Yaa setelah kejadian tangis-tangisan kemarin. Irene dan Yeri sudah berdamai. Hah, akhirnya beban author berkurang. Dan Yeri manjalani hari-harinya yang tidak seperti biasanya.
"Mama, kaos kaki Yeri dimana?!"
Yeri berteriak dari kamar, dan dengan segera Irene menghampiri anaknya itu. Lalu mencarinya di lemari. Tidak ada 10 detik, Irene menemukannya.
"Ini apa?"
"Hehehe makasiih, Ma"
Irene tersenyum lalu kembali ke dapur menyiapkan bekal untuk Yeri. Meski biasanya sang bibi yang menyiapkan semuanya.
Setelah beberes, Yeri sudah siap untuk berangkat. Nah, kali ini Irene yang mengantar Yeri ke sekolah. Ututututu anak mama banget ini.
Sepanjang di sekolah Yeri tidak berhenti tersenyum dan menyapa banyak orang. Joy sampai dibuat bingung dengan sikap Yeri yang tiba-tiba berubah.
"Heh! Udah beberapa hari ga masuk, tiba-tiba dateng ke sekolah girang begitu. Kenapa dah? Kesambet tante girang?"
"Ih Joy, mulutnya dijaga!!"
"Yaa yaa"
"Tau ga?"
"Engga"
"Aku udah baikan sama Mama" Ucap Yeri dengan senyumannya
Joy menatap heran Yeri, yang benar saja? Mana mungkin Yeri seperti itu.
"Udah ga zaman prank begituan"
"Dih, aku ga prank kamu kok"
"Terserah deh"
Yeri hanya tertawa, sahabatnya ini tidak percaya bahwa dirinya telah berdamai dengan Irene. Yeri penasaran bagaimana reaksi Joy ketika melihat Irene yang menjemput Yeri.
ㅇㅇㅇ
"HAH!!"
Yeri dan Irene tertawa melihat reaksi Joy. Matanya bahkan membelalak dan jangan lupakan mulutnya yang menganga.
Bagaimana tidak? Irene benar-benar datang menjemput Yeri dan ini pertama kalinya Yeri tidak mengusir ataupun protes kepada Irene.
"Makan tuh bolu"
Yeri memasukkan bolu ke dalam mulut Joy, sialan memang. Tetapi tidak apa, lebih baik bolu dari pada lalat.
"Iwni sewrius?!"
Tanya Joy sambil menyunyah kue bolu. Ia masih belum percaya bahwa dua makhluk hidup ini berdamai. Like, for real?!
"Gimana caranya?" Tanya Joy penasaran
"Ada deh"
"Ah, pasti banyak dramanya kan? Yaa kan?"
Joy menggoda mereka berdua dan Yeri hanya memutar kedua bola matanya. Tetapi jujur saja, Joy sangat senang melihat sahabatnya berdamai dengan sang ibu.
"Yaa yaa, mau ikut pulang ga?"
"Ga ah, nanti banyak drama"
"Kurang ngajar!"
Yeri memukul bahu Joy dengan kencang. Sedangkan yang dipukul meminta bantuan kepada Irene.
Irene hanya tertawa melihat interaksi kedua anak ini. Jika diingat-ingat kemarin Irene dan Yeri memang banyak sekali dramanya, sampai-sampai dibuatkan sebuah cerita.
"Yeri jangan dipukul dong, kasihan Joy nya"
"Orang kayak begini ngapain dikasihani, Ma?"
Rasanya Joy ingin menjual sahabatnya ini, kali ini ia inginnya di toko ijo. Kira-kira berapa harga yang worth it untuk sejenis Kim Yeri ini?
"Yuk Joy, Tante anter ke rumah"
"Ga usah Tante, ajak Yeri jalan aja. First time dijemput Mama nih, yaa kan?"
Irene tertawa melihat Yeri yang sudah sangat kesal dengan kelakuan jahilnya Joy. Tetapi ide Joy sangatlah bagus, Irene ingin menghabiskan waktunya bersama Yeri.
"Tante, supir aku udah dateng. Aku pamit yaa, bye"
"Bye bye!"
"Kamu mau kemana, Yer?"
Yeri menengok ke arah Irene, yaa
Tuhan betapa menggemaskan putrinya ini."Mama?"
"Mau ke mall ga?"
"Mau mau!"
"Oke, berangkaat!"
ㅇㅇㅇ
Di mall, Yeri dan Irene belanja banyak baju. Anak sama mama memang sama saja. Tetapi ada hal yang sangat menyebalkan bagi Yeri.
"Ih Mama ini kegedean"
"Justru bagus, dari pada sempit atau ketat. Emangnya kamu mau jualan?"
"Tapi ini gede banget, Ma"
"Udah, itu bisa tahan sampe kamu gede"
Jiwa emak-emak Irene muncul. Mbak SPG yang melihat pertengkaran ibu dan anak ini hanya tersenyum, yang penting dibeli.
"Naah gini kan cantik"
Wajah Yeri sudah masam, jika ia tahu seperti lebih baik tidak usah belanja baju. Menjengkelkan, untung saja sayang.
Selepas berbelanja, mereka makan di sebuah restauran. Awalnya Irene mengajak Yeri ke restoran sushi, tetapi Yeri tidak menyukai sushi.
Irene kembali mengingat almarhum suaminya. Dia juga tidak suka memakan sushi, katanya rasa sushi itu aneh. Padahal Irene termasuk penyuka sushi.
Dan kali ini Irene merasa senang karena...
"Mama mau kerupuknya ga? Aku ga suka makan kerupuk sama nasi"
Memang Kim Yeri ini adalah anaknya Irene. Dirinya juga tidak suka memakan kerupuk bersama dengan nasi. Padahal banyak orang yang menyukai kerupuk dengan nasi. Mereka ini kadang-kadang, memang terkadang.
"Mama juga ga suka, kerupuknya buang aja yaa. Atau ga dipinggirin dulu aja di piringnya"
"Yaudah deh"
Baru kali ini mereka makan siang berdua. Rasanya sangat menggembirakan jiwa dan raga. Ternyata begini rasanya memiliki seorang putri...
Padahal Irene belum tahu semua seluk beluknya Yeri. Biarlah Irene yang mengetahui sendiri sifat anak semata wayangnya. Dan melakukan tugasnya sebagai seorang ibu.
"Ini kak Irene sama Yeri kok belum pulang-pulang sih?!"
Kasihan, Seulgi telah dilupakan oleh dua makhluk hidup yang tengah bersenang- senang tanpanya. Mari kita temani Seulgi di rumah 🚙💨
-TAMAT-
(kali ini tamat beneran, serius)Beginilah Verleden, yang artinya 'masa lalu'. Dari sini saya mengambil kesimpulan bahwa setiap kita pasti memiliki masa lalu yang buruk. Tetapi hal itu tidak boleh berpengaruh oleh masa depan, dan salah satu caranya dengan saling memaafkan.
Mohon maaf jika ada kesalahan dalam menulis karena saya masih pemula, dan maaf jika ending cerita ini mungkin kurang pas untuk kalian. Karena ini dulunya buat tugas Bahasa Indonesia, tapi ga jadi 😭😊🙏🏼
Saya juga berterima kasih kepada kalian semua yang sudah membaca, memberi vote dan comment. Cerita ini tidak akan berjalan jika tidak ada kalian. Apaan sih, saya baku amat yaa hahahaha, love love 🥰❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Verleden ✔
FanfictionKim Yeri, seorang gadis yang sangat membenci ibu kandungnya karena masa lalu yang menyakitkan. Lalu, tiba-tiba Irene datang dan berusaha untuk memperbaiki hubungan mereka yang rusak. "𝘔𝘢𝘢𝘧 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨, 𝘮𝘢𝘮𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘴𝘢𝘭" ~ Bae Irene "�...