Chapter 9

560 51 19
                                    

PERIHAL GAUN

.
.
.
.

PERHATIAN

MOHON BACA PEMBERITAHUAN DIBAWAH NANTI KARENA ADA INFORMASI PENTING DISANA.


.
.
.
.

⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃

~H A P P Y   R E A D I N G~

Kamar Gricella

Gricella saat ini tengah berdiri didepan cermin sembari memilah gaun.

Bukan kah sudah dikatakan jika masalah duke selesai dia akan menyelesaikan permasalahan gaunnya? Jika saja tidak ada bocah itu kemarin mungkin masalah gaun ini sudah selesai.

Lidya berdecak kesal melihat gaun-gaun yang tersimpan dilemarinya. Geleng-geleng dan berdecak adalah kegiatan yang dilakukannya selama 10 menit ini.

Lidya benar-benar meragukan Style Fashion Gricella yang dulu. Seleranya benar-benar norak. Warna yang terlalu mencolok, aksesoris yang berlebihan, campuran warna yang tak senada, bahkan tipe atau model gaunnya yang terlalu berlebihan.

Tidak heran bila pelayan disini merendahkannya, belum lagi yang dikatakan orang Gricella dulu tidak pandai beretika. Pasti akan semakin menjadi nilai minus dimata para bangsawan.

Meskipun Lidya tidak pernah melihat Gricella dengan pakaian dan etikanya, tapi cukup mendengar kabar dari orang-orang tentangnya pun dia sudah bisa membayangkan.

Buruk sekali.

Lidya memijit pelipisnya "Oliver!"

"I-iya nona"

"Bawakan semua gaun milikku yang tersimpan, aku ingin memilih pakaian mana yang harus kugunakan hari ini. Dan mungkin sebagian akan ku buang bila tak pantas digunakan"

Oliver tersentak, tapi dia tidak mengatakan apa-apa. Segera dia pergi lalu kembali dengan beberapa pelayan yang membantu membawakan gaun milik Gricella.

"I-ini nona, seperti yang anda katakan ini semua a-adalah gaun yang anda miliki." Ujarnya menunduk sambil menunjuk rentetan gaun gaun dibelakang sana.

Lidya mendelik tidak suka "ini? Hanya ini?" Ujarnya tidak percaya.

"I-iya nona, ini adalah pakaian yang anda miliki sebelumnya. Ada apa? Apakah anda ingin membeli gaun kembali? Maka saya akan menyampaikannya kepada tuan Hendrick."

Oliver melangkah pergi berniat meninggalkan Lidya tapi sebelum itu Lidya berhasil mengatakan sesuatu yang membuatnya berhenti.

"Tunggu, siapa yang menyuruhmu pergi. Aku bahkan belum Memerintahkan apapun pada mu."

Oliver sontak terdiam, diam-diam dia mengepalkan tangannya. "Beraninya dia" geramnya tertahan. Kemudian dia berbalik kearah Lidya.

"Saya hanya berniat memberi tahu tuan Hendrick jika anda sedang kekurangan gaun. Lalu kenapa anda menahan saya?"

"Kapan aku menyuruhmu melakukan itu, rasanya sedari tadi aku hanya diam."

Become the duke's adopted daughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang