D U A P U L U H S A T U

969 42 1
                                        

"Lespasin gue set*n!" Filsa memberontak namun seseorang itu tidak mau melepaskannya.

Filsa menautkan alisnya, saat orang itu melepaskan cengkraman tangannya.

"Lo bukannya orang yang nyoba deketin Farhan kemarin ya?" Tanya Filsa.

"Hmm, entah lah" Jawab nya.

"Oh iya, lo tadi kenapa pakai motor nya Farhan?" Tanya seseorang itu yang sedikit mendekatkan wajah nya ke Filsa.

"Itu bukan motor Farhan kali" Jawab Filsa dan hendak pergi dari sana.

"Berhenti!" Orang itu mencegah kepergian Filsa.

Filsa berbalik badan dan berdecak pelan. "Ck, apalagi. Gue mau balikin tas gue."

"Gue yakin!, itu motor Farhan karena gue apal sama plat motor nya" Ucap orang itu.

Filsa terkejut, bgaimna dia hapal sedangkan dia yang notabene sebagai istri saja tidak hapal.

"Lo" Tunjuk Filsa kepada orang itu.

"Siapa?" Lanjut nya.

"Gue cuma temen pondok nya dulu sih. Hmm mungkin kalo dia ga nikah sama lo sekarang, dia udah jadi suami gue"

Filsa terbelak, sesayang itu kah orang itu samapai mengikuti Farhan sampai sini. Mungkin bukan sayang lagi tapi cinta.

Filsa melirik name tag nya yang bertulis. Aurora Abelia Kannes, dia seperti pernah melihat nama itu. Tapi sayangnya dia lupa dimana dia melihat nama itu.

"Serah lo deh!"Filsa meninggal kan Aurora, yang terdiam di dalam ruangan itu.

Filsa memasuki kelas. Kelasnya kini sangat ramai. Dia tak melihat ada nya Fiza di kelas itu, bahkan tas nya saja tidak ada.

Setelah dia menaruh tas nya, dia berjalan menghampiri Lala yang sedang mengerjakan pr nya. Memang itu sudah menjadi rutinitas setiap hari.

"La" Panggil Filsa kepada Lala.

"Ha?" Lala sama sekali tidak menoleh sedikitpun.

"Lo ga liat Fiza?" Tanya Filsa dan Lala hanya menggeleng.

"Maybe, ga masuk dia" Ucap Lala dan membuat Filsa menghela napas.

"Yaudah makasih"

Filsa kembali ke bangku nya, dan termenung sendiri di sana. Dia membuka ponsel nya, lalu membuka aplikasi berwarna hijau dia menekan rom chat yang dia sematkan. Ingin menanyakan keberadaan nya sekarang tapi chat nya yang kemarin belum juga di balas.

Saat Filsa ingin ke kantin, guru sudah masuk. Kelas yang awalnya berisik menjadi sunyi.

"Assalamu'alaikum,di sini saya mengisi plajaran sebelum masuk. Karena nanti jam kedua saya tidak bisa mengajar" Ucap guru muda itu yang baru saja duduk.

"Waalaikumsalam"

"Gapapa pak saya malah seneng kalo di ajar sama bapak" Ucap Eva yang berada di bangku belakang.

"Oh,yaudah setelah saya ngulang kalian, kamu lngsung ke halaman sekolah aja" Balas pak Barra. Ya guru muda tampan itu bernama Barra.

"Ngapain pak?" Tanya Eva.

"Menghajar kamu" Jawab pak Barra sambil manaik turun kan sebelah alisnya, dan menyatukan kedua tangan nya di dagu. Dan jangan lupa dengan senyum psmirk nya.

"Ini mau plajaran atau engga?. Kalo engga saya izin keluar" Ucap Filsa menyela Eva yang juga mau berbicara.

"Saya lagi males ngisi plajaran. Jadi sekarang jamkos, yang ingin keluar silahkan keluar" Balas guru muda itu dan membuat semua murid kelas itu senang.

FARHAN AFIF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang