Mata Viola mengerjap berkali-kali, saat ia mulai merasa lapar. Seketika ia tersenyum saat mengingat mimpi indahnya bersama Alex. Meskipun sakit, ia sangatlah senang bisa memiliki Alex secara utuh dan melepaskan rindu pada pria itu
Namun, ada yang mengganjal sejak kedatangan Alex ke dalam mimpinya. Mimpi itu terasa sangat nyata, terlebih lagi saat ia membuka mata, tubuhnya terasa remuk redam dan lelah yang amat sangat.
Viola juga merasakan perih di area sensitifnya ketika ingin beringsut, duduk. Susah payah Viola mencoba bangkit dari tempatnya tidur agar bisa beranjak ke dapur untuk memasak sesuatu, mengganjal perut yang kini tengah berdendang.
Dan saat Viola memaksakan diri untuk bergerak, ia tersentak merasakan ada seseorang yang menarik tubuhnya, memeluk pinggangnya dengan sangat erat.
Viola meneguk ludahnya dengan susah payah, saat ia merasakan tangan tersebut terasa nyata dan bersentuhan langsung dengan kulitnya. Perlahan, Viola mencoba berbalik untuk melihat siapa yang ada di belakang tubuhnya.
Seketika Viola terlonjak kaget, mendapati Alex yang sedang memeluk, ditambah lagi pria itu tidur dengan dada yang polos.
Viola kembali mengerjapkan matanya berkali-kali, mencoba mengingat apa yang sedang terjadi. Sampai ia merasakan tangan besar Alex mengusap perutnya dan mencoba mencari gundukan kenyal yang telah membuat pria itu candu menyentuh dan memainkannya.
Merasakan tangan Alex, Viola mengintip kedalam selimut. Matanya membesar melihat tubuhnya dan Alex sama-sama polos. Cepat ia mencubit kedua pipinya, dan berharap saat ini masih berada di dalam mimpi. Tidak mungkin ini nyata karena Alex tidak pernah ada kabar sama sekali.
“Aww.” Viola meringis, menahan sakit dari cubitan yang dilakukannya pada pipi kanan sendiri. Membuatnya sadar itu bukanlah mimpi, sekaligus membangunkan Alex dari tidurnya yang memang tak benar-benar tidur.
“Vio, kamu kenapa? Ada yang sakit?" tanya Alex yang tampak panik mendengar suara jeritan Viola yang mirip seperti tikus terjepit itu.
“I-ini,” Viola menggigit bibir bawahnya sendiri, mencoba berdamai dengan kenyataan yang ada. Percintaan panasnya dengan Alex, yang ia kira hanyalah sebuah mimpi. Ternyata sebuah kenyataan, karena masih bisa merasakan dengan sangat jelas saat Alex mengusap pipinya dengan lembut. Viola juga langsung masuk ke dalam selimut dan menyembunyikan wajahnya di sana.
Kalau boleh jujur, ingin rasanya Viola lari dan menenggelamkan diri di samudra Hindia. Mengingat ia lah yang menawarkan haknya kepada Alex. Pakai acara ungkapkan cinta segala. Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, betapa Viola malu dengan keadaannya sekarang.
“Kenapa kamu bersembunyi, Sayang?” Alex menarik selimut yang menutupi wajah Viola.
“Sa-saya malu, Pak," sahut Viola gugup.
“Untuk apa malu? Bukankah amu istriku, dan aku suami kamu?” Alex menarik paksa selimut yang menutupi wajah Viola.
Tenaga Alex yang jauh lebih kuat, membuat Viola tidak mampu menahan selimut tersebut agar tetap menutupi wajahnya. Bahkan, selimut tersebut terbuka hingga terlepas sempurna.
Alex langsung memanfaatkan keadaan. Ia kembali menindih tubuh Viola dan menyembunyikan wajahnya di dalam ceruk leher istrinya itu. “Jadilah istriku untuk selamanya. Karena aku mencintaimu."
Tidak ada ada kata yang mampu di ucapkan oleh Viola saat ini. Apalagi, Alex kembali menjamahnya dan membangkitkan kembali api gairah di antara mereka berdua. Mati-matian Viola mengabaikan rasa malunya, karena menganggap percintaan mereka hanyalah sebuah mimpi. Tanpa sadar apa yang terjadi adalah sebuah kenyataan. Dan saat ini tidak ada yang bisa ia lakukan, selain ikut menikmati percintaan keduanya dengan Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen Kesayangan
RomanceCerita mengandung adegan dewasa. Bagi yang BELUM cukup umur dilarang mampir. Mahasiswi yang dikenal cupu dan introvert, tiba-tiba menikah dengan seorang dosen muda nan tampan dan populer. Tentu saja akan menghebohkan seluruh mahasiswa yang berkuliah...