1) Come

1.3K 93 2
                                    

"Yeri, ayo pulang"

Joy berusaha merayu Yeri yang sedari tadi sibuk mengerjakan latihan soalnya.

"Kalau mau pulang duluan sana gih, aku masih mau ngerjain ini"

"Iiih Yeri kan itu bisa dikerjain di rumah"

Yeri tidak menjawab, ia lebih memilih mengerjakan tugasnya di sekolah dari pada di rumah. Jika sudah di rumah ia tidak bisa mengerjakan tugasnya karena terlalu malas.

"Nah udah selesai" Ucap Yer

"Akhirnya, yuk pulang"

Mereka pun pulang bersama menggunakan mobil Yeri. Mereka memang sering pulang bersama karena bisa dikatakan rumah mereka dekat. Yeri pun sudah sampai di rumah, tetapi ada satu mobil yang menarik perhatiannya. Mungkin saja ada tamu di dalam, jadi Yeri pun masuk

"Yeri udah sampe, ganti baju dulu yaa"

"Iyaa, Bi"

Entah mengapa ada rasa ganjal di hatinya, biasanya bibi selalu menyuruh Yeri untuk makan siang dahulu. Ia penasaran siapa tamu yang datang kesini. Selesai mengganti bajunya Yeri pun turun menuju ruang makan

"Loh Bi, makan siangnya ga ada?"

"Kata Tuan nanti Yeri pergi makan siang, coba kamu ke ruang tamu"

Yeri pun pergi ke ruang tamu, tumben kakeknya ingin mengajak makan siang diluar. Biasanya ia sibuk disiang hari. Memang agak panjang perjalanan ke ruang tamu jadi ia bisa menebak-nebak siapa tamunya, dan ketika ia masuk ia melihat

Bae Irene, orang yang ia benci

Semua orang di ruang tamu menatap Yeri dengan senyum hangat. Apa ini? Yeri terlalu terkejut dengan situasi sekarang, ini mendadak

"Ka-kalian ngapain?"

Siwon menghela napas ia tahu pasti Yeri akan melakukan ini. Ia sudah memberitahu Irene bahwa 2 tahun belakangan ini Yeri membencinya. Bahkan, Yeri sudah tidak mengharapkan kedatangan Irene

"Yeri sini duduk sama Kakek, kita mau bicara"

Yeri berdecih, melihat wajah ibunya yang datang tiba-tiba saja sudah membuatnya tidak mood.

"Mending aku pergi"

Yeri pergi menginggalkan orang-orang di ruang tamu. Melihat sikap Yeri yang sudah berubah, Irene tidak bisa menahan tangisannya. Semua ini salahnya, ia pantas mendapatkannya. Seulgi pun memeluk Irene, berusaha menenangkan kakaknya.

"Irene, Papa bolehin kamu tinggal disini. Kalau kamu memang ingin sama anakmu Papa ga larang. Tapi jangan tinggalin dia lagi, Papa lelah lihat kalian berdua seperti ini"

Siwon tidak tega dengan Irene, entah ini kesalahan siapa. Biarlah ibu dan anak ini berdamai, Siwon tidak bisa melihat mereka terus seperti ini.

"Makasih, Pa. Irene janji ga bakal ninggalin Yeri lagi" Ucap Irene dengan penuh keyakinan

"Ya sudah, coba kamu ke kamar Yeri mungkin dia butuh penjelasan. Papa mau balik ke kantor"

"Iyaa, makasih Pa"

Kedatangan Irene memang mendadak, bahkan Siwon terkejut dengan kedatangannya. Untung saja hari ini Siwon tidak terlalu sibuk, ia masih bisa berbicara dengan Irene.

Saat ini Irene dan Seulgi berada di depan kamar Yeri. Jujur saja Irene takut untuk berbicara kepada Yeri, ia merasa bersalah atas perbuatannya selama ini.

"Kakak pasti bisa, ngomongnya pelan-pelan aja" Ucap Seulgi

Setidaknya ada Seulgi yang memberinya semangat. Ia pun mengetuk pintu kamar Yeri lalu masuk, sedangkan Seulgi menunggu diluar

"Yeri?" Panggil Irene

Irene melihat Yeri sedang sibuk di meja belajarnya, sepertinya ia sedang mengerjakan tugasnya. Irene pun menghampiri Yeri.

"Kamu lagi ngerjain apa?" Tanya Irene

Yeri tidak tahan dengan suara ibunya itu, ia selalu tersulut emosi dan rasa benci jika melihat ibunya.

"Mama bisa keluar ga?! Ini aku masih lembut ngomongnya" Teriak Yeri

"Yeri...." Lirih Irene

"Keluar gih!!"

Ada rasa sakit dihatinya mendengar Yeri mengucapkan kata yang sedikit kasar. Tetapi Irene berpikir kembali, apa ini yang Yeri rasakan dahulu?

"Mama mau ngomong sama kamu, Yer"

"......" Tak ada jawaban dari Yeri

Irene duduk di depan Yeri lalu memegang kedua tangannya. Sedangkan Yeri merasa risih dan membuang muka.

"Yeri, maafin Mama yaa. Mama nyesel udah biarin kamu sendiri selama ini. Mama pengen kita baikan. Kamu mau kan, sayang?"

Yeri hanya diam, ia terlalu malas bicara dengan orang tua yang ada dihadapannya. Tentu Yeri masih belum bisa memaafkannya setelah apa yang sudah Irene perbuat.

"Udah deh, Ma. Aku udah males tau ngeliat Mama. Mending balik aja ke Korea, kita hidup masing-masing" Ucap Yeri

Irene tersenyum, ia tahu Yeri akan merespon secara tidak baik. Tetapi Irene tidak akan menyerah, ia sekarang tinggal disini untuk meluluhkan hati putri satu-satunya ini.

"Ga usah sok senyam-senyum. Keluar sana, aku mau ngerjain tugas" Ketus Yeri

Irene pun keluar dari kamar Yeri. Bisa dekat dan memegang tangan anaknya saja ia sudah bersyukur. Sementara Yeri di kamar.

"Akkhhhhhhh" Teriak Yeri

Yeri memukul keras meja belajarnya, ia menangis, meluapkan seluruh emosinya. Yeri tidak bisa memaafkan Irene dengan luka yang masih tergores dihatinya.

"Harusnya aku ngilang aja!"

Verleden ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang