TeNgiL 30 : tipis-tipis.

6.9K 713 65
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.

Mild melihat kesemua sudut Cafe yang baru saja dia datangi, Mild melihat Mew yang sedang duduk bersama Ponsel di tangannya. Mild menghampiri karena memang tujuan dirinya hanya untuk bertemu dengan Mew, Mew meminta waktunya untuk ngobrol bersama dan mild memang sedang tidak sibuk. Mild duduk dengan pelan membuat Mew menoleh dan menyimpan ponselnya. "Ada apa Mew manggil gue? Tentang Gulf bukan?"

"Di bilang iya emang iya tapi gak terlalu sih," jawab Mew membuat mild mengangguk. "Jadi Lo mau ngomong apa?" tanya Mild membuat Mew kembali mengambil ponselnya lalu menatap Mild intens. "Lo tau kan akhir-akhir ini Gun sama Bright berubah?" tanya Mew membuat Mild terdiam berarti benar Mew ingin membahasa masalah tentang Gulf.

"Gue sadar kok cuma gue bingung kenapa Gun sama Bright bisa berubah secepat itu, Bahkan gue gak tau titik permasalahan mereka di mana soal Gulf yang katanya udah nikah sama Lo." Mew mengangguk paham. Mew sudah tau permainan mereka jadi Mew akan mengambil Mild lebih dulu, "Lo bener-bener sayang Gulf sebagai temen kan? Lo bener-bener temennya Gulf kan?" tanya Mew. "Letak Lo gak yakin gue sahabat Gulf dari sisi mana gue tanya wahai siluman Tutup baskom?" Kesal Mild membuat Mew terkekeh.

"Siapa tau Lo kayak temen Gulf yang lain," ujar Mew remeh. "Gak usah banyak bacot Mew buruan maksud Lo apa!" Kesal mild karena Mew mengulur waktunya. "Berarti kalau Lo udah anggap Gulf lebih dari yang namanya temen pasti Lo mau kan bantuin gue jagain Gulf?" tanya Mew lagi membuat mild mengangguk.

"Terus masalahnya dimana?" tanya mild yang menanyakan titik permasalahan nya, membuat Mew menggeleng. "Titik permasalahan nya gak akan gue kasih tau sekarang, tapi untuk kedepannya bisa kan Lo kasih tau gue setiap kegiatan Gulf?" tanya Mew lagi. "Gue cuma mau minta tolong semua hal yang bersangkutan sama Gulf Lo kasih tau gue secepatnya apapun itu," ujar Mew membuat mild mengangguk.

"Gue masih bingung sama semuanya kenapa bisa hubungan gue sama yang lain Hancur kayak gini, kadang gak paham sama jalan pikir manusia." Mild mendengus kesal. "Terbukti, manusia aja gampang buat berubah kan? Gak semua orang harus Lo pahami kok santai aja Alur memang Tuhan yang Kasih," ujar Mew.

"Yang gue takut semakin Bright dan Gun bertingkah Gulf malah semakin Muak sama temen-temen nya sendiri bahkan Gulf akhir-akhir ini kebanyakan diem," ujar mild membuat Mew terkekeh pelan. "Gulf Mabok ketek gue kali jadi diem Mulu," gurau Mew membuat mild mendengus kesal.

"Bacot!!" Mew hanya tertawa mengejek padahal Gulf tidak berubah hanya sedikit waspada saja. "Gulf gak berubah kok emang dia bunglon bisa berubah," ujar Mew, memang benar Kata orang Mew ikut mengesalkan apalagi dengan ucapannya yang TeNgiL ingin Mild memukulnya menggunakan kursi Cafe.

"Darah tinggi gue ngobrol sama Lo anak setan!" Umpat Mild membuat Mew tersenyum. "Jadi intinya?" tanya mild lagi yang sudah mulai kesal dengan Mew. "Intinya itu kalau ada apa-apa yang menyangkut Gulf Lo harus mau nolongin gue dengan cara kasih tau gue semua informasi yang Lo tau paham kan maksud gue?" Mild mengangguk paham.

"Oke gue lakuin itu demi Gulf gue juga penasaran apa yang sebenarnya terjadi, karena yang gue tau kita selama temenan gak pernah sampe kayak gini." Mew mengangkat bahunya tidak paham. "Gak tau, temen gue gak ada yang Fake sih soalnya Mereka mah gak muka dua kayak temen-temen Lo." Mew menghina teman-teman mild.

"Gue penasaran soal Art.. "

"Art abu-abu kan? Yang pasti si Bright dia pengen nyingkirin gue, kenapa gak dari dulu coba dia deketin Gulf kan goblok!" Kesal Mew membuat mild terkekeh pelan. "Si bright udah suka dari kelas 10 tapi gue gak tau kalau rasa suka itu sampe ke Kelas 12, Gulf gak peka anjing Lo tau kan tuh anak kagak peduli sekitar," ujar mild membuat Mew mengangguk. 

TeNgiL (Terbit) END✓ Pdf VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang