.

Rapat selesai dan kami pun segera keluar.

Time mendekat kearahku,
"Jadi bisakah kau membuka blokiranmu? Agar aku bisa menghubungimu mengenai masalah pekerjaan" ucapnya.

"Bukankah kau memiliki sekertaris untuk mengurusnya" balasku tanpa menoleh kearahnya.

Kudengar ia menghela nafas berat,

"Ku jemput besok pagi dirumahmu. Kita akan berangkat bersama. Dan aku tidak menerima penolakan" ucapnya lagi dan langsung pergi meninggalkanku.

What the hell Timeee , bagaimana kau bisa melakukan ini padaku. Umpatku.

Keesokan harinya, Time benar benar menjemputku dirumah. Bertemu dengan ayah dan berpamitan.

Ayah terlihat biasa saja. Karena aku memang mengatakan hubunganku dan Time berakhir karena tidak cocok.

Tidak mengatakan alasan yg sebenarnya. Atau Time benar benar akan mati di tangan ayah.

Dimobil hanya ada keheningan, aku sibuk dengan ponselku dan Time sibuk mengemudikan mobil menuju Pattaya.

"Jadi kau sudah makan?" tanya Time berusaha memecah keheningan.

"Hmm" balasku singkat.

"Tapi aku belum sarapan pagi ini" ucap Time lagi sambil tertawa pelan.

"Bisakah kita berhenti direstoran depan nanti? Aku lapar sekali" lanjutnya lagi.

Time tetap menanyakan hal hal kecil walaupun balasanku hanya dehaman.

Time berhenti dan keluar dari mobil tidak lupa juga membukakan ku pintu,

"Ayo keluar, temani aku makan" ucapnya

"Tidak, aku kenyang" ucapku singkat sambil memejamkan mata.

Time pun diam memperhatikanku, tidak lama menutup pintu mobil.

15 menit berlalu Time kembali dengan menenteng 1kantung besar makanan.

Dia masuk ke mobil dan aku melirik sekilas kearahnya, kulihat ia segera melahap 1 beef burger jumbo dengan lelehan cheese yg terlihat nikmat. Lalu ada soda dan kentang goreng.

Aku melirik kantung itu dan didalamnya masih ada 1 beef burger jumbo dan juga salad buah.

Sial, itu makanan kesukaanku.

"Makanlah Tay, ini lumayan enak. Biasanya aku tidak makan ini untuk sarapan. Tapi aku tau kau sangat menyukainya. Karena itu aku membelinya" ucap Time lagi.

Aku benar benar tidak tahan, liur ku akan segera menetes jika akau tidak memakannya.

Tapi aku, aku, aaaargghhh. Bodoamat, biarkan saja.

"Oke, aku hanya akan mencicipi sedikit saja" ucapku sambil membuka salad buah dan memakan kentang goreng.

Time melihatku dan tersenyum senang, lalu menjalankan mobil untuk melanjutkan perjalanan kami.

"Bisakah aku meminta salad mu sesuap? Sepertinya itu enak" ucap Time tanpa menoleh kearahku.

Aku menatapnya dan dengan ragu menyuapkan sesendok salad buah ditanganku.

"Manis sekali. Terimakasih" ucao Time melihatku.

Aku menghabiskan saladku. Memakan sedikit kentang goreng dan tergiur memakan beef burgerku. Ohh aku merasa full sekali, dan sekarang aku mengantuk.

"Bangun Tay kita sudah sampai" bisikan itu tersengar begitu dekat.

Dan aku merasakan hidung seseorang menggesek pipiku halus. Beberapa kali mengendusku.

"Bangunlah sayang, kita sampai" sekali lagi bisikan itu terdengar.

Aku menggeliat dan tanpa sadar mengalungkan tanganku ke leher orang di depanku ini.

Dan orang didepanku membalas dengan menegecup singkap pelipisku dan sedikit menepuk nepuk pinggangku.

Aku tersadar dan terkejut melihat wajah Time yg sangat dekat. Aku mendorongnya pelan dan segera keluar dari mobil meninggalkan Time dibelakang.

Bodoh Tay, kenapa aku bisa mengalungkan tanganku ke lehernya. Dan apa itu tadi dia berbisik dan mencium pelipisku.
Arrrgggh Tay kau sangat memalukan, umpatku dalam hati.

Otakku ingin melupakanmu. Namun hati dan tubuhku selalu nyaman berada didekatmu.

Bagaimana ini Time kenapa begitu nyaman dan sakit kurasakan saat ada didekatmu?

I'm sorry, I Love You the MostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang