Chapter 3

638 61 4
                                    

PRIA B*BI

⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃

HALO

.
.
.

HIKS PADAHAL VOTE BELUM MENCAPAI TARGET..

.
.
.
.
.
.
.

AYO DONG VOTE

.
.
.
.

.

AUTHOR MAKSA

😝

.
.
.
.
.
.

Enjoy the story..

~HAPPY READING~

⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃

Masih dengan senyum miring nya, Lidya menutupi tawanya dengan sebelah tangannya.

Willie mengerut heran, kenapa dengan anak ini?

Dia tersentak ketika menyadari anak di depannya sedang menertawakan dirinya. Dengan cepat dia meneliti tubuhnya sendiri mencari tahu apakah ada yang salah dari tubuh nya.

Tak menemukan hal yang aneh, Willie menggeram "Apa yang sebenarnya kau tertawakan?!"

"Pftt Tidak, aku hanya sedikit terhibur melihat perutmu yang terlihat akan tumpah dibalik bajumu."

Reflek, Willie melihat perutnya, walaupun benar apa yang dikatakan gadis didepannya, tetapi tetap saja ia tidak terima bila perutnya dihina. Willie menggeram marah dengan menunjuk Lidya

"Kau!! Berani-beraninya kau menghinaku dasar jalang kecil tidak berguna! Aku adalah ketua koki disini, dan aku adalah orang yang dipercaya Duke untuk memasak dan menyajikan makanannya setiap hari. Bahkan kunci dapur telah dipercayakan Duke kepadaku."

"Dan kau yang hanya makhluk rendahan berani-beraninya menghinaku!"

Murka Willie tepat didepan Lidya. Parahnya adalah ucapannya yang menggebu-gebu itu membuat Lidya merasakan cipratan air mengenai wajahnya.

Sial, ini air liur! Kuharap setelah ini aku tidak rabies.

Lidya meminta sesuatu pada Oliver. Oliver yang melihatnya tersentak kebingungan. Namun dengan cepat ia menyadari wajah nonanya basah yang membuatnya mengeluarkan sapu tangan miliknya.

Cukup kagum dengan ketanggapan pelayannya, Lidya menerimanya. Kemudian mengusap wajah nya yang terkena air terkutuk itu dengan jijik.

"Dia benar-benar anak yang tidak tahu malu!"

"Dia sudah sangat beruntung karena diangkat tuan Duke sebagai putrinya."

"Namun baru diperhatikan sedikit oleh asisten duke, anak ini sudah semena-mena."

"Benar, apakah dia sangat bangga dengan hal itu sampai-sampai berani merendahkan ketua koki kepercayaan tuan Duke? Benar-benar deh. Dia pasti sedang merasa diatas langit sekarang."

Bisik-bisik mulai terdengar di indranya. Lidya mengedarkan matanya guna melihat siapa saja yang menyudutkannya kali ini. Dan yah... Seperti yang terduga, tidak ada yang menatapnya baik disini, bahkan Oliver.

Become the duke's adopted daughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang