Happy Reading!
"Kaaaaakkk ini gimana?" Tanya Jeidan dengan nada lucu, karena sedari tadi dia tidak bisa-bisa untuk hanya sekedar mengaduk adonan. Kali ini, dia akan belajar membuat pancake
Naga memegang tangan Jeidan, "Gini nih, adeeekk," Naga mulai dengan telaten mengajarkan Jeidan cara mengaduk dengan benar.
Setelah selesai belajar cara aduk mengaduk, Jeidan menjadi lebih bersemangat. "Nah, sekarang coba kamu yang nuang adonan nya ke pan" Titah Naga, Jeidan mengangguk.
Menggunakan cara yang di ajarkan Naga dengan sangat detail dan hasilnya sangat memuaskan. "Wah, adek udah bagus cara nuanginnya," kagum Naga.
Jeidan tersenyum senang, "Kan berkat kakak," Pujinya kepada Naga, Naga tersenyum kecil. "Yaudah, lanjut kita kasih toping di atasnya!"
Jeidan mengangguk antusias, mengambil alih pancake yang sudah jadi itu dan mulai menuangkan toping. Setelah semuanya selesai, Naga dan Jeidan mengambil pancake hasil kerja keras mereka ke meja makan.
"Mm, enak banget! Persis kayak yang Jei makan di resto-resto!" Antusias Jeidan saat memakan pancake buatannya dan Naga itu.
Naga tertawa geli, "kkkk, sebenernya ini tuh masih ada yang kurang, tau,"
Jeidan memiringkan kepalanya, "Apa yang kurang?" Naga tertawa lagi, "Kurang rasa cinta,"
"Hah? Rasa cinta?"
Naga mangut-mangut, "He'em, Rasa cinta itu bukan hanya buat Cewek dek, Tapi juga buat nunjukin kriteria kita sama dunia melalui pasakan, coba kalo adek bikinnya tanpa rasa cinta, tapi bikinnya sambil marah-marah. Pasti rasanya beda,"
Jeidan masih mencerna ucapan kakaknya, "Cinta itu rasa yang paling penting, " lanjut Naga.
"Bentar deh kak Na, Jei ngeleg." Ucapnya lucu, Naga tertawa kencang. "Gini nih ya, kalo semisal Jei mau makanan yang enak dan memiliki cita rasa yang khas, Adek harus buat makanan itu dengan pennnuuh kasih sayang," Ujar Naga dengan tersenyum.
Akhirnya Jeidan mangut-mangut, "Ohh. Tapi Jei tadi bikinnya pake kasih sayang kok, makanya enak." Ceria Jeidan dengan cengiran khasnya. Naga ikut menyengir.
Saat suasana tengah hangat-hangatnya, Jeidan mengejutkan Naga dengan memeluk laki-laki itu dari samping, "heh! Kok kamu tiba-tiba Meluk kakak gini?"
Jeidan tidak menjawab, Malah semakin memeluk Naga, "Jei," Panggil Naga membuat Jeidan mendongak, "Kak Na pengen tau kenapa Jei meluk kak Na?" Naga mengangguk cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]Jeidan Sayang Kakak || Jisung & Jaemin
Novela JuvenilJeidan, Anak bungsu keluarga Fergangga itu sangat dekat dengan salah satu kakaknya. Nafrega Farhan Fergangga. Atau akrab di sebut Naga dan biasa ia sebut Kak Na. Keseharian Jeidan dengan 'Kak Na' nya tidak Rumit, namun tidak juga Simple, Jeidan yan...