D U A P U L U H D E L A P A N

405 10 1
                                        

Farhan berada di markas bersama beberapa anak yang tidak sekolah. Dan sekarang ketambahan lagi Reyhan.

Ia bingung melihat kedatangan Reyhan. Apakah dia bolos sekolah?, pikir nya.

"Han, kenapa lo jam segini udah di sini?" Tanya  Farhan.

"Oh, itu hari ini pulang pagi jadi ya gue langsung aja kesini." Jawab Reyhan sambil mendudukkan pantat nya di sofa.

"Hah?, berarti Filsa juga udah pulang?"

Reyhan mengangguk sebagai jawaban. "Gue liat tadi sih dia pulangnya bareng sama Lala." Imbuh nya.

"Lo ga tau mereka kemana?" 

"Emm, engga gue ga tau."

Setelah perbincangan antara Farhan dan Reyhan selesai. Farhan segera pergi dari sana dan melesatkan motor nya menuju rumah Lala.

Setelah sampai di rumah Lala dia menekan bel beberapa kali. Namun tidak orang pun yang keluar dari rumah itu. Hingga pencetan ke delapan baru seorang wanita paruh baya keluar dengan membawa spatula.

Wanita itu memicing kan mata nya. "Siapa kamu?" Tanya nya datar.

"A-anu, saya teman nya Lala. Apa Lala nya ada di rumah ya Tan?" Farhan mencoba tidak takut kepada wanita di depan nya ini.

"Oh, dia gak ada di rumah. Udah saya usir anak nakal itu."

Dapat Farhan simpulkan bahwa wanita di depannya ini adalah Ibu dari Lala. Tak mau membuang waktu lama dia pun pamit pergi dari pada mendapatkan ocehan dari wanita itu.

Lelaki itu mengela napas panjang. Dia bingung bagaimana menemukan Filsa di saat wanita itu tak mengaktifkan handphone nya.

ting!

Farhan membuka aplikasi whatsapp, senyum di bibir nya pun kembali saat mengetahui siapa orang yang telah ngechat dirinya.

Habibati

Han, jemput

Di dpn RS yg Fiza tmpati

Cpt!, 20 mnit.

Siapp sayang

Dengan cepat Farhan menyala kan mesin motor nya dan segera menuju yang Filsa ingin kan

🥑🥑

Di depan rumah sakit Filsa terus saja ngedumel tidak jelas kepada anak yang ada di dalam rahim nya.

"Bisa gak sih sayang kalo ngidam itu jangan yang libatin Papa kamu duluuu. Mama itu mau nenangin diri dari Papa kamu yang brengsek ituu." Dia mengoceh sendiri sambil mengelus-elus perut nya pelan.

"Ingat yaa!, ini yang terakhir kamu libatin Papa kamu dalam keinginan kamu." Walau mungkin peringatan dari Filsa hanya angin lalu tapi bayi di dalam perutnya seolah mengerti apa yang sedang Ibu nya bicarakan.

Pasalnya waktu ia beristirahat di apartemen Lala tadi, tiba-tiba saja dia ingin makan mie ayam sambil di temani Farhan. Dan saat ia tak ingin memenuhi ngidam nya yang terjadi malah perutnya yang sakit. Mau tidak mau pun Filsa menuruti keinginan sang bayi.

Dan untungnya rumah sakit yang Fiza tempati dengan apartemen Lala tidak terlalu jauh. Jadi jika nanti Farhan bertanya ia akan menjawab bahwa tadi selesai menjenguk Fiza.

FARHAN AFIF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang