Chapter 2

690 64 10
                                    

PENDISIPLINAN ANJING

⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃

Enjoy the story..

~HAPPY READING~

⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃⊂⊃

Lidya kini tengah menikmati semiran angin sore dari balkon kamarnya. Melihat aktivitas pelayan dari atas sini entah kenapa jadi hiburan tersendiri baginya. Namun dengan sialnya, bunyi suara memalukan menghancurkan semuanya.

Kruyukkk

"Sial! aku lapar." Desis Lidya kesal menahan malu. Padahal tidak ada siapapun disana namun dengan anehnya wajahnya memerah menahan malu karena suara itu.

"Padahal selama aku hidup dulu, tak pernah aku mendengar suara ini keluar dari perutku sendiri, selain saat bertahan hidup dihutan tentunya."

"Bahkan tidak ada satu orangpun yang kemari semenjak aku bangun."

Lalu tak lama..

BRAKK

Suara dentuman pintu terdengar, disusul suara marah seseorang dari belakang tubuhnya. Ya... Lidya saat ini memang sedang duduk membelakangi pintu.

"Jadi kau sudah sadar!? Bagus. Sudah saatnya kau diberi pelajaran." Pelayan pribadinya--- Oliver berjalan cepat kearah Lidya

"Anak ini... kau sengaja bukan memecahkan vas untuk memanggil tuan Hendrick kemari?! Lalu tepat setelah dia masuk kau berpura-pura pingsan seolah mengatakan kalau aku tidak merawat mu dengan baik. Kau berencana mengadukan sikapku selama ini padanya?!!" Teriak Oliver tepat dibelakangnya. Lidya tidak menanggapi, ia hanya diam tak bergeming masih dengan menatap lamat langit diatasnya.

Oliver yang tidak terima diacuhkan pun menarik tangan Lidya untuk menghadap kearahnya.

"Oohh sepertinya kau mulai berani ya.." Geramnya kesal.

Lidya menyentak Oliver kesal.

"Bisakah kau bertingkah sesuai kelasmu? Berani sekali kau menyentuh tangan majikanmu?"

Oliver melotot kaget "Ha?! Jadi kau benar-benar berani sekarang? Memangnya kau siapa berani mengatakan itu padaku?"

Belum sempat Lidya menjawab, ucapannya langsung dipotong.

"Kau pasti akan bilang bahwa kau nona disini bukan?"

Oliver tersenym sinis "Apa perlu kuingatkan? Kau hanya sekedar anak angkat, jadi jangan berlagak seolah kau benar-benar bangsawan disini. Kalau bukan karena kasihan padamu, duke tidak akan mengangkatmu dan nasibmu pasti tidak lebih baik dariku yang seorang pelayan. Dan kemungkinan kau malah akan menjadi gelandangan disana."

Melihat lawannya hanya diam tak membalas, senyumnya semakin melebar "Kenapa diam? Mana sikap beranimu tadi nona? Apa kau takut aku mengadukan ini kepada duke? Tenang saja aku tidak akan melakukan itu kalau kau mau membersihkan sepatuku sekarang. Bagaimana?"

Lidya diam tak membalas. Wajahnya hanya menampilkan raut datar tak terbaca.

Oliver yang melihatnya geram "Kenapa kau diam? Cepat atau aku akan---"

Hahahaha..

Tawa Lidya lepas seolah yang dikatakannya sangat lucu. Oliver terdiam kaku. Mengapa anak ini..

"Hahaha... Mengadukan katamu? Kau benar-benar akan melakukannya?" Tanya Lidya lalu duduk dengan wajah menantang.

Oliver melotot terkejut, tak menyangka akan mendapatkan pertanyaan seperti itu

Become the duke's adopted daughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang