Happy reading
.
.
.
.
.
.
."KALIAN GAGAL LAGI?! TIDAK BECUS!!"
"Maaf tuan, Tuan muda di jaga sangat ketat oleh keluarga Buanadipta membuat ruang gerak kami semakin rumit."
"Tidak becus berikan itu biar saya yang melakukannya sendirian, saya tidak sudi memiliki cucu dari darah Buanadipta." Tuan Dion mengambil barang dari anak buahnya kemudian beranjak untuk melaksanakan tugasnya. Dia ingin membunuh anak dalam kandungan Gulf karena dirinya ingin Gulf pergi ke Aussie untuk melanjutkan sekolah disana. "Apa yang saya inginkan harus saya dapatkan termasuk Kanata."
******
Gulf terus tertawa dengan kencang karena bisa mengerjai suami nya, Gulf mengidam benar-benar menyiksa Mew. Setelah meminta Mew dance Banana sekarang Gulf meminta Mew untuk melakukan loncat tali. Dan Mew daritadi tidak bisa menolak permintaan Gulf, mungkin anaknya mempunyai dendam pada Mew jadi Mew yang menjadi sasaran empuk Gulf.
"Udah Aa.. Sini," ujar Gulf membuat Mew mendengus lalu membanting tali itu kesal Gulf hanya terkekeh pelan melihat Mew yang kesal karena ulah nya. "Cebol pengen apa lagi?" Tanya Mew membuat Gulf menggeleng tidak.
"Gak Aa duduk disini, Main Game aja Gulf mau mainin rambut Aa." Mew menurut duduk di karpet tepat di bawah Gulf yang duduk di sofa. Gulf mulai mengusap-usap kepala Mew kemudian dirinya tersenyum, "Maaf ya Aa kalau permintaan Gulf selalu aneh, Itu sepenuhnya permintaan anak kita bukan permintaan Gulf, Aa capek ya sama kelakuan Gulf?" tanya Gulf membuat Mew mendongak pelan.
"Gak lah Jamal! Yang Lo bawa itu anak gue, udah seharusnya gue yang di susahin yang aneh tuh kalau Lo ngidam tapi nyusahin orang lain baru aneh, Jangan mikir Macem-macem gue Gapapa kok." Mew berucap dengan tangan bermain Game dan mata yang melihat layar televisi. "Gulf takut Aa muak terus ninggalin Gulf.. " Mew menghela napasnya kemudian menjeda permainan.
Mew berbalik dan menopang kedua lengannya di paha Gulf. "sebrengsek itu ya gue di mata Lo? Gue bukan orang gila yang ninggalin istri lagi bunting anak gue, gue emang nakal tapi gue Tau yang namanya tanggung jawab."
"Papa selalu ajarin gue buat tanggung jawab sama hidup gue, Nakal boleh brengsek jangan." Gulf menatap Mew dengan perasaan bersalah, Gulf kemudian memeluk Mew dengan erat menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Mew.
"Maaf."
"Gapapa gue paham kok, mood Lo naik turun tapi satu yang gue minta Jangan raguin rasa sayang gue buat Lo ya?"
"Oke gak Jamal?" tanya Mew lagi membuat Gulf terkekeh dan mengangguk. "Iya Junaedi, Maaf dan Gulf sayang Aa." Mew terkekeh pelan kemudian mengangguk pelan.
BRAKKK!!!
Suara pintu yang di dobrak dengan kasar membuat Gulf terlonjak kaget, Mew mendengus kesal sekarang. Tidak ada pengawal yang berjaga karena Mew tidak suka di jaga oleh pengawal di rumahnya bila di luar fine saja.
"Kanata ikut dengan saya!" Tangan Gulf di genggam tapi Mew langsung menghentakan tangan orang itu dari tangan istrinya. "Tuan Dion, jangan pernah menyentuh Gulf." Mew memberi peringatan, Gulf sudah memutar bola matanya malas.
"Diam kamu bocah ingusan! Saya hanya ingin berbicara dengan Kanata." tuan Dion sedikit meninggi kan suaranya membuat Mew terkekeh. "Kanata bangun!" Tuan Dion kembali mengambil tangan Gulf tapi kali ini Gulf yang menghentakan tangannya dengan kasar. "Apa sih anjing! Datang langsung ngerusuh tau gak ngeganggu orang aja, bikin bete Lo tua Bangka." Kesal Gulf membuat Mew terkekeh pelan, si bar-bar tetap lah akan bar-bar.
KAMU SEDANG MEMBACA
TeNgiL (Terbit) END✓ Pdf Ver
FanfictionMEWASTA LINGGA BUANADIPTA Pria tengil dan cukup ramah ini adalah ketua osis yang cukup terkenal slengean, dia tidak dingin tapi irit bicara. Mew Tipe anak Yang cuek dan Tengil, Mew terkenal cukup Tampan Karena paras nya yang rupawan. GULFTA KANAT...