09, Ingatan masa lalu.

582 63 9
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

"Assalamualaikum," Naga menghela nafas, dia sangat lelah sekali, tadi pelanggan di kedai milik keluarga Sandra sangat ramai.

"Kak Na habis dari mana?" Naga membalikkan badannya, tepat sekali. Jeidan sedang diam menatapnya lekat, dengan sebatang coklat di tangannya.

Naga mendekati sang adik, "Dek, tadi kakak ketemu sama sahabatnya bunda.." Cicit Naga pelan, namun masih terdengar oleh Jeidan.

Jeidan melembutkan pandangannya, menatap Nanar sang kakak, "Ke-ketemu siapa?" Tanya Jeidan dengan suara bergetar.

"Buna sandra,"

...

"Buna, ini Jei. Adeknya Nana." Jelas Naga kepada Sandra, Sandra memeluk Jeidan spontan, berbisik pelan. Membuat Jeidan menitikkan air matanya.

"Jeidan.. anaknya Hana.. anak Buna juga.." Entah apa maksud Sandra, Jeidan memang tidak mengerti. Tetapi, dia sangat nyaman di pelukan orang yang di sebut 'buna' oleh Naga.

Sandra menuntun Jeidan untuk duduk, Sementara Naga beranjak ke dapur, berniat meninggalkan adiknya dengan Sandra.

"Jeidan, dulu. Buna-" Sandra meralat ucapannya, dia lupa bahwa Jeidan belum terbiasa menyebutnya Buna.

"Ah, maksud saya, dulu. Tante, adalah teman bunda nya Jeidan, teman dekat. Sahabat, kami bersahabat dengan sangat baik, bunda kamu adalah orang yang saaaangat baik," Sandra menjeda ucapannya, membiarkan Jeidan mencerna kata-katanya dengan baik.

Jeidan masih meneliti ucapan Sandra dengan seksama, yang di pikirannya kini adalah, dia hanya tahu. Bahwa Sandra adalah teman dekat Hana. Bundanya, "Bunda kamu pernah bilang, jika Tante bertemu dengan salah satu anaknya atau semua anaknya.. tante harus bisa menyayangi kalian seperti anak Tante sendiri, bahkan bunda kamu bilang..

'bahwa dia tidak akan selamanya berada di sisi kamu dan kakak-kakak kamu. Dia... Hiks," pada akhirnya sandra kembali menangis.

Sungguh detik itu juga, Jeidan merasa seperti sedang di tarik ke sebuah elemen, atau dunia masa lalu semacamnya. Dimana, dia melihat kenangannya ketika Hana masih ada.

Jeidan tersenyum melihat pemandangan di depannya, disana. Terlihat Naga kecil yang berusia 13 tahun sedang bermain dengan Harsa kecil yang juga berusia 13 tahun.

Lalu di sudut ruangan ada Ayah dengan Maselio yang sedang belajar bersama untuk pendidikan si Abang di rumah. Dan..

Di sebelah tepat Naga dan Harsa berada, ada Jeidan bersama bundanya yang sedang tertawa bersama, tawa bahagia ibu dan anaknya yang baru berusia 12 tahun.

[✓]Jeidan Sayang Kakak || Jisung & JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang