Sudah menjadi hal biasa bagi Yeri sehabis pulang sekolah menuju rumah sakit, tetapi kali ini Joy tidak ikut dengannya. Yeri sudah berada di lift, dan ketika ia keluar dari lift. Dilihatnya Irene sedang berbicara dengan seseorang.
"Ah iya pak, makasih yaa"
"Sama-sama bu"
Orang itu pergi dan Yeri pun mendekat ke arah Irene.
"Siapa?"
"Ooh itu kenalan mama"
"Ngapain kesini?"
"Dia ngasih mama ini"
"Itu apa?"
"Ini... hmm surat"
"Surat apa?"
Semakin lama pertanyaan Yeri semakin melunjak. Tapi Irene justru senang, kapan lagi Yeri berbicara dengan Irene seperti ini? Moment ini harus diabadikan.
"Yaampun sayang kamu ini, udah yuk masuk, aunty sendirian di dalem"
Mereka pun masuk dan mendapati Seulgi yang sedang memakan pringles kesayangannya.
"Seulgi!!"
Seulgi berusaha menyembunyikan pringlesnya dari Irene, hayoloh Seulgi anda tertangkap basah.
"Mana sini chikinya!"
"Ih kak, sedikit ajaa kok aku makannya"
"Ga boleh Seulgi, kamu masih sakit!"
"Iyaa kak iyaa"
Seulgi mengalah, padahal dirinya sendiri yang salah.
"Aunty kapan pulang sih?"
"Belum tau Yer"
"Ga seru ih!!"
"Makanya jangan bikin repot terus!"
Dalam hati Yeri, perasaan yang merepotkan disini adalah Seulgi. Apa-apa harus dituntun, dan tidak mau sendirian di ruang inap jika sudah malam. Memang merepotkan aunty yang satu ini.
ㅇㅇㅇ
Waktu menunjukkan pukul 7 malam. Dan seperti biasa, Seulgi dan Irene membujuk Yeri untuk pergi pulang ke rumah.
"Aku disini aja, lagian besok libur kok"
"Pulang Yeri, ini aunty masih halus loh ngomongnya"
"Uncle kan lagi keluar kota"
"Mama yang jagain aunty disini"
Yeri menatap Irene tajam, sedangkan yang ditatap hanya diam. Yeri ini memang tidak sopan kawan-kawan.
"Ga usah! Aku aja"
"Sayang, kamu pas-"
"Brisik ih!! Aku aja yang jagain aunty, ribet banget sih!"
Yeri memotong pembicaraan Irene dengan nada yang tinggi. Seulgi hanya diam, ia meredakan emosinya mendengar ocehan Yeri.
"Yeri, mama kan-"
"Bisa diem ga?"
Yeri menghela napas, lagi-lagi ia merasa emosi jika Irene berbicara. Karena Irene selalu melarangnya menjaga Seulgi di rumah sakit, dan tentu saja ia semakin curiga.
"Yeri, kamu ga sopan sama mama kamu"
Kali ini Seulgi yang berbicara, lama-lama ia akan sakit lagi jika Yeri terus mengajak bertengkar. Padahal dadanya sudah sesak.
"Kenapa aunty bela mama sih?!"
"Karena kamu ga sopan Kim Yeri"
"Cih, parasit"
Wah wah wah, Seulgi terkejut mendengar ucapan Yeri. Siapa yang mengajarinya berbicara seperti itu? Sangat tidak patut untuk dicontoh.
"Kamu bilang apa hah?!"
"Parasit, mama itu kan parasit!"
Dengan entengnya Yeri berbicara seperti itu. Ia tidak tahu bagaimana perasaan Irene. Sakit, hatinya hancur mendengar itu, ia hanya bisa berdiam disana.
"Mama itu cuma parasit disini. Buktinya aku sama aunty jadi sering berantem kan? Aku tuh capek kalau ada mama terus, mending balik aja sana ke Korea!"
Seulgi tersulut emosi sekarang, teganya Yeri mengatakan kalimat-kalimat itu untuk Irene. Padahal Irene sudah berusaha untuk memperbaiki keadaan.
Plak
Seulgi menampar mulut Yeri, mereka semua terkejut dengan perbuatan Seulgi barusan. Yeri menatap Seulgi dengan tatapan tidak percaya.
"Jaga omongan kamu Yeri!!"
"Kenapa aunty selalu bela mama?!"
"Keluar kamu!!"
Yeri sangat kecewa, Seulgi selalu menyalahkan Yeri karena sikapnya yang tidak sopan kepada Irene. Padahal bagi Yeri, Irene pantas mendapatkan semuanya.
Yeri keluar dari ruangan Seulgi, ia pergi menjauh entah kemana. Kembali teringat akan kejadian pada saat Irene mengusirnya dulu. Yeri hanya bisa menghela napasnya, ia lelah.
ㅇㅇㅇ
Sementara di rumah sakit, Seulgi sedang ditangani oleh dokter. Dan Irene menunggu diluar sana dengan keadaan yang kacau.
Irene merasa sangat bersalah, benar apa yang dikatakan Yeri tadi. Ia hanya parasit disini, apa memang sudah tidak ada kesempatan lagi untuk hidup bersama dengan Yeri?
Setelah Seulgi selesai diperiksa oleh dokter, Irene kembali masuk ke ruangan. Seulgi yang melihat Irene dengan kondisi seperti itu, merasa kasihan.
Irene duduk termenung di sofa, Seulgi juga tidak habis pikir dengan Yeri. Ia tidak menyangka Yeri setega ini. Hari ini memang sangat melelahkan bagi mereka.
"Seulgi"
"Iya kak"
"Apa kakak balik ke Korea aja Gi?"
Seulgi menghela napas, pasti karena perkataan Yeri tadi. Seulgi berusaha untuk membuat posisi duduk, dan Irene berinisiatif membantu Seulgi.
"Kakak jangan nyerah"
"Tapi bener yang semua diucapin sama Yeri, kakak parasit-"
Irene tidak sanggup melanjutkan kalimatnya, ia menangis. Selama ini Irene sudah berusaha, tetapi Yeri tetap saja tidak berubah.
"Shhtt, jangan mikir kayak gitu kak"
"Tapi Gi-"
"Udah kak, tenangin aja dulu diri kakak"
Benar apa yang dikatakan Seulgi. Irene pun berusaha menenangkan dirinya, Yeri membuat suasana kian memburuk.
punten, akhirnya saya teh update lagi. maaf yaa kelamaan, saya makin stress semenjak masuk sekolah. mana kurikulumnya teh berubah, hadeuh. oiya saya juga ganti covernya kawan-kawan, emang rada gajelas tapi yaa better dari yang sebelum (?)
pokoknya gitu deh... kaliaan jangan lupa vote sama commentnya, that means a lot. love love 🌻❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Verleden ✔
FanfictionKim Yeri, seorang gadis yang sangat membenci ibu kandungnya karena masa lalu yang menyakitkan. Lalu, tiba-tiba Irene datang dan berusaha untuk memperbaiki hubungan mereka yang rusak. "𝘔𝘢𝘢𝘧 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨, 𝘮𝘢𝘮𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘴𝘢𝘭" ~ Bae Irene "�...