#18

395 48 44
                                    

Lizza sama ayna menatap tajam dua orang didepan dan dibalik kemudi, kini tangan mereka berdua diikat

Takut? Jelaslah
Mau nangis? Nggak dong!
Hey! Mereka berdua gak selemah itu!

"sebenernya kalian berdua mau bawa kita kemana? Bawa orang asing tanpa ijin termasuk penculikan" tanya lizza datar

"orang asing? Kita masih bisa disebut orang asing setelah lo sering mukulin gue dan temen gue?" gustav melirik lizza dari kaca

"kapan gue mukulin lo sama temen lo njir? Ketemu aja baru kali ini" lizza nyolot

Diam-diam, ayna mencoba menghubungi galen. Tapi niatnya diketahui temennya gustav

"nggak semudah itu dong cantik" ponsel ayna dirampas

"siniin ponsel gue" kesal ayna

Ponsel ayna yang dipegang gerald -nama temannya gustav- berdering, panggilan masuk dari sebuah nomor tanpa nama. Gerald menggeser tombol hijau dan meloudspeaker

"sedikit aja lo nyentuh dia, gue pastiin lo gak bakal melihat matahari besok pagi" sebuah suara penuh tekanan memasuki pendengaran mereka berempat

Gustav melirik spion,
"sialan, valka turun tangan?" umpatnya saat melihat mobil berisi valka dibelakang mobil mereka

"yang bener?" kaget gerald ikutan melirik spion
"waktu itu kita bawa sahabatnya yang lain, dia adem ayem aja" lanjut gerald

"kayaknya si lizzy bukan cuma sahabatnya bagi dia" gustav senyum miring melirik lizza

"aee"

"valka"

Teriak ayna sama lizza barengan

"kita dibelakang kalian, kalian jangan takut oke" kata malvin menenangkan keduanya

Hingga mereka berada dijalan sepi, sebuah mobil menghalangi jalan gustav

"sial sial sial" gustav memukul setirnya beberapa kali

"gimana nih?" tanya gerald yang mulai panik

"hubungi yang lainnya" suruh gustav

Tuk tuk

Pintu kaca sisi gustav diketuk malvin

"tav, kayaknya yang lainnya udah dikepung juga deh"

"bangsat"

"buka atau gue ancurin mobil murah lo ini" suruh deon tengil

Lalu gustav sama gerald keluar dan langsung mengunci kembali mobilnya, jadi lizza sama ayna masih ketahan didalam.

"keroyokan nih ceritanya?" gustav menatap satu persatu lawan didepannya

"duel one by one? Oke! gue ladenin" saut bastian santuy

"lo nangtang gue? Gue merasa terhina kalo harus ngelawan lo" deon senyum remeh

"liz, lizzy kok gak ada diluar ya" tanya ayna yang tidak melihat lizzy diluar sana

Salah satu teman gustav diam-diam membuka pintu mobil dan mengarahkan pisau keleher ayna, lalu tangannya yang lain mendorong lizza untuk keluar dari mobil memimpin jalan

"ayna"

Karena teriakan lizza, semuanya mengalihkan pandangan kearah mobil

"bangsat" marah yoga sama dikta

Gustav senyum miring, lalu teman-temannya yang lain mulai berdatangan. Satunya mengambil alih lizza

Mata ayna menatap valka yang juga menatapnya, datar dan dingin!

ADOLESCERE : ALLEEYNA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang