"Astaga ..., Kak! Jadi istrinya pak Alex si cupu buruk rupa itu?" Nuri menutup mulutnya dengan telapak tangan. Sungguh ia tidak menyangka Alex adalah gadis yang berhasil mengambil hati Alex. Tapi, rasanya itu tidak mungkin.
"Sepertinya begitu. Tidak mungkin rasanya mereka berdua hanya berstatus pacaran. apalagi hanya dosen dan mahasiswa."
Arinda mendengus."Pantas saja pak Alex selalu membela si cupu itu, Kak. Tapi, aku belum bisa mencerna dengan baik kenapa itu bisa terjadi."
"Jangan pusing mikirin itu. Lebih baik kita urus yang lebih penting daripada itu. Kalau masalah kenapa dan mengapa bisa, itu akan terjawab dengan sendirinya. Dan untuk saat ini kamu tahu kan, apa yang harus kamu lakukan?"
"Aku tahu, Kak. Tetapi aku belum bisa melakukanya."
"Kenapa? apalagi yang kamu tunggu!"
"Aku memiliki rencana yang lebih baik daripada Kakak. Rencana yang lebih sempurna!" Nuri mencium pipi kanan Arinda. "Tenang saja, Kak! Tidak akan lama."
Arinda menggelengkan kepalanya. Cukup bangga dengan Nuri yang sudah memiliki inisiatif dan rencana sendiri untuk memuluskan rencana mereka.
***
Pagi ini, sesuai janjinya semalam Alex datang ke rumah sakit untuk mengunjungi sang ibu. Sebelumnya ia telah mengantarkan Viola ke kampus."Bagaimana keadaan ibu?" tanya Alex kepada Adrian.
"Sudah lebih baik. Kalau keadaan ibu stabil, besok sudah bisa pulang ke rumah."
"Syukur lah kalau begitu. Berarti tidak ada yang harus aku khawatirkan. Aku titip ibu, ya."
"Lex ..., tadi ayah berpesan. Beliau ingin berbicara denganmu."
"Baik, aku akan menemuinya," sahut Alex acuh, seraya beranjak pergi meninggalkan Adrian.
Adrian mengusap wajahnya dengan kasar. Melihat Alex yang pergi begitu saja. Tanpa menunggu ibu mereka bangun sebelum pergi.
***
Begitu sampai di kampus, Nuri segera mencari keberadaan Yogi. Ia ingin memanfaatkan kembaran sahabatnya itu untuk melancarkan usahanya."Hai," sapa Nuri kepada Yogi yang sedang berkumpul dengan teman-teman yang.
"Ada apa?" Yogi segera menyusul Nuri, agar tidak mendekati teman-temannya.
"Ikut aku! Ada yang ingin aku bicarakan dengan kamu."
Yogi mengangguk. "Ayo!" katanya lagi. Tahu hal menarik yang akan disampaikan Nuri, mendorongnya untuk segera setuju saja dengan ajakan gadis itu.
Nuri melipat kedua tangannya di depan dada. "Bagaimana, setuju?"
"Kamu yakin dengan semua ini?" Yogi menghela nafas panjang. Ia sedikit ragu dengan rencana yang telah disusun Nuri.
"Aku yakin, sangat-sangat yakin. Dengan cara ini kamu bisa mendapat Viola."
"Baiklah aku setuju. Kapan kita lakukan?"
"Sore ini! Ingat. Kamu jangan sampai melangkah tanpa persetujuan dariku."
Yogi mengangguk. Ia setuju dengan rencana Nuri. Memang sangat keterlaluan memisahkan Viola dari orang yang ia cintai. Untuk itu Nuri tidak memberi tahu kepada Yogi tentang status dan dengan siapa nantinya Viola akan dipisahkan. Ia hanya menyebutkan bahwa kekasih gadis itu, adalah pria yang disukainya. Sehingga mereka memiliki tujuan dan target yang sama.
Maka dari itu Nuri meminta bantuan kepada Yogi untuk menjebak Viola, agar mereka putus. Cukup pintar.
***
Di kantor Alex, sang ayah telah menanti dengan wajah yang masam. Pria paruh baya tersebut terlihat mengepalkan kedua tangannya."Bisa-bisanya kamu menikah tanpa sepengetahuan orang tuamu, Alex!" sergah sang ayah.
"Aku tidak memiliki waktu untuk meminta izin kepada ayah," jawab Alex singkat. Mencoba santai menghadapi sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen Kesayangan
RomanceCerita mengandung adegan dewasa. Bagi yang BELUM cukup umur dilarang mampir. Mahasiswi yang dikenal cupu dan introvert, tiba-tiba menikah dengan seorang dosen muda nan tampan dan populer. Tentu saja akan menghebohkan seluruh mahasiswa yang berkuliah...