#47

263 36 32
                                    

Ada yang belum tidur? :)

**

Valka tersenyum menatap Ayna yang sibuk dengan laptopnya, setelah lulus Ayna mengambil alih bisnis milik sang mommy dulu. Yaitu butik, beberapa rumah makan, serta beberapa gerai kecantikan.

Tok tok

Ayna menoleh, tersenyum lebar lalu merentangkan tangannya. Valka maju lalu memeluk Ayna dengan erat.
"kangen"

Ayna terkekeh
"gue nggak"

Valka mengurai pelukannya, lalu menatap Ayna dengan alis terangkat
"oh yaa? masa? Terus siapa yang tadi spam call minta gue kesini?"

"kangen banget maksudnya" rengek Ayna manja lalu memeluk Valka lagi

Kali ini giliran Valka yang terkekeh
"udah makan siang?"

Ayna menangguk
"lo pasti belum ya?"

"udah juga, tadi Aarav yang beliin" Valka membawa Ayna untuk duduk di sofa
"Ay" panggilnya

Ayna mendongak, mengernyit heran saat Valka menatapnya serius
"kenapa?" tangannya terulur menyentuh rahang Valka

"ntar sore gue keluar kota"

"ya terus? Kenapa emang?" Ayna beralih memainkan dasi Valka

"kenapa gue rasanya males ya?" Valka menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa, matanya terpejam

"masalahnya serius banget?" Ayna menatap wajah Valka yang terlihat lelah

Valka menggeleng
"bukan itu"

"terus kenapa?"

"perasaan gue gak enak" Valka balas menatap Ayna
"parah banget sampe gue ngerasa sesek sendiri" gumamnya sambil menyentuh dadanya sendiri

"lagi banyak pikiran?" tangan Ayna menyentuh kedua pelipis Valka, memberikan pijatan lembut disana

Valka mengambil tangan Ayna dan menggenggamnya erat
"apa gue gak usah ikut aja ya?"

Ayna berdecak
"ya kali gak ikut, tim lo yang lain ikut semua masa lo nggak. Kalo lo dipecat gimana? Gue gak mau punya calon suami pengangguran" omelnya

Valka mendengus
"lo lupa? Calon suami lo ini pemilik cafe, club terbaik dan terbesar dikota, beberapa distro, pemilik lembaga keamanan terbaik dinegara ini, terus... "

"oke cukup" Ayna menutup mulut Valka yang menyebutkan beberapa usaha miliknya
"gue lupa kalo lo bakal tetep kaya raya meskipun lo dipecat"

"kalo gue miskin, lo tetep mau sama gue gak?" Valka menegakkan duduknya dan menghadap Ayna

"ya nggak lah" ketus Ayna

"kok lo gitu?" Valka cemberut

"ya ngapain? Masih banyak kok cowok kaya yang mau sama gue" acuh Ayna santai

Valka melotot
"heh!" tangannya menarik Ayna kedalam pelukannya
"gue gak bakal miskin, gue gak bakal biarin cowok-cowok diluar sana rebut lo dari gue"

Ayna tersenyum diam-diam, tangannya membalas pelukan Valka
"gue tau"

"awas aja" Valka mengeratkan pelukannya

"oh iya, si kembar Manda Nanda ikut juga?" tanya Ayna yang langsung diangguki Valka

Ayna mendengus sebal
"sebel banget gue sama mereka berdua"

Valka terkekeh
"gak usah cemburu gitu ah"

"mereka gak tau diri, udah tau jari manis tangan kiri lo udah terisi. Masih aja kegatelan" gerutu Ayna, Valka semakin tergelak

ADOLESCERE : ALLEEYNA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang