21, Kritis lagi.

1.1K 61 2
                                    


[]

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

"JEHAN?!" Pekik mereka semua terkejut melihat siapa yang datang

Sakti sampai tersedak, bahkan Charli sampai terjungkal karena terkejut mendengar suara teriakan mereka semua.

"Lo.. ngapain disini?!" Mata Harsa memicing tidak percaya, "gue.. sulit mungkin di percaya, tapi gue mau ngasih tau kalian siapa yang udah nyabotase motor nya Naga dan bukti"

"Gak! Gue gak percaya.." Seru Galang mengerutkan keningnya

"Iya, gue tau Kalian gak akan percaya, tapi kali ini gue mohon.. kalian Percaya sama gue.."

"Apa yang harus kita percaya dari lo?" Ketus Jeidan yang akhirnya bersuara

Jehan menyerahkan flashdisk yang sedari tadi ada di tangannya, "ini. Disini ada bukti yang akan ngasih tau kalian siapa pelaku sebenernya."

Semua terdiam, Revan membawa flashdisk itu dan di sambungkan ke laptop nya, benar! Itu adalah Video rekaman Cctv yang hilang, Jeidan menoleh kepada Jehan yang menunduk. Sepertinya anak itu benar-benar menyesal dan ingin membantu mereka

"Jeidan.. gue... Gue minta maaf. Selama ini gue udah jahat sama lo dan kakak lo, gue juga selalu fitnah lo sama kakak lo, gue minta maaf sekali lagi sama lo, dan lagi.. lo tau dimana Ayah sekarang? Gue mau bilang semua yang sebenarnya sama dia..."

Jeidan bungkam, "g-gue.. gue udah maafin lo kok Jehan, gue cuma gak suka sama sikap lo, dan lagi.. gue udah gak ada urusan sama Ayah lagi." Jehan menghela napas, "o-oke, gue bakal cari Ayah sendiri, sekali lagi maafin gue ya Jeidan.".

Jeidan mengangguk pelan, Jehan pun melenggang pergi begitu saja, Harsa menoleh singkat kepada Jeidan, "Lo maafin dia?"

Jeidan tersenyum tipis, "Kata kak Na, kalo orang minta maaf sama kita, kita harus maafin mereka. Dendam itu gak baik kak." Jawab Jeidan

"Heh! Bukti ini harus kita kasih ke polisi secepatnya" Gegas Galang kepada mereka semua, mereka semua yang ada di situ mengangguk

...

Ini adalah Kuburan.

Dan Jafran termenung di sana, menghadap makam istri pertamanya yang semakin lama semakin ditumbuhi tanaman-tanaman, "na. Kalo kamu denger aku sekarang, aku mohon, jangan bawa anak kita bersama kamu dulu.."

"Aku masih belum minta maaf sama dia na, tolong. Biarkan aku menembus semuanya sama dia.. ku mohon.."

Jafran menghela napas, hingga telinganya tidak sengaja mendengar suara langkah kaki, Jafran cepat-cepat menoleh ke arah belakang, "Jehan?"

[✓]Jeidan Sayang Kakak || Jisung & JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang