Farhan dan Aurora mengernyit bingung. Ada apa dengan Filsa?
"Kalian lanjut aja, aku mau ke dapur dulu." Ucap Filsa dan melangkahkan kaki nya menuju dapur.
Ia mengambil sebotol minum dari kulkas. Serta beberapa buah karena tiba-tiba saja ia ingin memakan sesuatu.
Keperluan nya sudah terpenuhi pun Filsa langsung kembali menuju kamar dengan santai.
Kembali lagi kepada Farhan dan Aurora yang masih mematung di tempat.
Mata Farhan melihat istrinya yang sudah kembali menuju kamar pun ia bergegas menyusul nya.
"Lupain kejadian tadi."
Aurora hanya menunduk mendengar ucapan datar Farhan. Walau begitu Aurora tak terlalu memikirkan itu dan ikut kembali ke kamar.
Hati Farhan begitu gusar saat hendak membuka pintu kamar nya. Ia tak siap untuk sekedar menatap Filsa.
ceklek.
Saat membuka pintu ia langsung melihat pemandangan Filsa yang tengah memakan buah dengan santai menghadap jendela kamar.
"Sa, maaf tadi aku kira itu kamu, sekali lagi maaf." Sesal Farhan di blakang Filsa.
Filsa menulikan pendengaran nya, tak peduli sama sekali dengan Farhan di blakang sana.
Ia tetap memakan buah pir nya santai. Walau raut wajah dan prilakunya seperti baik-baik saja, tapi jantung dan hati nya berdenyut tak beraturan.
Setelah selesai Filsa pun kembali tidur lagi dan melewati Farhan begitu saja. Tak menunggu waktu lama mata nya pun terpejam rapat.
Farhan menghela napas. Ia juga lelah untuk hari ini, jadi tanpa melanjutkan apa yang ingin ia katakan Farhan pun menyusul Filsa tidur.
Ingin sekali memeluk tubuh sang istri, namun Farhan tak berani melakukan itu.
🥑🥑
Keesokan hari nya.
Farhan terbangun dari tidur nya. Dia melirik jam dinding di kamar nya.
"Hah?, sial gue telat ke sekolah." Kaget Farhan saat melihat jarum jam sudah berada di angka sembilan.
"Ck, Filsa kenapa ga bangunin gue." Kesal nya, namun baru beberapa detik merasa kesal ia pun ingat bahwa tadi malam melakukan kesalahan.
Dengan gusar Farhan beranjak dari tempat tidur nya, lalu menuju kamar mandi.
Lima belas menit ia habiskan untuk mandi dan berganti baju. Ia akan tetap di rumah atau mungkin pergi ke markas setelah ini.
Farhan pergi ke bawah hendak sarapan, tapi hal pertama yang ia lihat di bawah adalah putra nya yang sedang di suapi oleh Aurora.
Ia mengurungkan niatnya untuk sarapan di rumah. Jadi ia pergi ke garasi dan akan mencari makan di luar serta langsung pergi ke markas.
Namun, belum sampai membuka pintu. Alfa sudah memanggil Farhan dan memintanya untuk gabung bersama Aurora juga.
"Dadd!, sini salapan sama Al dan kak Lolaa juga." Ajak bocah itu.
Farhan menghampiri Alfa, lalu mengusap pelan kepala bocah itu. "Dad, mau keluar dulu. Nanti pulang nya bareng mom kamu, terus Al di rumah sama kakak nya dulu yaa dan gak boleh nakal, okee." Tolak halus Farhan, karena ia masih teringat kejadian semalam yang membuat Farhan tak melihat istri nya di pagi hari.
Tiba-tiba saja Alfa menjadi cemberut, "ndak mau kalo dadd ninggalin Al sendiri. Al mauu ikutt, telus kak Lola juga di ajak ya dadd!" Rengek Alfa, dan membuat Farhan menghela napas.
"Tolong jaga dia, gue pergi dulu." Pamit nya tanpa memperdulikan rengekan dari sang putra.
Kini Farhan melajukan motor nya dengan kecepatan sedang, karena ia sendiri juga mencari makan.
Tak mau pusing, motor itu pun di belok kan tepat di depan warung nasi padang.
Saat di pertengahan makan, Farhan kembali termenung memikirkan bagaimana Filsa nanti. Farhan berharap Filsa akan mau memafkan nya.
🥑🥑
Kembali ke Filsa. Wanita itu sedang meminum jus wortel dengan Lala di kantin. Karena Fiza telah lama tak sekolah, Lala dan Filsa kini menjadi sangat dekat.
"Sa, lo yakin ga minta ke mertua lo buat ganti baby sister nya?" Tanya Lala yang sudah mengetahui semua crita masalah doubel F dan Aurora itu.
"Mama udah cocok banget sama dia, jadi gak yakin gue kalo dia bakal mau ngelepas Aurora se gampang itu. Apalagi dulu mereka pernah dekat karena Farhan teman seangkatan pondok nya dulu." Jawab Filsa.
Lala terdiam mendengar jawaban dari Filsa. Jika sudah begini maka sedikit sulit, karena Filsa sendiri tidak suka di paksa.
"Oh iya, gue boleh minta tolong buat nginep di apartemen lo selama dua hari an boleh ngga La? " Lala membola kan matanya mendengar pertanyaan Filsa.
"Hah! yang bener aja Sa, lo gak bakal pulang gitu? terus nanti Farhan sama Aurora gimana?"
"Ya biarin sih, gue cuma mau nenangin diri dan gak liat mereka aja. Dan satu-satunya tempat yang aman setau gue ya apartemen lo." Lala sempat berpikir, kasian juga jika Filsa tak bisa menenangkan diri dari orang-orang di rumah nya.
Setelah mendengar persetujuan dari Lala, mereka pun masuk kembali ke kelas karena sudah terdengar bel masuk.
Namun sebelum ia benar-benar masuk ke kelas. Ada pengumuman bahwa sekarang pulang lebih awal.
Sontak saja semua siswa dan siswi heboh, dan berlarian menuju kelas masing-masing untuk mengambil tas mereka.
Tapi itu tak berlaku kepada Lala dan Filsa karena mereka malas untuk cepat-cepat pulang.
Saat di parkiran Lala di datangi oleh Reyhan seorang. Lala hanya menatap laki-laki itu.
"Lo mau kemana pakai motor nya Filsa?" Tanya Reyhan dengan celingukan.
"Terus Filsa nya mana?"
Lala menunjuk keberadaan Filsa yang tengah ngobrol dengan guru matematika nya.
"Gue sama Filsa mau beli buku-buku, kenapa emang nya?" Lala menjawab pertanyaan pertama laki-laki itu tadi.
Reyhan pun hanya menggeleng dan segera pergi dari sana. Dia kembali lagi ke tempat parkir motor nya dengan Kennan.
Setelah lima menit kepergian Reyhan, Filsa pun datang kembali ke Lala. Dan mereka langsung saja menuju apartemen Lala. Dan untuk ucapan Lala tadi itu hanyalah bohongan. Ia yakin bahwa Reyhan bertanya demikian itu pasti di suruh oleh Farhan.
"Ayo La, lo aja yang boncengin gue." Ajak Filsa dan langsung di setujui oleh Lala.
Mereka berdua tidak mampir - mampir untuk membeli sesuatu. Tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di apartemen Lala. Hanya butuh waktu kurang lebih dua puluh menit.
Apartemen Lala tidak terlalu besar. Tapi cukup untuk di tinggali tiga orang karena kamar nya sendiri ada dua. Dan beberapa ruang yang sedikit luas.
Saat sampai Filsa langsung saja mendudukkan diri nya di atas sofa. Dia engan untuk membuka atau mengecek handphone nya.
Dia terlalu lelah jika harus berurusan dengan Farhan dulu. Dia ingin menenangkan diri dari semua nya.
.
.
.
.
.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARHAN AFIF
Novela Juvenil[Follow seblum membaca!] Farhan Afif Afsheil,cowok dengan sejuta pesonanya.Dia menjadi idaman para cewek-cewek di sekolah nya,namun takdir Farhan ada pada anak pindahan dari SMA Cempaka ke SMA yang di tempati nya.Cewek itu super crewet bagi Farhan s...
