Happy reading
.
.
.
.
.
.
.Mew memasangkan helm ke kepala Gulf kemudian terkekeh pelan, Gulf terlihat bulat bila menggunakan helm.
PLAKK!!
"Sttt.. Sakit!" Mew tertawa saat Gulf mengumpat kesal karena kepalanya Mew pukul menggunakan tangan. "Let's go berangkat bacan." Gulf cemberut kemudian mulai naik ke motor hitam Mew. Ucapan Mew tempo hari Mew akhirnya membawa serta Gulf ke Kota yang akan dirinya tuju karena Gulf benar-benar tidak mau Mew tinggal.
Tapi Mew tidak mengizinkan Gulf pergi menggunakan motornya jadi mereka menggunakan satu motor berdua dan itu bisa gantian yang membawanya. "Kita pulang besok siang ya Bacan, soalnya Pagi takut ada apa-apa." Gulf mengangguk dan memeluk Mew dari belakang, Mew segera menjalankan motornya meninggalkan pekarangan rumah.
Mew sudah meminta izin pada bunda Rosa dan papa juga papi nya mereka mengizinkan asalkan Mew menjaga Gulf disana dengan baik. Setelah kejadian kemarin Gulf tidak menghubungi teman-teman nya lagi bahkan dengan sengaja Mew memblokir nomer mereka dan mengeluarkan Gulf dari grup.
Mereka sekolah hanya tinggal satu Minggu lagi itu pun ujian sekolah jadi terkadang mereka sengaja meliburkan diri seperti sekarang. Mew sengaja mengajak Gulf karena tau sekarang Gulf terkadang kesepian dan hanya memiliki Mew saja jadi Mew sadar diri untuk terus menemani Gulf.
******
Setelah menghabiskan waktu 2 Jam di perjalanan mereka sampai ke tempat tujuan, Gulf menatap bangunan yang katanya tempat Mew mencari uang. Bangunan nya sangat besar hanya saja masih terkunci rapat, Bahkan masih ada tali di depan pintu masuk.
"Aa.."
"Ya sayang?"
"Ini pembukaannya jam berapa?" tanya Gulf membuat Mew melirik ke belakangan. "Jam 7 malam Bacan, Jadi kita punya waktu buat istirahat beberapa jam kita lewat belakang disana udah ada ruangan punya Aa, Ayo masuk." Mew menuntun Gulf masuk ke dalam dan Gulf hanya mengikuti dirinya sudah menjadi anak baik jadi jarang keluar masuk Club malam apalagi sekarang memiliki Mew si pria posesif.
Mew masuk ke dalam Club dan para teman-teman nya menoleh mereka menyambut Mew dengan baik membuat Gulf semakin terdiam. "Di bawa juga akhirnya si bapa posesif ini gak konsisten." Mew terkekeh saat salah satu teman nya berbicara, mereka memang sempat bilang bawa saja Gulf untuk membukakan cabang baru tapi Mew tidak mengizinkan katanya takut ada yang naksir Gulf nanti dia yang berabe tapi tetap saja akhirnya Gulf di bawa.
"Hallo Gulf, Gue Mile Temennya sekaligus penanggung jawab cabang di kota ini."
"Ha-hai Bang Mile." Mile terkekeh saat Gulf gugup berbicara dengan nya mungkin canggung jadi gugup. "Tenang santai Gulf gue gak gigit Lo kok," ujarnya Mile lagi membuat Gulf cengengesan. "Mile, dokumen yang Ehh— Mew."
Gulf maupun Mew menoleh Mew tersenyum kemudian bertosria dengan temannya yang baru datang juga. "Yang Lo ceritain Mew?" tanya nya membuat Mew mengangguk pelan. "Iya Bini gue nih, Gemes kan."
"Kayak anak kucing takut kehilangan induknya, kenapa pegang baju Mew terus Takut ilang ya?" Goda nya saat melihat Gulf yang terus memegang ujung kemeja milik Mew, Gulf hanya diam menunduk walaupun dirinya nakal tetap saja canggung dengan orang baru. "Gila Gemes banget katanya berandalan kok jadi gemes?" tanyanya lagi membuat Mew terkekeh pelan. "Gak tau aja pukulan dia kena Ke ulu hati!"
KAMU SEDANG MEMBACA
TeNgiL (Terbit) END✓ Pdf Ver
ФанфикMEWASTA LINGGA BUANADIPTA Pria tengil dan cukup ramah ini adalah ketua osis yang cukup terkenal slengean, dia tidak dingin tapi irit bicara. Mew Tipe anak Yang cuek dan Tengil, Mew terkenal cukup Tampan Karena paras nya yang rupawan. GULFTA KANAT...