Matahari bersinar cerah, alunan suara angin yang bergesekkan dengan daun menjadi irama terindah untuk mengawali hari dengan ceria.
Disebuah rumah keluarga kecil, una membangunkan putri semata wayangnya yang masih bergelung dengan selimut.
"sayang, bangun yuk" una menyibak tirai kamar agar cahaya dapat masuk
"nak" una menarik pelan selimut yang menutup wajah anaknya
"bangun" tapi yang dibangunkan tetap tidur dengan nyenyak
"ayna"
"lima menit lagi mom, adek masih ngantuk" jawab ayna pelan
"bangun, udah pagi"
"iya, tapi nanti lima menit lagi" ayna memunggungi una
"bangun atau mommy..... " una bersedekap dada
"daaaad, mommy nakal" teriak ayna langsung duduk dan menatap kesal una dengan wajah barefacenya, beberapa helai rambutnya menjuntai menutupi wajahnya. Entah kenapa, mommynya ini sangat senang mengancam perihal taman stroberinya.
"kenapa sayang?" jean memasuki kamar dan duduk disamping ayna,
"mommy nakal dad, adek diancam lagi" adu ayna dengan manja dipelukan jean, jean menatap una yang berdiri dengan malas.
"siapa suruh kamu susah dibangunin" kata una acuh
"kan adek masih ngantuk dad" ayna semakin menyamankan posisinya didekapan sang daddy, rasa kantuknya kembali lagi karena jean mengelus rambutnya dengan lembut
"bisa bikinin aku kopi?" pinta jean dengan senyuman, una berdecak. Selalu seperti ini, jean selalu memanjakan putrinya!
"jangan terlalu memanjakannya" ketus una lalu keluar kamar untuk membuatkan kopi yang jean minta
"bangun ya nak, udah pagi" kata jean dengan lembut
"dad... " ayna merengek
"katanya mau mau jalan-jalan ke kebun binatang" perkataan jean sukses membuat mata ayna terbuka lebar,
"daddy hari ini gak kerja?" tanya ayna antusias, jean senyum lalu ngangguk
"mandi gih, biar kita bisa langsung berangkat" jean merapikan rambut putrinya
"daddy yang terbaik" setelah mengecup pipi jean, ayna langsung lari kekamar mandi. Lagi-lagi jean tersenyum
"bener-bener kloningan una" jean geleng-geleng kepala lalu keluar kamar
Ayna keluar dari kamar mandi, memakai gaun yang baru dibelikan daddynya kemarin. Dia duduk di depan meja rias yang isinya minyak telon, minyak rambut, parfum sama bedak bayi.
"mom, bisa bantuin adek nggak?" teriak ayna sambil menyisir rambutnya
Gak ada jawaban
"mom" teriak ayna lagi
Masih tetep gak ada jawaban
"lagi bikin sarapan apa ya" gumam ayna, lalu kaki kecilnya melangkah keluar menuju dapur, ditangannya dia memegang sisir
"mommy" panggil ayna menuruni tangga
"dad, adek udah mandi nih" teriaknya lagi sambil memperhatikan setiap sudut rumah
"kok nggak ada" kata ayna saat kedua orang tuanya gak ada didapur
"mom, dad, kalian gak ninggalin adek kan?" matanya memindai sekali lagi, jantungnya mulai berdetak tak karuan. Perasaan takut mulai meresapi dadanya
KAMU SEDANG MEMBACA
ADOLESCERE : ALLEEYNA ✔
RandomSequel Adolescere Judul awal NEOLAIA **** meskipun di adolescere persaudaraan serta persahabatan yang terjalin sangat erat, namun ternyata tak menjamin anak-anak mereka juga melanjutkan rasa persaudaraan orang tua mereka. -- Tentang alleeyna, putri...