Ken, Dia Kembali

17 4 0
                                    

Grafis kinerja organ tubuh yang tergambar dalam monitor berjalan sebagaimana mestinya. Detak jantung dan tekanan darah Ken berangsur menunjukkan angka normal. Kadar oksigen dalam darah pun terpantau bagus. Sosok berjubah putih benar-benar mengembalikan Ken sesuai ucapannya.

"Pergilah, sebelum waktu di dunia ini aku kembalikan lagi." Sosok tersebut meminta Riana untuk meninggalkan ruang ICU. Dia membalikkan badan dan berjalan ke arah pintu.

"Tunggu!" cegah Riana. Sosok berjubah pun berhenti. Dia menatap Riana dari balik topengnya.

"Anda belum menjawab pertanyaan kami. Siapa Anda sebenarnya? Dan apa hubungannya denganku dan juga Ken?" Kepala Riana masih diliputi rasa penasaran. Tanpa menjawab pertanyaanya, sosok tersebut sempat terdiam. Lalu, beberapa detik kemudian, tangan kanannya menghentak ke bawahbawah. Sosok tersebut kemudian menghilang tanpa meninggalkan jejak.

"Astaga! Dia menghilang. Dasar hantu tidak tau diri! Datang tak di undang, pergi tanpa pamit," geram Yoana.

"Sudahlah, yang terpenting sekarang Ken sudah kembali," sambung Jeremy. Dia mendekati Ken yang saat ini sudah terdengar sedikit desahan napasnya.

"Denyut nadinya pun kembali, syukurlah," lirih Riana sambil meraba denyut nadi di bagian tangan kiri Ken. Dia merasa lega dan bersyukur. Tersungging senyum haru dan bahagia dari sudut bibirnya.

"Riana, sebaiknya Kau cepat ke luar sebelum mahluk itu benar-benar mengembalikan semuanya. Kau akan terkena masalah jika perawat mendapatimu ada di sini," pinta Jeremy.

"Benar, go fast! you will get in trouble, Riana," sambung Yoana yang masih berdiri di dekat Riana.

Riana pun mengangguk pelan,dipandanginya raut pucat Ken sesaat, "Apa kamu akan siuman, Ken?" Riana memandang wajah laki-laki yang usianya hanya berbeda tiga tahun saja darinya. "Tapi, aku harap begitu," sambungnya lagi.

"Aku pergi, tolong jaga dia. Sampaikan selamat juga dariku kalau nanti dia bangun," pinta Riana kepada Yoana dan Jeremy.

"Of course, don't worry! And don't forget, you have to come back here tomorrow." Yoana berusaha meyakinkan Riana.

Muncul kekhawatiran yang menyeruak dalam batinnya. Satu sisi Riana bahagia seandainya Ken akan terbangun dari koma. Namun, di sisi lain gadis itu tidak memungkiri kalau dirinya takut kehilangan teman barunya. Bisa saja, saat Ken bangun dari koma, dia tidak akan mengingat kejadian-kejadian saat dirinya menjadi roh. Riana pun berjalan ke luar dari ICU. Kakinya melangkah menelusuri koridor rumah sakit yang sepi. Di waktu yang masih terhenti, hati dan pikirannya melayang memikirkan banyak hal. Desiran angin malam menembus pori-pori kulit menemani kesendiriannya kala itu. Seluruh penghuni rumah sakit masih mematung. Mereka bak manekin yang hanya menjadi hiasan di dalam etalase kaca. Riana melewati mereka tanpa rasa takut. Netranya melirik ke jam tangan yang dia kenakan. Hampir mendekati pukul satu dini hari, dan dirinya masih berkeliaran di luar rumah. Hingga sampailah dia di beranda rumah sakit, Riana berdiri mengangkat wajahnya ke hamparan langit luas. Bintang di angkasa nampak cantik, kerlipnya mengedip genit seolah mengajak Riana bercanda. Gadis itu menutup kelopak matanya, menarik napas dalam, lalu mengembuskannya perlahan. Saat kedua netranya terbuka, waktu kembali berputar normal. Seluruh aktifitas pun berjalan sebagaimana mestinya. Suara klakson dan bising kendaraan terdengar kembali dari arah jalan raya. Tidak seorang pun menyadari satu kejadian aneh yang terjadi dini hari itu.

"Hah! Ha ha ha! Dasar makhluk bertopeng yang aneh. Dia benar-benar mengembalikan waktu ini. Lalu, aku ... masih dengan kondisi yang sama. Sepi dan tanpa tujuan." Riana terkekeh menertawakan dirinya sendiri.

"Aku harap semua ini cuma mimpi. Tapi, kapan aku bangun? Ya Tuhan, sungguh menyebalkan!" gumanya dalam hati.

"Ken, kuharap kita juga bisa bertemu lagi," lirihnya.

"Ya ampun, apa aku baru aja mikirin Ken? Ish, sadar, Riana!" Gadis berambut panjang itu menggelengkan kepalanya. Lalu, dia beranjak pergi meninggalkan tempat tersebut.

COMATO GHOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang