2) Shock

757 82 2
                                    

Sarapan pagi ini terasa sangat tidak nyaman bagi Yeri. Disampingnya terdapat Irene yang sedang menikmati sarapan juga. Awalnya Yeri tidak ingin sarapan bersama, tetapi Siwon membujuknya dan mau tidak mau Yeri pun menurut.

Selesai sarapan, Yeri langsung pergi tanpa berpamitan, suasana hatinya sudahlah rusak. Ia pun pergi ke sekolah bersama supirnya.

"Yeriii" Teriakan Joy membuat gendang telinga Yeri ingin pecah.

"Yaampun, bisa ga sih sehari aja ga teriak" Protes Yeri

"Ga bisa hehehe"

Sepanjang jalan menuju kelas Joy bisa melihat raut wajah Yeri yang murung. Biasanya pagi-pagi seperti ini Yeri ikut heboh bersamanya. Sesampainya di kelas barulah Joy menanyakan keadaan sahabatnya itu.

"Yeri" Panggil Joy

"Hmm"

"Kenapa deh? Datar banget mukanya" Tanya Joy

"Gapapa"

"Gapapa gapapa, kenapa hey?"

Joy tahu bahwa Yeri pasti ada masalah. Namanya juga manusia, pasti selalu mengatakan "Gapapa kok" padahal hatinya berkata lain.

"Dia dateng, Joy"

"Ha? Siapa?"

"Mama... dia dateng kemaren"

Lidah Joy kelu, ia tahu semua permasalahan keluarga Yeri. Dan ini adalah masalah hidup Yeri yang bisa dikatakan rumit (?)

"Ka-kamu serius?" Tanya Joy, tidak percaya

"Menurutmu aku bercanda?"

Oke, Yeri berada di mode serius jika ia mengatakan itu. Joy masih tidak menyangka dengan berita kedatangan Irene secara tiba-tiba. Joy pun menghela napasnya panjang.

"Kok jadi kamu yang keliatannya stress?" Tanya Yeri

"Yaa ga gitu, dia ga macem-macem kan, Yer? Emangnya dia mau ngapain sih?" Tanya Joy

"Dia ngajak baikan, hebat banget kan?"

Mulut Joy menganga ketika mendengar hal itu. Berbaikan? Sudah sedari kecil Irene menelantarkan Yeri, dengan alasan ia selalu teringat dengan almarhum suaminya, dan sekarang memintanya berdamai? Hey, anda tidak tahu betapa sakitnya hati Yeri selama 14 tahun!

"Yer... ga tau mau ngomong apa lagi" Ucap Joy pasrah

Yeri hanya tersenyum miris, ia tahu bahwa sahabatnya ini akan shock mendengar kabar ini. Joy pun menghela napas, ia merasa iba dengan sahabatnya ini

"Terus gimana?" Tanya Joy

"Justru aku mau nanya gitu"

"Maksudnya kamu mau nerima atau engga?" Tanya Joy penasaran

"Entah, ngeliat dia aja aku udah ga suka. Aku jahat yaa....."

Joy pun memeluk Yeri, ia memang tidak bisa membantu Yeri tetapi ia bisa menenangkannya dan menjadi tempat bercerita. Tiba-tiba guru masuk ke kelas mereka dan pelajaran pun dimulai.

ㅇㅇㅇ

Irene merasa bosan berada di rumah ini. Seulgi pergi bersama Jimin suaminya. Yaa, Seulgi merupakan adik ipar Irene, dan Jimin merupakan adik dari almarhum Taehyung. Jadi selama ini Yeri dirawat oleh keluarga Kim.

Untuk menghilangkan rasa bosan, Irene memiliki ide untuk memasak makanan untuk Yeri. Meski Irene adalah wanita karir, ia juga pandai memasak. Tidak heran jika Taehyung memilihnya.

Tetapi Irene tidak tahu masakan kesukaan Yeri, jadi ia memasak makanan yang sederhana. Dengan penuh percaya diri Irene memasak, sementara Bibi Ahn tersenyum melihat Irene memasak.

"Nona pintar masak yaa" Puji Bibi Ahn

"Bibi bisa aja, oh iya saya mau nanya Bi"

"Tanya apa, Non?"

"Makanan kesukaan Yeri apa yaa?"

"Kalau Yeri suka makan apa aja, kalau favoritnya sih ayam kecap, Non"

"Ooh gitu yaa Bi, dia ada alergi atau apa gitu?"

"Kalau makanan dia ga ada, Non"

Irene sangat berterima kasih kepada Bibi Ahn, ia pun melanjutkan kegiatan memasaknya dibantu juga oleh Bibi Ahn yang mempersiapkan makan siang.

ㅇㅇㅇ

Bel berbunyi menandakan semua murid diizinkan untuk pulang. Yeri ingin pergi ke rumah Joy karena ia ingin menghindari Irene. Tetapi sebenarnya Joy ingin pergi ke rumah Yeri karena orangtuanya pergi ke luar kota.

"Kita ke rumah kamu aja, Joy" Rayu Yeri

"Iiihhh ga bisa Yeri, nanti kita makan apa? Bibi aku juga lagi ngelayat di kampungnya" Protes Joy

"Aah, males banget pulang" Gerutu Yeri

"Kan kalau ada aku jadi seru, udah yuk supir kamu udah nungguin"

Akhirnya mereka pun pergi ke rumah Yeri. Sesampainya di rumah, mereka mendapatkan sambutan hangat dari, siapa lagi jika bukan Irene.

"Loh ada temennya Yeri, yuk masuk" Ajak Irene

Joy hanya bisa tersenyum kikuk, padahal dalam hatinya ingin tertawa. Baru pertama kali ia melihat Irene tersenyum ramah, ia pernah melihat Yeri dimarahi habis-habisan oleh Irene karena mengotori baju milik Irene. Mungkin Irene sudah lupa dengan Joy.

Yeri mengabaikan Irene bahkan ia sengaja menabrak Irene, padahal pintu masuk rumah mereka besar. Irene hanya bisa tersenyum, menenangkan diri sendiri.

"Eh ada Joy, kalian pasti belum makan kan? Nih Bibi udah siapin, Non Irene juga bantu Bibi masak"

"Wih keliatannya enak, Bi" Ucap Joy

"So pasti dong" Ucap Yeri

"Tante ikut makan bareng yaa" Tambah Irene

Joy melihat ke arah Yeri, ia terlihat kesal bahkan dari tadi Yeri tidak melihat wajah Irene yang cantik, putih, berseri, bagaikan anak muda.

"Kalian makan aja, aku udah ga nafsu" Ucap Yeri tiba-tiba

Irene yang mendengar itu langsung menahan pergelangan tangan Yeri dengan perlahan.

"Yaudah Mama ga ikut kalian makan. Tapi setidaknya kamu makan yaa, kalau ga makan nanti kamu sakit"

Yeri memutar bola matanya, ia melepas kasar tangan Irene dari lengannya dan pergi menuju ke kamar. Sementara Joy, dia rasa malam ini tidak perlu menonton drakor lagi. Adegan tadi telah membuatnya masuk ke dalam dunia drama.

Irene menghela napas, sangat susah untuk membujuk Yeri. Ia melihat Joy sambil tersenyum, merasa tidak enak dengan Joy dengan kejadian barusan.

"Maaf yaa, oh iya nama kamu siapa?" Tanya Irene

"Joy, Tante" Jawab Joy

"Yaudah Joy lanjut makan aja, nanti kamu kasih makanan buat Yeri yaa di kamar"

"Oke, Tante"

Pada akhirnya Joy lah yang makan siang bersama Irene. Jujur saja Joy agak takut, bagaimana jika tiba-tiba Irene marah? Ah tidak mungkin, dia masih waras bukan? Suasananya memang canggung, tapi tak apa. Toh makanannya lezat, jadi tidak sia-sia juga ia pergi kesini.




Jangan lupa voment nyaa =)

Verleden ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang