Malam itu benar benar canggung sekali. Setelah aku keluar dari kamar mandi. Kami makan, lalu segera tidur. Aku di single bed dan Time di sofa.
Pagi pagi sekali kami bangun dan kembali ke Bangkok.
"Terimakasih sudah mengantarku Time" ucapku sebelum turun dari mobil.
Time mencekal tanganku, dan berkata
"Aku masih mencintaimu Tay. Dan akan ku buktikan itu. Terimakasih sudah memaafkan kesalahan ku yg dulu dan aku minta maaf untuk kemarin" ucapnya tulus.Aku memperhatikan matanya dan hanya menganggukkan kepala.
"Kau bisa berusaha semaumu Time. Tapi 1 yg harus kau tau. Kita sudah berakhirdan aku sudah bertunangan dengan p'Vegas. Aku sudah memperingatkanmu tentang ini" ucapku lalu membuka pintu mobil dan segera memasuki rumah.
Setelah sampai dikamar, aku merebahkan tubuhku di kasurku. Memejamkan mata dan mengingat ingat apa yg sudah aku lakukan kemarin.
Hhhh~ aku mengguling gulingkan badanku kekanan dan kiri. Lalu menjambak rambutku sendiri.
"Sadar Tay. Sadar. Kau tidak boleh jatuh pada Time lagi" ucapku meyakinkan diri sendiri.
"Oh Tuhann bagaimana kehadiran Time bisa mempengaruhi ku sampai seperti ini" kesalku lagi.
Hhh baiklah, aku akan mandi dan segera berangkat ke kantor.
Jam istirahat dikantor aku tidak berpikir untuk keluar mencari makan siang. Aku terlalu lelah, entah lelah karena apa.
Sekertariku mengetuk pintu dan meletakkan sekotak makanan diatas mejaku. Dan juga beberapa snack
Aku menatapnya heran,
"Emm ini ada titipan dari security, mereka bilang pak Time tadi kesini dan menitipkan ini untuk anda pak Tay" ucapnya lalu segera pamit untuk keluar.Aku menghela nafas kasar dan mulai membuka isi kotak makanan didepanku ini.
Wow. Ini diluar ekspetasiku.
Disana ada nasi. Ada tumis babi asam manis. Ada tumis kangkung. Telur dadar. Lalu juga ada sekotak salad buah. Dan ada sebotol jus alpukat dan sebotol air mineral.Aku tau ini buatan Time sendiri. Karena ia memang pandai memasak.
Dulu saat kami masih pacaran, aku memang beberapa kali pernah mencicipi masakan Time. Itu enak. Dengan cita rasa rumahan.
Aku menatap makananku dan memfotonya sebentar. Membuka ponselku laku membuka aku Time yg sempat aku blokir.
Ku kirimkan foto itu dan stiker terimakasih. Time juga membalasnya dengan stiker.
Malam menjelang dan aku akan pulang. Saat aku melewati lobby kulihat sosok yg sangat familiar sedang duduk di sofa.
Itu Time. Aku menghampirinya.
"Sedang apa?" tanyaku singkat.
Time menurunkan koran yg dibacanya dan tersenyum kearahku.
"Menunggumu" balasnya.
"Ayo kuantar pulang" lanjutnya lagi."Time sudah ku katakan sebelumnya bukan?" aku mulai lelah dengan kehadiran Time yg selalu didekatku.
"Emm. Aku hanya sedang berusaha kali ini. Oke. Maaf jika membuatmu risih, tapi akau tidak bisa memikirkan cara lain lagi selain ini" ucapnya tersenyum kecut.
Time menarik tanganku ke mobilnya dan segera mengendarai mobilnya.
Hening.
"Kau ingat bibi Pong. Yg dulu menjual bubur ayam di dekat kampus. Bibi Pong sekarang sudah membuka 3 cabang di Bangkok. Di depan kampus kita, di dekat kantorku dan satu lagi baru buka hari ini di dekat taman kota. Ingin kesana sebentar dan menyapanya?" ucap Time panjang lebar.
"Emm.." balasku singkat. Aku ingat bibi Pong, oh bagaimana kabarnya sekarang. Dulu aku sangat suka makanan buatan bibi Pong karena sangat mirip dengan masakan mama.
Setelah kami sampai, resto bibi Pong terlihat penuh sekali. Time masuk dan langsung menyapa bibi Pong.
"Bibi apakabar? Lihat, apa bibi ingat ini siapa?" ucap Time sambil menarik tanganku mendekat.
Bibi melihatku lebih dekat berfikir sedikit lama dan segera memelukku begitu ia mengingatku.
"Oh aku ingat, ini si cantik Tay. Benar bukan. Ohh bibi sudah lama tidak melihat Tay kesini jadi bibi sedikit butuh waktu untuk mengingatmu" ucap bibi
"Kau semakin cantik Tay. Kemana saja selama ini?. Time selalu sendirian ketika kesini dna selalu berkata jika kau sibuk. Padahal bibi juga sangat merindukanmu" ucap bibi Pong lagi.
Bibi segera menarik kami kedalam. Mendudukan kami di kursi. Dn segera masuk kedalam, keluar dengan membawa 2 mangkuk bubur ditangannya.
"Ini dia, bibi selalu mengingat menu yg biasa kalian pesan. Dan ini ada tambahan tumis babi asam manis untuk kalian" ucap bibi sambil tersenyum.
"Ohh iya, kalian ingin minum apa?" tanyanya lagi."Boleh aku minta air mineral bibi dengan es batu" ucapku.
"Masih suka memakan es batu ya Tay? Kebiasaanmu memang tidak berubah. Baik tunggu sebentar, bibi ambilkan ya" ucap bibi Pong.
"Jadi kau sering kesini?" tanyaku pada Time yg diam sedari tadi.
"Emm hampir setiap hari saat, saat aku merindukanmu" ucap Time sambil menatapku.
Aku hampir tersedak mendengar pengakuan Time.
"Ini dia air untuk Tay ku yg manis dgn es batu. Dan ini Segelas jus jeruk untuk Time yg tampan" ucap bibi Pong tersenyum senang.
Aku segera meminum airku.
"Jadi apa kalian akan menikah atau bagaimana?" tanya bibi Pong menatap bergantian oadaku dna Time.
Uhukk uhukkk
Sial. Aku tersedak lagi.
Time segera mendekat ke arahku dan memukul punggungku pelan.
"Oh Tay ada apa? Apa aku mengejutkanmu" panik bibi Pong.
"Tidak. Tidak. Aku yg tidak berhati hati bibi" balasku.
Aku menatap Time yg juga menatapku. Lalu menggelengkan kepalanya pelan.
"Bibi kami tidak akan menikah" ucapku lirih.
"Awwhh kenapa? Padahal kalian sangat cocok sekali. Kalian ingat waktu awal awal masuk kuliah dulu. Hampir setiap pagi kalian akan sarapan disini. Kalian benar benar pasangan yg manis. Sayang sekali" ucap bibi Pong lagi.
Aku bingung harus berkata apa lagi.
"Doakan yg terbaik untuk kami bibi. Kalo kami berjodoh dan menikah aku tidak akan lupa untuk mengundang bibi" canda Time.
Aku melotot kearah Time.
"Hahahaha benar benar. Bibi doakan yg terbaik untuk kalian berdua. Entah apa yg akan terjadi dimasa depan. Semoga kalian selalu berbahagia" ucap bibi Pong.
"Nah lanjutkan makan kalian, bibi akan kebelakang ya" pamit bibi Pong.
Aku hanya tersenyum kearahnya. Begitupula Time.Aku makan sambil memikirkan beberapa hal. Apa mungkin aku bisa kembali pada Time. Setelah apa yg ia lakukan padaku dulu?. The hell..
Entahlah. Sekarang yg membuatku bingung adalah kehadiran Tem. Kemana ia? Kenapa aku tidak pernah melihatnya disekitar Time lagi sekarang
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sorry, I Love You the Most
Fanfiction"Tidakkah kalian mengingat wajahku, ketika melakukannya?" Tay. "I'm sorry, babe. Aku akan mengakhiri ini semua. I love you the most" Time.