5) Baikan (?)

552 71 11
                                    

Sarapan pagi ini terasa hening, tidak ada yang memulai pembicaraan. Bahkan menyapa saja pun tidak. Yeri masih enggan untuk berbicara, sedangkan Seulgi membiarkan anak itu. Irene? Dia lelah karena dua makhluk ini bertengkar

"Ekhem~"

Yeri dan Seulgi langsung menatap Irene. Hanya mereka bertiga yang berada di meja makan, karena Jimin dan Siwon sudah pergi bekerja.

"Udah dong Yer, jangan lama-lama ngambeknya"

Irene tetap membujuk Yeri, meski ia tahu tidak akan mempan

"Seulgi juga, jangan diem-dieman dong"

Mereka berdua tidak mengubris perkataan Irene, dan melanjutkan sarapan mereka. Keponakan dan tantenya sama saja! Hal tersebut terjadi karena tadi malam...

"Oh, baru pulang?"

Seulgi berbicara kepada Yeri sambil melipat tangannya di dada. Yeri yang melihat itu pun merasa takut. Apa yang harus ia katakan kepada auntynya?

"A-aunty"

"Ditelpon ga diangkat, dichat juga ga dibales. Udah bisa hidup sendiri?"

Nada bicara Seulgi santai, tetapi perkataannya itu tidak santai kawan!!

"Maaf aunty"

"Masuk kamar sana"

Yeri langsung berlari kecil ke kamar, takut jika Seulgi ingin memarahinya lagi. Seulgi pun mengelus dadanya, sabar sabar

"Jual anak dimana sih kak?"

"Seulgi, itu anak aku!!!"

"Oiya lupa"

Sepertinya kali ini hubungan Seulgi dan Yeri lah yang harus diperbaiki. Padahal tadinya Irene datang untuk meminta maaf, sekarang ia bertugas mendamaikan dua makhluk ini.

"Gi, udah dong. Itu muka cemberut terus"

"Aku harus ngomong sama Yeri kak"

Belum sempat membalas perkataan Seulgi, dia sudah pergi meninggalkan Irene sendiri di ruang tamu. Seulgi pergi menuju ke kamar Yeri, ia akan bicara baik-baik kali ini

"Yeri"

Yeri tidak menjawab, ia berpura-pura tidur untuk menghindari auntynya

"Aunty tau kamu belum tidur"

"..."

"Yeri sayang, aunty mau ngomong"

Yeri menghela napas, sepertinya Seulgi sedang dalam mode baik. Jadi Yeri membuka matanya dan duduk disamping Seulgi.

"Apa aunty?"

"Kamu kenapa hmm?"

"Ga kenapa-kenapa"

"Tadi kenapa ga bisa dihubungin?"

"..."

"Jawab aja, aunty ga marah kok"

"Baterai handphone aku habis"

"Yakin?"

Seulgi tahu pasti Yeri sengaja tidak ingin menerima telpon darinya waktu itu

"Kamu marah sama aunty?"

"Ga tau"

"Yeri, maaf kalau aunty sempet marahin kamu. Tapi itu semua juga buat kebaikan kamu sayang"

"Iyaa"

"Jangan menghindar kayak gini lagi yaa. Aunty sama mama kamu khawatir banget kalau kamu kenapa-napa"

"..."

"Yeri, aunty mau minta satu hal bisa?"

"Apa?"

"Jangan cuekin mama kamu"

"Aunty...."

Seulgi tahu, segala sesuatu hal yang bersangkutan dengan Irene akan susah untuk Yeri turuti.

"Yeri, mama kamu itu manusia loh. Aunty aja ga tega liat mama kamu"

"Aku juga manusia aunty. Susah memaafkan orang yang udah nyakitin aku"

Seulgi terdiam, Yeri memang selalu menjawab-jawab Seulgi. Tetapi semua itu benar adanya, Seulgi tidak bisa menyangkal.

"Bisa, kalau kamu mau"

"Aunty tau kan aku ga suka bahas soal mama? Sebenernya aunty dukung aku atau mama sih?"

"Aunty ga gitu Yeri, aunty cuma mau kamu baikan sama mama kamu"

"Kalau ujung-ujungnya bahas mama, mending aunty keluar aja"

Seulgi merasa emosi, tetapi ia tahan. Berani sekali anak ini mengusirnya. Ingin sekali rasanya menampar mulut Yeri, tetapi ia tahu itu tidak akan bermanfaat.

"Good night Yeri~"

"..."

Setelah Seulgi keluar dari kamar, Yeri menangis. Ia tidak suka jika membahas Irene. Ia tahu, dirinya memang pantas dicap sebagai anak durhaka


ㅇㅇㅇ


Seulgi dan Irene sedang menikmati pemandangan sore hari dari balcony. Ditemani secangkir kopi latte. Terlihat seperti orang yang tidak punya masalah hidup

"Kak"

"Iya Gi?"

"Kakak ga main-main kan soal Yeri?"

"Seulgi, kakak udah pernah bilang ke kamu. Sekarang kakak mau fokus ngerawat Yeri. Dan perusahaan kakak titip ke Eunbi, kamu tahu dia kan?"

"Iya kak, dia keliatannya emang bisa dipercaya"

"Makasih yaa Seulgi, kamu udah jaga Yeri sampe sekarang"

"Iya kak, aku juga minta maaf kalau waktu itu sempet bentak kakak juga"

"Yaampun Gi, masih diinget aja. Udah kakak maafin kok"

Seulgi tersenyum malu, ia memang pernah membentak Irene. Pada waktu pertama kali Irene kesini dan mengatakan bahwa ia ingin meminta maaf kepada Yeri, Seulgi memarahi Irene bahkan para pegawai dirumah sampai menahan Seulgi. Jika tidak, habis badan mungil Irene.

Emosi Seulgi pun mereda, tetapi Irene tetap menangis tersedu-sedu. Ada rasa iba dihati Seulgi, tetapi ada rasa curiga juga. Pasti kalian juga merasa heran bukan? Tidak ada angin, tidak ada hujan, Irene datang kesini untuk meminta maaf kepada Yeri.

Setelah bicara baik-baik dengan Irene, Seulgi tahu. Tidak salah jika Seulgi membantu seorang ibu yang ingin meminta maaf kepada anaknya bukan? Meski terkadang Seulgi merasa kesal dengan perbuatan Irene dulu

Tetapi Seulgi pikir Yeri juga membutuhkan kasih sayang dari ibu kandungnya. Seulgi tidak boleh egois. Begitupun Irene, dia juga harus bisa merawat anaknya.

"Seulgi"

"..."

"Heh!"

"Astaga, kaget kak!"

"Lagian kamu bengong, kakak takut kamu kesurupan"

"Hehehe aku masih sadar kok kak"

"Yaudah masuk yuk, udah mulai gelap"












Jangan lupa vote sama comment nyaa. Makasiii juga kalian yang udah vote sama comment, love love 💖🌻

Verleden ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang