#50

254 41 12
                                    

Awan hitam tebal tidak akan mampu menutupi sinar bulan lebih lama lagi!
-anonimous

*

*

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

*

Jeffan terhuyung karena dorongan Ayna saat hendak mencium perut setengah buncit istrinya itu
"yang"

"jauh-jauh Jeffan, kamu bau!" usir Ayna sambil menutup hidungnya

Jeffan cengo, hidungnya mengendus-ngendus badannya sendiri.
"aku baru aja beres mandi, Ay. Masih handukan malah, bau dari mananya? Lagian ini sabunnya juga pake sabun kesukaan kamu"

"ya tapi kamu bau, aku gak suka. Sanaan ah, jauh-jauh sana. Aku mual deket-deket kamu"

Jeffan menghela nafas pasrah, Ayna dinyatakan positif hamil 2 bulan setelah pernikahan mereka berjalan selama 1 tahun. Dan semenjak saat itu, penciuman Ayna sangat sensitif terutama terhadap aroma tubuh Jeffan.

"hari ini aku ke kantor pusat, Gabriel lagi kesulitan sama salah satu dokumen katanya. Kamu gak papa aku tinggal?" tanya Jeffan sambil memakai pakaian formalnya.

Memang, urusan kantor diserahkan pada Gabriel. Karena masalah kesehatan yang masih belum pulih, Jeffan memilih bekerja dibalik layar.

"nggak papa, kan ada bibi" jawab Ayna acuh sambil sibuk baca majalah fashion.

"kamu beneran gak mau apa-apa, yang? Kali aja gitu kamu ngidam, biasanya 'kan yang hamil muda suka pengen sesuatu" tanya Jeffan yang kini sibuk memakai dasi.

Jeffan tuh pengen ngerasain rasanya jadi suami yang direpotin istrinya yang sedang hamil, tapi sayangnya Ayna malah gak pernah minta dan mau apa-apa.

Hampir setiap hari Jeffan menanyakan pertanyaan seperti ini, dan jawaban Ayna selalu sama. Yaitu, gak mau apa-apa!

Tangan Ayna yang sedang membolak-balik halaman majalah terhenti, matanya menatap hampa gambar jam tangan yang ada dihalaman majalah.
"gak ada, anak kamu masih belum pengen apa-apa" sebelah tangannya mengelus perutnya

Jeffan sontak menatap Ayna
"anak kamu?"

"yaiyalah anak kamu, 'kan kamu bapaknya. Gimana sih?" sinis Ayna

Selain hidungnya yang sensitif, mood Ayna juga jadi lebih super duper sensitif dari biasanya.

"kenapa diem? Kamu gak mau ngakuin ini anak kamu?" tanya Ayna penuh selidik

Jeffan menghela nafas, maksudnya bukan seperti itu. Hanya saja, Jeffan agak sedikit tak nyaman dengan perkataan Ayna yang lebih memilih kalimat 'anak kamu' dibanding kalimat 'anak kita'. Seolah menegaskan jika hanya Jeffan yang mengharapkan kehadiran bayi mungil diantara mereka.

ADOLESCERE : ALLEEYNA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang