Chapter 19

305 31 1
                                    

NIAT JAHAT

~HAPPY READING~

⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃

Drap.. drap..

"Tamu ya.." Gumam Lidya kemudian menoleh "Mey kau kenal dengan mereka?" Tanyanya.

Meylin menoleh "ehmm ya.. mereka cukup terkenal jadi tentu saja saya mengenal nya." Jawab Meylin yang membuat Lidya kurang puas kemudian membuang muka. Lidya hanya menatapnya penuh arti lalu berlalu tidak peduli.

'Kenapa mereka datang secepat ini? Seharusnya masih 2 tahun lagi untuk mereka menunjukkan muka.' Batin Meylin khawatir kemudian ikut menyusul Lidya yang sudah berada jauh didepannya.

*****

Tok tok tok

"Masuk"

Ceklek

Tap tap tap

Lidya masuk keruangan itu begitu pula dengan Mey yang senantiasa mengikuti di belakangnya. Terlihat Alverd bersama dua orang perempuan sedang duduk menatap kearahnya.

Alverd sendiri menatapnya datar namun terkesan lembut sedangkan yang lainnya menatapnya dengan tatapan yang errr sinis?

Lidya jalan mendekat tidak mempedulikan tatapan kedua orang itu. Lagipula siapa mereka, kenal saja tidak.

"Kemari" Titah Alverd menepuk pelan sofa disebelahnya. Lidya dengan senang hati menurutinya. Lidya duduk, diikuti Meylin yang berdiri tidak jauh dari mereka tepatnya disamping hendrick.

Mereka-- Hendrick dan Meylin saling melempar senyum. Hendrick menunduk lalu berbisik "kau mengenal mereka?" Tanyanya ketika melihat tatapan benci yang Meylin lempar pada 2 perempuan itu ketika masuk.

Meylin diam kemudian mengangguk "tidak ada yang tidak mengenal bangsawan gagal seperti mereka, bukan?" Bisik meylin, takut ejekannya didengar seseorang.

Hendrick terlihat terkejut lalu kembali bertanya "kau tidak takut orang-orang akan mendengarmu, anak kecil?"

Meylin lantas menggeleng "saya pastikan hanya anda yang dapat mendengar suara saya. Iyakan, paman?"

Hendrick diam, dia menggerutu dalam hati 'apa aku se-tua itu untuk dipanggil paman?' batinnya kesal

Kembali lagi pada Lidya

"Sekarang  semua sudah lengkap. Jadi, apa tujuan mu kemari?" Tanya Alverd dingin.

Mendengar pertanyaan to the point tersebut, Wanita itu hanya bisa tersenyum "ayolah apakah tidak ada basa basi seperti yang biasa dilakukan teman lama?" Katanya.

Jujur, meski Lidya tidak mengenal mereka berdua, terutama gadis yang ia duga seumuran dengan Gricella yang sejak tadi menatapnya dengan senyuman, Lidya tetap tidak menyukai mereka. Entah kenapa feeling nya mengatakan, mereka berdua punya niat buruk disini.

Lidya jadi mengingat ucapan Meylin sebelumnya.

'Mereka ingin merebut sumber uangku? Maksudnya Duke, ayahku? Apa yang bisa mereka lakukan untuk itu?' pikirnya

Become the duke's adopted daughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang