Spesial part

715 46 0
                                    


Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

"maaf ternyata aku telah menyakiti mu."

"Halo, gak kerasa ya. Udah satu bulan kakak ninggalin Jei sama Abang, kakak pasti seneng banget ya di atas sana? Sampe gak dateng-dateng ke mimpi Jei." Jeidan mengusap Nisan itu dengan hati yang masih terenyuh sakit, sakit sekali setiap mengingat bahwa kakaknya telah tiada.

"Tante seya di penjara seumur hidup kak, Jei sebenernya gak tega sama Jehan, tapi Tante seya udah keterlaluan."

"Oh! Hampir lupa," Jeidan terkekeh sesaat, dirinya baru sadar bahwa niatnya ke sini untuk menyampaikan sesuatu

"Buna udah nikah sama Ayah kak, sedangkan om Jaka sama om Jakson lagi pada deket sama cewek, om Jaka juga hampir nikah." Jeidan tertawa sejenak setelah mengatakan kedua hal itu

Sandra dan Jafran sudah menikah seminggu yang lalu, mereka memang masih belum terlalu dekat, namun. Setelah melihat dekatnya anaknya dengan Sandra, Jafran pun segera menikahi wanita itu. Yang tentunya, orang tua Sandra pun setuju karena mereka sudah terlanjur sayang kepada Naga, Maselio dan Jeidan

"Sedangkan Abang masih lajang, dia mah ngedeketin cewek aja engga," Jeidan tertawa lagi. Kemudian tawanya pudar, "Kalo kakak masih ada, pasti kakak bakalan seneng karena Buna sama Ayah udah nikah. Jei tau, kakak yang pengen itu semua, dari diary kakak."

Jeidan menghela napas, beranjak lalu berpamitan, "Jei pamit ya kak. Abang pasti sekarang udah nyariin jei, buktinya Hp jei bunyi terus, dadah kakak. Bahagia disana sama bunda ya ..."

"Assalamualaikum." Pamitnya

. . .

"Abang, Jei pulang."

"Jei? Kamu dari mana aja?" Tanya Maselio yang sudah jelas terlihat panik, Jeidan terkekeh pelan, "hehe maaf bang. Jei abis ziarah ke makam kakak."

Maselio mengusak pucuk kepala adiknya, "lain kali kalo mau ziarah bilang ya? Atau ajak Abang," Jeidan mengangguk-anggukan kepalanya

"Iya bang."

Maselio menghela napas, setelah adiknya pergi. Jeidan memang cenderung lebih pendiam dan sensitif mengenai keluarga, tidak jarang anak itu juga akan sering menangis tiba-tiba, apalagi ketika tidak sengaja memasuki kamar Naga. Mereka memang masih tinggal di kontrakan, sebenarnya sebentar lagi mereka akan pindah ke rumah Jafran

Tetapi Jeidan tetap bersikeras ingin tinggal di situ, hingga akhirnya Jafran memutuskan untuk membeli kontrakan Galang itu dan merenovasi nya menjadi besar.

[✓]Jeidan Sayang Kakak || Jisung & JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang