Setelah kami sampai dintempat tujuan kami segera menemui kepala proyek yg akan manangani resort ini.
Menjelaskan sedikit mengenai model proyek dan tempat proyek yg akan dibangun.
Resort ini mungkin akan menjadi resort yg berbeda dengan kebanyakan. Karena resort ini dibangundi tepi tebing yg curam juga dekat dengan pantai.
Untuk memikirkan nya saja sebenarnya aku sedikit takut. Bagaimana jika resort ini roboh dan jatuh ke tebing.
Tapi menurut kepala proyek, resort ini akan aman saja karena sudah diperkirakan dan benar benar akan dibangun dengan tingkat keamanan yg tinggi pula.
Time hanya terdiam dibelakangku. Sama sekali tidak menanyakan satu hal pun.
Setelah kami selesai meninjau lokasi hujan lebat disertai badai mengguyur kota pattaya, dan kepala proyek meminta kami untuk meneduh di salah satu penginapan dekat situ.
"Lebih baik kalian menginap saja. Karena badai seperti ini berbahaya jika kalian nekat untuk kembali ke Bangkok" kata kepala proyek.
Aku menatap ke arah Time yg diam sedari tadi.
Hhhh.. karena badai diluar sangat lebat. Kami pun memutuskan untuk menginap.
Saat kami mereservasi kamar. Ternyata hanya tersisa 1 kamar. Dan itupun kamar dengan single bed.
"Tidak apa apa. Untukmu saja kasurnya. Aku akan tidur di sofa" ucap Time mengambil kunci dan segera menuju kamar kami.
Akupun mengikuti dibelakangnya.
Setelah sampai dikamar Time langsung merebahkan diri di sofa dan aku duduk di tepi kasur."Emm aku akan mandi terlebih dahulu" ucapku.
Time melihatku sekilas dan menganggukan kepala. "Aku akan memesan makanan, ada yg kau inginkan Tay?"
"Terserahmu saja" balasku memasuki kamar mandi.
Setelah aku selesai kulihat Time masih tertidur dan sedikit bergerak resah di tidurnya.
"Tidak. Maafkan aku. Maafkan aku" ucapnya lirih. Sepertinya ia mengigau.
"Maafkan aku, kumohon jangan tinggalkan aku Tay" lanjutnya lagi masih belum tersadar.
Dan air mata perlahan mengalir di pelupuk matanya.
Aku mendekat dan duduk disampingnya. Perlahan mengangkat tanganku ke arah dahinya dan mengusapnya pelan.
Ada apa denganmu Time. Jangan seperti ini. Seharusnya dengan aku melepasmu kau menjadi bahagia, Time. batinku
Nafas Time berangsur angsur tenang. Dan tangannya memegang lenganku. Perlahan kelopak matanya terbuka dan menatapku sendu.
"Kau bermimpi buruk?" tanyaku pelan.
Time hanya diam dan melepaskan tatapan matanya padaku.
Iapun segera mendudukan dirinya dikursi dan memelukku erat.
"Maafkan aku. Maafkan aku Tay. Aku memang brengsek. Aku berengsek Tay. Maaf" ucapnya.
Kurasakan bahuku basah oleh airmatanya.
Aku mencoba melepaskan pelukannya. Namun Time tetap memelukku erat dan terdengar isakan kecil.
"Aku memang tidak pantas bersanding dengamu. Tapi kumohon maafkan aku" ucapnya lagi semakin erat memelukku hingga aku merasa sedikit sakit.
"Kau menyakitiku Time" ucapku pelan.
Kurasakan tubuhnya menegang dan perlahan melepaskan pelukannya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sorry, I Love You the Most
Fanfiction"Tidakkah kalian mengingat wajahku, ketika melakukannya?" Tay. "I'm sorry, babe. Aku akan mengakhiri ini semua. I love you the most" Time.