Chapter 8

535 49 21
                                    

KETENANGAN YANG DIGANGGU

⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃

~H A P P Y   R E A D I N G~

...

Lidya berjalan didepan sedangkan Ernest senantiasa mengikuti. Seperti biasa tidak ada yang membuka obrolan. Lidya yang malas dan Ernest yang canggung.

Namun sepertinya kali ini ada yang tak tahan dengan keheningan ini. Ernest menggaruk hidungnya gatal lalu melangkah cepat mengimbangi Lidya.

"Oh ya, namamu Gricella, bukan?"

Lidya mengangkat sebelah alisnya melihat bocah didepannya tiba-tiba membungkuk mencium punggung tangannya.

"Kalau tidak salah kita belum berkenalan secara resmi. Aku Ernest Virco Eduargo, pangeran mahkota kerajaan Eduargo, kau bisa memanggilku Ernest."

'Sudah tau!'

Lidya tersenyum "salam kenal, Ernest. Seperti yang Anda tau nama saya Gricella, untuk kepanjangan nya tidak penting karena yang perlu anda tau hanya Gricella saja."

"Dan oh! Tentu saja panggil aku Gricella." Lanjut Lidya tanpa dosa lalu kembali melangkah meninggalkan Ernest dibelakang.

Ernest berbalik, menatap punggung Lidya yang menjauh. Dia lalu tersenyum "Berbeda!" Gumamnya senang.

-oOo-

"Gricella tempat apa ini?"

Lidya menatapnya lelah lalu kembali tersenyum "Karena tidak ada ayam disini, tentu saja ini kandang kuda, bukan kandang singa." Jawabnya tak nyambung.

'Bukankah sekali lihat pun tau! Apa-apaan pangeran satu ini!'

Ernest mangut seolah mengerti "kenapa jika ada ayam disebut kandang singa?"

Lidya menjawab masih dengan senyum nya "entahlah pangeran saya hanya asal bicara tadi, jangan terlalu dipikirkan."

"Tapi aku sudah terlanjur kepikiran." Sentaknya. Lalu seolah ide telah muncul, dia berkata dengan semangat

"Mungkin jika kau punya kandang ayam, namanya akan menjadi kandang singa! Ya pasti begitu!" Lanjutnya nyeleneh yakin

Lidya tersenyum paksa 'SEKAREPMU BOCAH! Anak ini niatnya mencari topik, bukannya topik didapat malah musuh bertambah!'

Lidya dengan keras berpikir cara untuk mengalihkan pembicaraan ini "Pangeran, apakah pangeran merasa sudah lelah? Kita sudah berkeliling sangat lama, saya khawatir anda akan sakit bila kelelahan." Jelas Lidya dengan raut khawatir.

Ernest terlihat berpikir "kurasa aku memang sedikit lelah."

Senyum Lidya semakin lebar "bagaimana kalau kita hentikan ini lalu beristirahat." Dan setelah itu pulanglah! Waktu santai ku hilang gara-gara bocah sepertimu! Batinnya senang dengan senyum yang semakin lebar

Ernest nampak menimang sebentar, seakan mendapat pencerahan, matanya berbinar senang.

"Bagaimana kalau kita menikmati camilan dan teh ditaman tempat kau tidur sebelumnya? Tempat itu sangat indah dan menenangkan. Aku yakin setelah beristirahat sebentar disana energiku akan cepat pulih lalu kita bisa lanjut berkeliling."

Become the duke's adopted daughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang