Bertemu Mertua

6.1K 310 42
                                    

“Kemana saja kau membawa putriku! Sehingga baru sekarang kau mengembalikannya!” sergah ayah Nuri. Seraya menarik anaknya masuk ke dalam rumah. Beliau sangat emosi. Ini kali kedua putrinya tidak pulang. Yang pertama, saat Nuri memutuskan untuk menginap di rumah sang kekasih. Dan melakukan hal tercela. Kini, ia tidak pulang dan sorenya diantar oleh seorang pria dewasa. Yang umurnya jauh diatas putrinya.

“Ke hotel. Kami berdua menginap disana,” jawab Bayu santai. Dan tentu saja ia jujur.

Mata Nuri membesar. Bisa-bisanya Bayu berkata jujur kepada sang ayah. Untuk kali ini, Nuri harus bersiap menghadapi kemarahan sang ayah.

“Untuk apa kau membawa anakku ke hotel? Jangan katakan kau ingin menidurinya,” ucap pria paruh baya itu lantang.

“Tebakan Ayah tepat sekali.”

Mulut Karen dan ayahnya terbuka. Mendengar jawaban dari Bayu. Benar-benar pria yang tidak memiliki akhlak.

Tapi percayalah. Bayu melakukan ini semua, agar ayah dari Nuri mau menikahkan mereka berdua. Sehingga Bayu tidak perlu repot-repot untuk mendapatkan hatinya, untuk menikahi gadis tersebut.

Plakk!!

“Dasar wanita murahan.” Satu tamparan melekat di pipi mulus Nuri. Membuat gadis itu meringis karena rasa sakit dan panas dari pipinya. “Masuk, kau! Dan tunggu hukuman dari ayah!”

Nuri hanya mengangguk. Kepalanya tertunduk dan masuk ke dalam rumah. Meninggalkan Bayu yang tertegun melihat punggung gadis itu perlahan menjauh dan menghilang.

“Pergi kau dari sini. Dan ingat. Jangan pernah berpikir untuk mendekati putriku. Kalau kau tetap bersikeras, aku akan membunuhmu!” sergah pria paruh baya tersebut. Seraya menutup pintu dengan kasar. Bayu mengusap wajahnya dengan kasar. Sebelum kembali mengetuk pintu yang ada di hadapannya.

“Pergilah. Jangan perkeruh lagi keadaan. Semakin lama kamu disini, Nuri akan semakin mendapatkan masalah,” ucap seorang wanita paruh baya.

“Ampun Ayah, ampun!”

Suara teriakan Nuri menggema di dalam rumah sederhana tersebut. Beriringan dengan suara cambukan.

“Pergilah. Kumohon.” Ucap wanita paruh baya tersebut. Sebelum menutup pintu.

“Tapi, Bu …” Ucapan Bayu berhenti, saat mendengar suara ponselnya. Ia segera merogoh saku celana bahan yang ia gunakan. Langsung mengangkat panggilan masuk dari Alex. Pria itu mengabarkan ia sudah menemukan keberadaan istrinya. Bayu ikut memberikan selamat, dan mengatakan jika ia sedang berada di rumah Nuri untuk mendapatkan restu.

“Tentu saja ayahku marah kepadamu. Karena kamu bukanlah tipe menantu keinginan ayah. Yang ayahku inginkan, pria yang tajir seperti Alex, untuk menjadi menantunya.” Arinda yang sedari tadi memperhatikan dari kejauhan, akhirnya mendekat dan membuka suara.

“Alex?” Bayu membeo.

“Yap. Alex Rudiart. Anak bungsu dari pengusaha sukses tuan Rudiart.”

Ya, salam.

Seharusnya Bayu tidak terkejut. Namun, tetap saja ia shock mendengarkan penuturan Arinda.

“Jadi lupakan saja adikku. Jika kamu tidak ingin melihat adikku itu dipukuli oleh ayah. Karena aku sudah mengalaminya. Hingga kini pun kadang aku masih mendapatkan pukulan tersebut. Karena kekasihku hanya pria biasa. Tapi aku bisa apa, aku mencintainya.”

Bayu mengangguk. “Aku akan memperjuangkan Nuri. Dan aku titip dia padamu.”

Bayu meninggal kan kediaman Nuri , dengan rasa luka di hatinya. Teriakkan dan rintihan Nuri masih terngiang jelas di telinganya. Ia juga merutuki kebodohannya yang menceritakan apa yang sebenarnya terjadi kepada orang tua Nuri. Sangat sangat bodoh.

Dosen KesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang