4) Menghindar

578 70 3
                                    

Hari ini libur, jadi Yeri berencana akan pergi ke mall untuk membeli beberapa novel bersama Joy. Ketika ia menuruni tangga, terlihatlah Irene dan Seulgi yang sedang menonton.

"Yeri, kamu mau kemana?" Tanya Irene

Yeri tidak menjawab pertanyaan Irene dan melewati kedua orang tua yang sedang duduk di sofa. Melihat itu Seulgi pun tersulut emosi.

"Yeri!"

Langkah Yeri terhenti mendengar Seulgi memanggilnya, ia pun menghela napas.

"Apa?" Jawab Yeri

"Lihat Aunty"

Yeri pun membalikkan badannya, sehingga dapat ia lihat kedua orang tua yang sedang menatapnya.

"Kok kamu ga sopan sama Mama kamu?" Tanya Seulgi

"Emang dulu dia ngajarin aku sopan santun? Yang ngajarin aku kan Aunty, jadi aku harus sopan sama Aunty. Maaf kalau tadi aku langsung lewat aja di depan Aunty" Jelas Yeri

"Yeri..."

Seulgi tidak bisa berkata-kata lagi, ia melirik Irene yang sedari tadi hanya menunduk. Ia tidak bisa membayangkan betapa sakitnya hati Irene.

"Udah. Aku mau pergi dulu sama Joy, bye-bye Aunty"

Yeri pun pergi dari hadapan mereka. Kemudian, Seulgi mendengar isakan kecil dari Irene, ia pun memeluk Irene.

"Maafin kakak Gi, kalian jadi berantem" Ucap Irene

"Shhhtt jangan ngomong gitu, Kak"

Seulgi menenangkan sang kakak. Siang bolong Yeri sudah membuat Seulgi kesal. Sepertinya Seulgi harus berbicara lagi dengan Yeri.

ㅇㅇㅇ

"Joyiii" Pangil Yeri

"Akhirnya dateng, lama banget sih!"

"Maaf, tadi macet"

"Ooo, yaa sudah yuk kita keatas"

Mereka bersenang-senang di mall. Sebenarnya mereka jarang bepergian ke mall, tetapi karena Yeri tidak betah di rumah akhirnya Joy menemaninya pergi.

Tak terasa, matahari sudah terbenam. Waktu menunjukkan pukul 7 malam. Kemudian, mereka pulang bersama supir Joy.

"Joy, aku ke rumah kamu boleh kan?"

"Yaudah, tapi izin dulu sama aunty"

"Iya iyaa"

Yeri tidak meminta izin dengan Seulgi. Ia tidak ingin pulang ke rumah, karena tahu Seulgi akan memarahinya perkara tadi siang. Jadi ia ingin di rumah Joy dulu

"Yerii, Tante kangen sama kamu"

Taeyeon memeluk Yeri, sudah sekitar sebulan ini tidak melihat Yeri karena sibuk dengan pekerjaannya. Meski begitu Joy tidak kekurangan kasih sayang, itulah yang terkadang membuat Yeri iri dengan Joy.

"Mommy, itu Yeri sesek dipeluk begitu" Protes Joy

"Bilang aja kamu iri" Goda Taeyeon

"Ih enggaa!!"

"Hahaha yaudah sana kalian, Tante mau lanjutin kerjaan dulu"

"Syap Tante!!!"

Mereka pun pergi ke kamar Joy, dan langsung merebahkan tubuhnya di kasur.

"Hadeuh, kangen kasur" Ucap Yeri

"Lain kali ga usah pergi ke mall, aku dari tadi cuma liat kamu belanja novel" Protes Joy

"Hehehe kan itu emang tujuannya"

Lalu Joy pun pergi menuju ke kamar mandi, sedangkan Yeri sibuk membaca novel barunya. Bahkan hingga Joy selesai mandi pun Yeri masih setia dengan novelnya

"Yer, ga mau pulang?" Tanya Joy

"Ngusir?"

"Iya, udah jam 9 loh"

"Aku mandi dulu ah, pinjem baju yaa"

Sedekat itu-lah hubungan mereka, pakaian saja mereka selalu bertukar. Bahkan beberapa baju Yeri ada yang sering digunakan oleh Joy, begitu juga sebaliknya.

"Yaudah sana"

Yeri sengaja ingin mandi, padahal dirinya jarang mandi. Mungkin 1 kali sehari, itu saja sudah Alhamdulillah. Sementara Joy yang sedang melihat-lihat novel Yeri, tiba tiba handphone-nya berdering dan melihat nama Seulgi tertera disana.

"Halo, Aunty" Sapa Joy

"Halo Joy, hmm Yeri ada sama kamu? Dari tadi Aunty hubungi Yeri tapi handphone-nya ga aktif"

"Yeri ada disini kok, bukannya tadi Yeri udah izin sama Aunty?" Tanya Joy

"Ga ada Joy, makanya Aunty khawatir jam segini dia belum pulang. Eh untungnya dia ada sama kamu"

"Oke deh Aunty, dia lagi mandi palingan bentar lagi juga aku suruh pulang"

"Oke Joy, makasih yaa" Ucap Seulgi

"Iya, Aunty"

ㅇㅇㅇ

Seulgi merasa tenang karena Yeri berada bersama Joy. Entah apa yang sedang anak itu pikirkan, hari ini ia tampak seperti menghindar. Biasanya juga dia selalu izin dengan Seulgi, tapi kali ini tidak.

"Gimana Gi?" Tanya Irene

"Yeri ada sama Joy kak. Udah yaa jangan khawatir lagi"

Irene menghela napasnya, ia lega bahwa Yeri tidak melakukan sesuatu yang sedari tadi ia pikirkan.

ㅇㅇㅇ

Joy heran dengan Yeri, biasanya ia selalu izin dengan Seulgi. Tetapi kenapa sekarang tidak? Ia juga memeriksa handphone Yeri, baterainya tidak habis, data seluler pun dinyalakan. Selesai Yeri mandi, Joy harus mengintrogasinya

"Heh cewe!"

"Apasih Joy"

"Aunty Ugi telpon, dari tadi belum izin sama Aunty?"

"Baterai handphone-ku abis"

"Masih banyak, tadi aku chek"

"Iya deh, aku lupa"

"Tadi udah aku ingetin"

"Iiiih Joy nyebelin!!"

"Kamu block Aunty yaa?"

"..."

Joy menghela napasnya, sifat Yeri memang masih kekanak-kanakkan. Rasanya Joy ingin menjual sahabatnya ini di toko oren, tapi ia nanti akan kesepian.

"Pasti abis berantem yaa? Makanya disini, ga mau pulang"

"..."

"Yer, itu aunty tadi udah khawatir banget loh sama kamu. Anak gadis belum pulang jam segini, mana kamu ga bisa dihubungin. Jangan gitu lah Yer, kasian aunty Ugi. Pulang yaa"

"Iyaa"

"Satu lagi, unblock aunty Ugi"

Yeri hanya bisa pasrah mendengar ceramahan sahabatnya itu. Memang benar apa yang dikatakannya. Yeri salah, ia terlalu berlebihan. Akhirnya Yeri pun pulang dan Joy juga ikut mengantar.

"Makasih Joy"

"Iyaa, udah masuk gih. Aku balik yaa, bye!"

"Bye!!"

Yeri melambaikan tangannya hingga mobil Joy keluar dari pekarangan rumahnya. Ia pun masuk ke dalam rumah

"Oh, baru pulang?"






Jangan lupa vomentnyaa :)
Makasiii juga kalian yang udah mau voment 🌻

Verleden ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang