04, ketidakpercayaan

701 66 6
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

"Kamu tuh kenapa sih kak?! Ayah gak pernah ngajarin kamu buat kayak gini!" Naga menatap sang Ayah, pertama kali. Pertama kalinya sang Ayah membentaknya hanya karena tuduhan palsu.

Naga berdecih, ini yang dia tidak suka jika berada di rumah. Ini yang dia tidak suka dari ayahnya. Ayahnya selalu lebih memercayai orang lain.

"Ayah gak percaya nih sama Kakak?" Naga tersenyum miring, kali ini dia sudah tidak peduli lagi. Dia lelah dengan semuanya selama 4 tahun belakangan ini. Selama 4 tahun belakangan itu, Ayahnya selalu tidak percaya padanya.

Jafran diam, masih mencoba mengkontrol emosinya. "kak, Ayah tau kakak gak suka sama mama Seya dan juga anaknya. Tapi, Ayah gak pernah ngajarin kakak kayak gini!"

Naga menatap tidak percaya sang Ayah. "Ayah beneran gak percaya sama kakak? Ayah lebih percaya sama orang lain dibanding darah daging Ayah sendiri?"

Jafran bungkam. "Yah.. Naga udah cape sama semuanya, Naga udah cape sama sikap Ayah, Ayah selalu lebih percaya Tante seya dari pada Naga sama Jei." Naga berucap dengan muka datarnya. Dia terlalu lelah.

Jeidan Hanya memandang keduanya dari balik dinding, merutuk dalam hati mengapa Seya harus datang ke kehidupan mereka?

"Ka-"

"-Cukup Yah. Naga cape, Naga pengen istirahat!" Naga yang masih memakai seragam sekolah dan membawa tas nya melenggang pergi.

Jafran mengerang Frustasi, "argghhh!" Dan ikut melenggang pergi menuju kamarnya. Seya yang melihat itu tersenyum miring, "kayaknya rencana kita berhasil je."

Jehan ikut tersenyum, mereka bertos ria sebelum akhirnya Seya menyusul Jafran ke kamar.

"Mereka lagi, mereka lagi.." Jeidan menghela nafas Jengah, dia sudah mengira pasti ini perbuatan ibu tirinya dan saudara tirinya itu.

Benar-benar menyebalkan.

Sedangkan di dalam kamar, Naga membanting tasnya. Membaringkan diri kasar ke atas kasur, dan memeluk Foto Hana.

"Bunda ... Kapan ini berakhir?"

...

"Kak! Jei masuk ke dalam daftar seleksi memasak!" Naga tersenyum lebar.

"Hebat." Ujarnya sembari menepuk tangan, "adeknya kak Na emang hebat!" Ujarnya bangga.

"Iya dong!"

[✓]Jeidan Sayang Kakak || Jisung & JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang