There's somethin' bout the way
The street looks when it's just rained
There's a glow off the pavement
You walk me to the car
And you know I wanna ask you to dance right there
In the middle of the parking lot
Fearless_TS<<>>
Senja menyelimuti parkiran dengan warna-warna keemasan yang memainkan permainan cahaya dan bayangan di antara motor yang tinggal beberapa lagi. Udara terasa sejuk, angin sepoi-sepoi berbisik di antara pepohonan yang berdiri tegak di pinggir parkiran. Di tengah keheningan itu Salome melangkah lunglai, pikirannya melayang ke khayalan-khayalan yang jauh, tanpa menyadari bahwa ada seseorang yang berjalan tepat di depannya. Dalam sekejap, tubuh Salome menabrak dada seseorang lantas dia menegakkan tubuhnya. Betapa terkejutnya dia melihat sosok pria yang baru saja dia tabrak.
"Udah puas main petak umpetnya Salome?" ucap pemuda yang ia tabrak.
"..."
"Udah puas mainnya? Udah puas lo buat orang khawatir hah?" bentak Hector dengan wajahnya yang lelah.
Salome melebarkan mata mendengar suara Hector. Dia meneguk ludahnya kasar ketika tatapannya beradu dengan netra hitam kelam milik Hector. Tatapan pemuda itu amat dingin menusuk seolah mengintimidasi lawan bicaranya, seperti Salome. Akan tetapi Salome tidak merasa ketakutan, dia malah merasa sebaliknya. Merasa tatapan Hector merupakan tatapan ketakutan ketika hal yang ia sayangi terluka. Salome merasakan kepedulian dari mata kelam yang dipancarankkan oleh indra pemuda itu.
Beberapa saat kemudian, Salome menundukkan kepalanya, "maaf," ujarnya dengan suara gemetar.
Hector menghela nafasnya, ekspresinya sedikit melunak. "Lo nggak papa kan? Ada yang luka, hm?" katanya sambil mengangkat wajah Salome.
"Gue baik-baik aja kok."
Salome sedikit terkejut dengan sikap Hector yang tiba-tiba. Perhatian yang cowok itu berikan menyebabkan perasaan Salome menjadi tak karuan. Guna menghambat air matanya keluar lagi, ia sontak mengalihkan wajahnya.
Dilain sisi Hector yang sedang memperhatikan wajah gadis itu jadi terdiam disaat gadis itu mengalihkan pandangannya. Hector menahan nafasnya melihat wajahnya yang pucat, mata sembab dan juga rambutnya yang jauh dari kata rapi.
Perasaan bersalah semakin mendalam dalam diri Hector karena telah membentaknya tadi. Dia menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri.
"Lo udah makan belum?" tanyanya mengalihkan topik.
Salome yang masih setia menunduk kemudian menggeleng sebagai jawaban.
Setelah itu, Hector kemudian menarik pelan lengan Salome lalu membawanya ke arah motor besar di ujung parkiran tanpa perlawanan. Sesampainya disana pun Salome masih diam ketika Hector naik keatas motornya dan memakaikannya helm. Barulah Salome mengangkat wajahnya dan melirik pada Hector dengan tatapan bertanya.
Hector yang menyadari hal tersebut menipiskan bibir. Setelah selesai memasang helm tersebut dia berkata, "nggak usah takut helmnya kotor, gue baru cuci ini semalam. Kehigienisannya terjamin."
"..."
"naik." ucapnya menyuruh Salome duduk diboncengan pemuda itu.
Salome menatap helm itu sejenak, lalu mengangguk pelan.
Setelah itu keduanya pun pergi meninggalkan sekolah yang sudah sangat sepi. Dengan kecepatan sedang Hector membawa motornya melewati pepohonan rindang disekitar sekolah.
<<>>
Hector menghentikan motornya didepan sebuah kafe minimalis yang terletak cukup dekat dari sekolah mereka. Kafe tersebut milik sepupu Javas. Mereka sering memanggil namanya bang Nicholas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Remaja Satu Cerita |ft. Haeselle
FanfictionKebohongan yang Salome ungkapan waktu itu mengakibatkan dirinya harus terjebak dengan Hector, si berandalan dari gedung sebelah yang juga salah satu inti dari komplotan anak nakal di sekolahnya. Bersama Hector, Salome diajak merasakan kisah-kisah un...